Travel

Cerita Pelaku Ojek Wisata Gunung Kelud Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

Warga lereng Gunung Kelud menyambut baik kebijakan pembukaan kembali pariwisata Gunung Kelud

Penulis: Farid Mukarrom | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/farid mukarrom
Wisatawan Gunung Kelud menaiki ojek di Gunung Kelud Kabupaten Kediri. 

Hal ini karena tak ada pekerjaan, lahan pertanian rusak. Sehingga warga mencari kayu di hutan lindung area Gunung Kelud.

"Kemudian Pemda dan Perhutani memutuskan untuk dihentikan, tetapi harus ada solusi. Akhirnya dibuka wisata Gunung Kelud. Para pembalak jadi pekerja di wisata Gunung Kelud," ungkapnya.

Ia mengkhawatirkan jika kondisi seperti ini akan dilanjutkan, maka tak menutup kemungkinan warga Lereng Kelud kembali melakukan aktivitas pembalakan liar untuk bertahan hidup.

"Soalnya ini sudah urusan perut, kita waktu masa pandemi sekarang bisa bertahan sudah bagus," jelas Bagio.

Bagio mengaku dengan uji coba pembukaan wisata Gunung Kelud, pihaknya melakukan semaksimal mungkin untuk patuhi protokol kesehatan.

"Sebagian wisatawan ini sudah menyadari dan patuh dengan protokol. Tetapi ketika menemukan wisatawan tak pakai masker kita sudah menyediakan masker untuk mereka," tuturnya.

Bagio menjelaskan, ia bekerja sebagai tukang ojek di wisata Kelud mulai dari 07.00 wib pagi sampai 17.00 wib.

Ia menjelaskan sebelum masa pandemi Covid-19 sehari-hari bisa mengantarkan 8-10 Penumpang.

"Untuk tarif yang dikenakan per orang pulang pergi Rp 50 ribu. Tetapi kalau ada rombongan minimal 5 orang, bisa Rp 40 ribu rupiah," terangnya.

BACA BERITA KEDIRI LAINNYA

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved