Berita Surabaya
NU Jatim Launching Toko Waralaba Harum Mart, Dilengkapi Vending Machine Produk Sarung
Toko pertama ini berada tepat di depan kantor PWNU Jatim yang juga berseberangan dengan Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur meluncurkan toko waralaba yang mereka beri nama Harum Mart, Jumat (23/4/2021) malam.
Toko pertama ini berada tepat di depan kantor PWNU Jatim yang juga berseberangan dengan Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya.
Warna yang dipilih merupakan kombinasi hijau, merah, dan kuning.
Seperti toko waralaba pada umumnya, Harum Mart menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari. Namun, disebut dengan harga lebih terjangkau.
Ketua PWNU Jatim KH Marzuqi Mustamar bersama Rais Syuriah PWNU Jatim KH Anwar Mansur meresmikan langsung minimarket ini.
Pada arahannya, Kiai Marzuqi Mustamar optimistis minimarket ini bisa menjadi perjuangan Nahdiyin. Khususnya, pemberdayaan ekonomi umat.
"Pemberdayaan ekonomi sebenarnya juga dalam rangka menegakkan Islam," kata Kiai Marzuqi pada sambutannya.
Baca juga: NU Jatim Gelar Istighosah untuk Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala 402
Baca juga: Update Virus Corona di Surabaya 24 April: Stasiun KA Masih Sepi Pemudik, Pemkot Antisipasi Lonjakan
Baca juga: NU Jatim Gelar Istighosah untuk Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala 402
Dengan pemberdayaan ekonomi, maka NU juga akan semakin mandiri.
"Ini semua mendengarkan dan menerjemahkan masukan dari para Masyayikh, bahwa NU harus mandiri. PWNU Jatim harus mandiri," katanya.
Sebagai bentuk dukungan, Pengasuh Pondok Pesantren Sabiilul Rosyad, Gasek, Malang ini juga akan membuka Harum Mart di pondoknya.
Ia pun berharap, Pondok pesantren lain juga bisa mengikuti.
"Kami ingin berita ini bisa disebarkan kepada masyarakat. Bisa oleh struktur NU kepada takmir dan lainnya," kata Kiai Marzuqi.
"Seiring dengan menyebarnya informasi, Harum Mart bisa buka di mana-mana. Setelah warga NU tahu, ada manfaat dan barokahnya, mereka beralih belanja di Harum Mart," kata Kiai Marzuqi.
Wakil Bendahara PWNU Jatim, Echwan Siswadi sebagai pengelola Harum Mart menambahkan bahwa Harum Mart digagas oleh para kiai NU.
Nama Harum dipilih juga karena pertimbangan kiai.
"Kenapa harum? Selain nama yang bagus, kalau orang Malang sebut ini 'Murah'. Memang, dibanding minimarket lainnya, toko kita harganya lebih baik," kata Echwan memberikan sambutan.
"Kami sudah patenkan untuk namanya. Saat ini, 100 persen saham Harum Mart milik PWNU Jatim," katanya.
Sebagai minimarket waralaba, Harum Mart rencananya juga akan didirikan di beberapa daerah lain.
Tahun ini, pihak pengelola menargetkan bisa membuka lima toko baru.
Di antaranya, melalui kerjasama dengan sejumlah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di kabupaten/kota se-Jatim.
"Jangka pendeknya di lima daerah dahulu. Jangka panjangnya, tentu kami berharap semakin banyak yang bergabung," katanya.
Sistemnya, melalui bagi hasil. Sedangkan saham tetap menjadi milik PWNU Jatim.
Uniknya, satu di antara yang menjadi ciri khas dari Harum Mart adalah dilengkapi dengan vending machine (Mesin penjual otomatis) yang menyiapkan sarung.
Vending Machine ini diletakkan di depan toko.
Vending Machine ini menyiapkan sarung dengan berbagai merk dan harga berbeda. Pembayarannya pun cukup mudah.
Melalui scan barcode, vending machine ini terintegrasi dengan berbagai dompet elektronik.
"Kenapa sarung yang dijual di vending machine ini? Karena sarung menjadi kebutuhan masyarakat umum, khususnya masyarakat Nahdiyin," katanya.
Kiai Marzuqi bersama Kiai Anwar Mansur pun mencoba langsung vending machine.
Tak cukup itu, mereka juga berbelanja langsung di toko ini.
Selain produk pabrikan, Harum Mart juga menjual berbagai produk UMKM khas NU. Di antaranya, kaos, madu, hingga produk lainnya.