Berita Surabaya
Tiga UPN Luncurkan Program Pelatihan Dasar Militer Komponen Cadangan-Bela Negara
Dengan lama pendidikan dilakukan selama 12 minggu atau setara dengan 600 Jam Pelajaran.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - UPN “Veteran” Jawa Timur, UPN “Veteran” Yogyakarta dan UPN “Veteran” Jakarta meluncurkan program Pelatihan Dasar Militer Komponen Cadangan Bela Negara Indonesia (Latsarmil Komcad-Bela Negara).
Rektor UPN “Veteran” Jawa Timur Prof Akhmad Fauzi mengungkapkan program ini sebagai bagian dari kurikulum Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MB-KM) oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam Permendikbud No 3 Tahun 2020.
“Dalam program ini, mahasiswa diberi kesempatan untuk belajar di luar kampus selama dua semester dimana kegiatan tersebut diakui oleh perguruan tinggi sebagai bagian dari kurikulum masing-masing prodi,”, ujar Akhmad Fauzi usai peluncuran program di Auditorium Widya Mwat Yasa lantai 6 di Gedung Kuliah Bersama UPN “Veteran” Jawa Timur, Jumat (23/4/2021).
Baca juga: Pimpinan TPID Kabupaten Jember Akhirnya Bertemu, Bahas Pengendalian Inflasi
Baca juga: DPD Gerindra Jatim : Raperda Pengembangan Pesantren Jangan Sekadar Kejar Tayang
Baca juga: Antisipasi Mudik Lebaran 2021, Akses Masuk Kabupaten Gresik Ini akan Disekat
Pembelajaran dalamProgram (Latsarmil Komcad-Bela Negara) Pendidikan yang dikemas dalam Kurikulum Pelatihan Dasar Militer Komponen Cadangan.
Dengan lama pendidikan dilakukan selama 12 minggu atau setara dengan 600 Jam Pelajaran.
Program Pelatihan Komponen Cadangan-Bela Negara dilaksanakan di Satuan atau Lembaga Pendidikan TNI.
"Saat ini sedang kami susun materi dan kurikulumnya untuk bisa diambil mahasiswa semester yiga dan lima. Kalau selama ini latsarmil sudah diterapkan juga dalam mata kuliah bela negara, tapi masih di lingkup kampus sendiri,"urainya.
Dirjen Pothan Kemhan Mayjen TNI Dadang Hendrayudha, yng juga hadir dalam peluncuran ini mengungkapkan keikutsertaan warga negara dalam usaha bela negara bisa melalui pendidikan kewarganegaraan.
Sementara pelatihan dasar kemiliteran secara wajib bagi calon Komcad yang telah memenuhi syarat, pengabdian sebagai Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau wajib, dan pengabdian sesuai profesi.
“Sesuai dengan Sistem Pendidikan Nasional, mulai dari SD sampai dengan mahasiswa, lingkungan pekerjaan TNI, Polri, pegawai negeri semua melakukan bela negara. Menjadi Komcad bukan wajib, tetapi sukarela, nanti kalau sudah mendaftar kemudian lulus dan memenuhi syarat, wajib untuk mengikuti militer dasar," kata Dadang.
Rektor UPN V Jakarta, Irhas Effendi menambahkan program Latsarmil Komcad dilatari oleh beberapa hal, antara lain untuk penguatan semangat bela Negara.
"Kami menargetkan masing-masing program studi nantinya mengirimkan 25 sampai 50 mahasiswa atau mahasiswinya. Misi yang paling penting dari program ini adalah membangun nasionalisme," pungkasnya.