Ramadan 2021
Hukum Puasa Ramadan Jika Lupa Membaca Niat, Berikut Solusinya Menurut Ulama
Bagaimana hukum puasa Ramadan, jika lupa membaca niat puasa Ramadan? Berikut solusinya.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Bagaimana hukum lupa membaca niat puasa Ramadan?
Simak berikut ulasannya menurut pandangan ulama.
Membaca niat puasa adalah satu rukun puasa, jika ditinggalkan maka puasa tidak sah.
Baca juga: Tata Cara Mandi Junub di Bulan Ramadan, Jangan Lupa Baca Niat
Baca juga: Tata Cara Membaca Doa Qunut yang Benar, Menurut Penjelasan Ulama
Baca juga: Jadwal Imsakiyah Surabaya dan Sekitarnya Hari Ini 26 April 2021, Ini Keutamaan Istighfar saat Sahur
Ustadz Abdul Somad (UAS) menjelaskan bahwa imam empat madzhab, Imam Maliki, Syafi'i, Hambali dan Hanafi sepakat bahwa wajib hukumnya membaca niat Puasa Ramadan sebelum waktu subuh.
"Niatnya musti sebelum adzan Subuh," jelas Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya yang diunggah 18 Mei 2020.
Itu artinya jika lupa membaca niat pada batas waktu tersebut, maka hukum puasanya tidak sah dan harus menggantinya di selain Bulan Ramadan.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan untuk itu setiap Sholat Tarawih, terdapat ajakan untuk memabaca niat puasa Ramadan bersama-sama.
Umat Islam juga boleh membaca niat puasa selama satu bulan penuh.
Hal ini didasarkan pada Mazhab Maliki, agar tidak lupa membaca niat puasa, maka membaca niat puasa Ramadhan sekali saja di awal bulan.
Bacaan niat puasa Ramadhan sebulan penuh
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ كله ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma syahri ramadhaana kullihi lillaahi ta’aalaa
Artinya: "Aku niat berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'ala."
Bacaan niat puasa Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa.
Artinya: “Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala.”
Hukum Sahur
Sementara para ulama sepakat bahwa sahur hukumnya sunnah, karena dapat memperkuat dalam menjalani ibadah puasa.
Rasulullah bersabda sebagaimana yang diriwayatkan dari Anas bin Malik:
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً
Artinya: “Sahurlah kalian semua. Sesungguhnya sahur itu mengandung keberkahan.” (HR Bukhari: 1923).
Bolehkah makan sahur di waktu imsak?
Pertanyaan tersebut sering muncul saat Puasa Ramadan, tidak terkecuali puasa Ramadan 2021 kali ini.
Terdapat ketakutan puasa batal jika makan sahur saat imsak, sehingga memilih tidak melakukannya.
Berikut penjelasan makan di waktu imsak agar tidak salah memahaminya.
Menurut Ustadz Abdul Somad (UAS) imsak sebenarnya adalah penanda 10 menit sebelum dimulai Puasa Ramadan atau 10 menit sebelum adzan Sholat Subuh.
Imsak hanya dikenal di kalangan Madzhab Syafi'i.
"Dua kali saya puasa di Maroko tak ada imsak. Kami makan aja terus. Makan, makan, makan. Pas sedang makan, Allahu akbar Allahu Akbar (azan subuh)," ujar UAS dikutip dari Youtube Lentera Iman Official, Selasa (20/4/2021).
"Macam mana ini? Kalau ditelan, batal. Kalau dimuntahkan, sayang. Mantap!" Ceritanya.
Sehingga artinya Imsak bukan penanda tidak boleh makan dan minum.
Apabila sudag memasuki waktu imsak, UAS menganjurkan agar membersihkan mulut dan gigi, kemudian membaca ayat Alquran.
"Jadi nanti waktu azan mulut sudah bersih," tegasnya..
Lantas bagaimana jika terbangun saat waktu imsak, bolehkan masih menyantap makanan?
"Manakala kalian bangun pas imsak, ambil nasi, sambal belacan, masukan, blender. Habis itu ambil pipet dua," lanjut Ustadz Abdul Somad menirukan gaya tengah menyedot minuman.
UAS juga mengingatkan agar tidak lupa membaca Niat Puasa Ramadan yang paling penting.
Hukum tidak sahur
Lalu bagaimana hukum berpuasa tapi tidak makan sahur?
Bisa jadi karena tertidur dan kelewat sahur atau bahkan tidak memiliki makanan sama sekali untuk dimakan sahur.
Mengutip TribunWow.com, berdasarkan jawaban Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah Wahid Ahmadi, sahur sifatnya sunnah.
"Enggak, sahur itu meskipun sangat dianjurkan, sifatnya adalah sunah saja.
Boleh tidak sahur, sah-sah saja hukumnya.
Misalnya dari malam tertidur sampai habis subuh dia bangun, dia enggak boleh sahur, dan puasanya sah tidak ada masalah.
Tapi kalau ada kesempatan sahur, dianjurkan agar sahur supaya puasanya lebih kuat."