SURYA Kampus
Kisah Mahasiswa Unesa, Dapat Beasiswa Pemuda Tangguh Hingga Lulus Kuliah
Awal masuk kuliah di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menjadi masa paling sulit Ahwan Anur Agustin.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Awal masuk kuliah di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menjadi masa paling sulit Ahwan Anur Agustin.
Mahasiswa semester 7 Ilmu Ekonomi ini tidak tahu harus berbuat apa ingin menanggung biaya.
Di satu sisi senang karena sudah diterima di Unesa pada 2022 lalu.
Tapi di sisi lain, bapaknya yang hanya sopir dan ibunya ibu rumah tangga harus menanggung uang kuliah tunggal (UKT) dulu SPP Rp 4 jutaan per bulan.
Satu semester berjalan seakan main berat untuk memikirkan perjalanan semester berikutnya. Agustin makin cemas. Pendapatan orang tuanya yang sopir hanya bisa untuk biaya hidup keluarga.
"Saya beruntung anak kedua dari dua bersaudara. Kakak saya sudah kerja dan praktis hasil kerjanya untuk membiayai saya. Saya was was. Tapi bismillah," kenang Agustin, Kamis (11/9/2025).
Namun kecamasan itu lenyap saat memasuki semester dua. Dia dinyatakan penerima beasiswa Pemuda Tangguh jenjang kuliah setelah mendaftar melalui online.
Sebenarnya mahasiswi yang tinggal di Benowo itu sudah mendaftar saat menjadi mahasiswa baru. Tapi belum lolos. Saat ini menggunakan nilai rapor dan ijazah.
Beasiswa dari Pemkot Surabaya itu memang mensyaratkan harus berprestasi. Hingga akhirnya semester dua Agustin mendaftar dalam posisi IPK 3,65. "Alhamdulillah sejak itu UKT saya gratis. Dibayari Pemkot," ucap Agustin terharu.
Beberapa waktu kemudian, ayah Agustin meninggal pada 2023. Dia tidak bisa membayangkan saat tidak punya bapak tetap harus menanggung biaya UKT. Belum lagi kebutuhan buku.
Beasiswa Pemuda Tangguh jenjang kuliah, selain UKT gratis, saat itu juga berlaku uang saku bulanan. Sebelum ada perubahan sekarang, uang saku per mahasiswa penerima beasiswa Rp 500.000.
Selain dapat uang saku, penerima beasiswa dari Pemkot itu juga mendapatkan uang penunjang kuliah Rp 750.000 per semester. "Bisa untuk foto kopi, beli buku dan kebutuhan kuliah lainnya," kata Agustin.
Saat 2025 ini, uang saku mahasiswa penerima beasiswa Pemuda Tangguh Rp 300.000. Tidak ada uang penunjang kuliah. Namun kuota penetima tahun ini ditambah sangat siginifikan. Sebanyak 5.908.
"Saya beruntung hidup dan tinggal di Surabaya. Pendidikan seolah dijamin hingga kuliah. Mahasiswa KTP Surabya bisa mendapat beasiswa dari Pemkot Surabaya. Pokok IPK tidak di bawah 3,00 UKT gratis terus sampai lulus," kata Agustin.
Pengakuan yang sama disampaikan Intania Dwi Marsanda. Mahasiswa Ilmu Ekonomi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (Uinsa) Surabaya. Intan menerima beasiswa Pemuda Tangduh sejak semester pertama.
"Saya mendaftar saat jadi Maba dengan persyaratan nilai rapor. Akhirnya memenuhi. Saya dinyatakan sebagai penerima beasiswa," kata Intania yang ayahnya bekerja sebagai sopir.
Kini mereka bisa menjalani sturi di perguruan tinggi dengan nyaman. Tanpa diselimuti kecemasan biaya kuliah. Pemkot Surabaya setiap semester membayar ribuan penerima beasiswa Pemuda Tangguh.
Dekan 16 Fakultas dan Pasca Sarjana Unair Resmi Dilantik, Rektor Ingatkan Hal Ini |
![]() |
---|
Sosok Ahmad Munjizun, Pria NTB Raih Gelar Doktor di AS, Dulu Belajar Bahasa Inggris Mati-matian |
![]() |
---|
Mahasiswa UMSurabaya Dorong Literasi Anak Tenggilis Mejoyo Lewat Buku Dongeng dan Kelas Bilingual |
![]() |
---|
Sosok Athanasia Anak Pedagang yang Dapat Beasiswa S2 dari 3 Kampus di Inggris saat Ayahnya Meninggal |
![]() |
---|
Gandeng Kampus dan Alumni, YMI ITS Resmikan Program Kolaborasi untuk Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.