Kapal Selam Nanggala Hilang
Biodata Laksamana Muda Iwan Isnurwanto yang Pernah Alami Blackout Saat Jadi Awak KRI Nanggala 402
Laksamana Muda Iwan Isnurwanto pernah mengalami balckout saat menjadi awak kapal selam KRI Nanggala 402. Berikut profil dan biodatanya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Inilah profil dan biodata Laksamana Muda Iwan Isnurwanto yang pernah mengalami balckout saat menjadi awak kapal selam KRI Nanggala 402.
Sosok Laksamana Muda Iwan Isnurwanto menjadi sorotan saat ia menceritakan pengalamannya itu.
Melansir dari Wikipedia, Laksamana Muda Iwan Isnurwanto menjabat sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal).
Baca juga: Istri Serda Lutfi, Juru Masak KRI Nanggala 402: Saya Sudah Ikhlaskan, Insya Allah Ada Jalan
Baca juga: Aksi KKB Papua Makin Beringas, TNI Kirim 400 Prajurit Yonif 315/Garuda, Dulu Berjuluk Pasukan Setan
Namun, mulai 26 April 2021 ia mengemban amanat sebagai Panglima Komando Armada II.
Iwan lahir di lahir di Situbondo, Jawa Timur, 9 November 1965.
Ia merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-XXXIV/tahun 1988.
Dan berasal dari Korps Pelaut khususnya Kapal selam.
Pendidikan Militer:
- AAL (1988)
- Dikpasis Angkatan ke-1 (1989)
- Suspaja (1989)
- Dikpa Cawak Kasel (1989—1990)
- Sus Proskomtis (1990)
- G.P. Instructor Course (1992)
- Int. Diesel Submarine Program (1992).
- Diklapa-II/KOUM Angkatan ke-12 (1998)
- Seskoal Angkatan ke-39 (2001)
- Pelatihan Pekerti, UT (2008)
- The Intensive Training Of Trainer (2010)
- Dikreg Sesko TNI Angkatan ke-39 (2012)
- Deffence and Strategic Studies /Lemhannas China (2014)
- S1 Ilmu Hukum
- S2 Magister Administrasi Publik
- S2 Strategi & Kampanye Militer
- S3 Ilmu Hukum
Riwayat Jabatan:
1. Letnan Dua s/d Letnan Satu
- Pama Kapal Armatim (1989—1990)
- Ass Padiv Kom KRI Nanggala (1990—1992)
- Padiv Kom KRI Nanggala (1992—1993)
2. Kapten
- Padiv Sen KRI Nanggala (1993—1994)
- W.S Kadepleksen KRI Nanggala-402 (1994—1996)
3. Mayor
- Kadepops KRI Nanggala-402 (1996—1997)
- Palaksa KRI Naga Banda-404 (1997—1999)
- Kadepops KRI Nanggala-402 (1999—2000)
- Palaksa KRI Nanggala-402 (2000—2005)
4. Letnan Kolonel
- Komandan KRI Cakra-401 (2005—2007)
- Kadepkamla Puslat Pangkalan Kolatarmatim (2007—2008)
- Komandan Pusdiklapa Kodikopsla Kobangdikal (2008—2009)
5. Kolonel
- Koorspri Kasal (2009—2010)
- Komandan Lanal Batam (2010—2012)
- Staf Ahli Pangarmatim Bidang Operasi (2012—2012)
- Komandan Satsel Koarmatim (2012—2013)
- Pamen Disadal (2013—2014
- Kasguspurlatim (2014—2016)
6. Laksamana Pertama
- Pati Sahli Kasal Bidang Soskumdang (2016)
- Staf Khusus Kasal[3] (2016—2018)
- Dirditdok Kodiklat TNI (2018—2019)
- Komandan Guskamla Koarmada II[4] (2019)
- Kepala Staf Koarmada II[5] (2019—2020)
7. Laksamana Muda
- Komandan Seskoal (2020—2021)
- Panglima Koarmada II (2021—)
Pernah alami blackout

Laksamana Muda Iwan Isnurwanto menyampaikan, dirinya pernah mengalami situasi blackout saat menjadi awak kapal selam KRI Nanggala 402.
"Saya waktu mengawaki Nanggala pun pernah mengalami hal yang serupa namanya blackout," kata Iwan dalam konferensi pers, Selasa (27/4/2021).
Iwan bercerita, situasi blackout itu terjadi pada tengah malam ketika ia sedang beristirahat di tempat tidur bertingkat.
Iwan yang berada di tempat tidur tingkat tiga pun langsung melompat karena kapal mulai miring dan 'merosot' dalam waktu cepat.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Pernah Alami Blackout di KRI Nanggala-402, Komandan Seskoal: 10 Detik Merosot 90 Meter'
"Posisinya adalah yang belakang ini langsung turun sampai (kemiringan) 45 derajat bisa lebih, langsung (turun) begini, tidak sampai dengan 10 detik itu (turun) sampai dengan 90 meter," kata Iwan.
Kondisi dalam kapal pun gelap dan menyisakan lampu darurat yang masih menyala.
Iwan menuturkan, saat itu komandan kapal memerintahkan awak untuk bergerak menuju haluan kapal atau bagian depan kapal dengan merangkak karena kapal telah miring 45 derajat.
"Jadi lorong itu kita merangkak, mohon maaf ini saya merinding semua karena saya pernah mengalaminya, merangkak megang itu pintu-pintu itu sampai ke depan," ujar Iwan.
Masalah tersebut akhirnya diatasi setelah kepala kamar mesin (KKM) yang saat itu bertugas menghembuskan tangki pemberat pokok dan tangki tahan tekan sehingga kapal selam bergerak naik.
Iwan mengatakan, kapal selam saat itu mengalami blackout karena ada salah satu sekring (fuse) yang terputus.
"Apa masalahnya? Ada satu fuse yang putus, padahal kita enggak tahu fuse itu di mana.
Tapi karena kecanggihan KKM pada saat itu, langsung bisa ketahuan langsung bisa diperbaiki. Alhamdulillah saat itu," kata Iwan.
Ikuti Berita Seputar Kapal Selam Nanggala Hilang