KKB Papua
KKB Papua Semakin Menggila, 450 Pasukan Yonif Raider 613/Raja Alam Dikirimkan, Pangdam Minta Waspada
Di tengah aksi KKB Papua yang semakin menggila, 450 pasukan Yonif Raider 613/Raja Alam dikirimkan ke Papua.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Dalih serupa juga diucapkan KKB Papua sebelumnya saat menembak mati 2 guru di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, beberapa waktu lalu.
Juru Bicara OPM, Sebby Sembon saat dikonfirmasi perihal kejadian itu menyatakan, belum menerima laporan secara lengkap dari lapangan.
“Kami belum terima laporan konfirmasi, tapi kemungkinan besar hal itu bisa di lakukan pasukan TPNPB, berdasarkan hasil identifikasi PIS bahwa Tukang ojek semuanya mata-mata TNI Polri,”kata Sebby melalui peaan singkatnya Kamis (15/4).
Ia juga mempertanyakan tukang ojek beroperasi sampai daerah pedalaman.
“Jika itu orang imigran Indonesia. Dan kenapa tukang ojeknya sampai di pedalaman daerah perang? itu menjadi pertanyaan bahwa tukang ojek yang berani di daerah perang itu apakah masyarakat civilians? Tentu tidak, dan yang jelas bahwa tukang ojek di daerah perang adalah intelejen Indonesia,”ucap Sebby.
Jadi, menurut dia, kalau ada tukang ojek di wilayah perang wajar ditembak.
“Intel TNI Polri yang menjadi tukang ojek di daerah perang wajar kalau ditembak,”imbuhnya.
Berikut kekejaman KKB Papua baru-baru ini.
1. Tukang Ojek Ditembak di Kepala Tembus Pipi
Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan, saat ini para pelaku dalam pengejaran.
“Korban ditembak saat pulang ke Ilaga usai mengantar penumpang,” kata Kapolda Kamis (15/4).
Dari hasil visum di Puskesmas Ilaga, korban tewas akibat luka tembakan.
“Ada dua luka tembakan ditubuh korban,dibagian kepala tembus pipi kanan dan dibagian dada kanan tembus pinggang sebelah kiri,”singkat Kapolda.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komjen Ahmadi Mustofa Kamal mengungkapkan kronologis kejadiannya.
Dikatakan, pada Rabu 14 April 2021, tim gabungan mendapatkan informasi telah terjadi penembakan di Kampung Eromaga Kabupaten Puncak.