KKB Papua
Situasi Terkini Distrik Beoga Setelah Teror Brutal KKB Papua, Makanan Nipis dan ASN Diminta Bertahan
Begini situasi terkini Distrik Beoga, Kabupaten Puncak setelah teror brutal KKB Papua. Stok makanan menipis dan ASN diminta bertahan
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
"Kecuali ada penebalan pasukan untuk kuasai sebelah (ujung bandara) baru kita bisa nyatakan aman dan pesawat bisa masuk," kata dia.
4. ASN diminta bertahan
Sementara itu, Bupati Puncak Willem Wandik meminta aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai kontrak untuk tetap bertahan di Distrik Beoga.
"Saya berharap ASN dan semuanya tetap berada di Beoga sampai kondisi aman baru saya izinkan keluar, karena selaku Bupati Puncak akan mengizinkan mereka selama dua atau tiga pekan meninggalkan tempat tugas, " kata Bupati Wandik, Selasa (13/4/2021).
Menurutnya, warga belum bisa keluar dari Distrik Beoga karena terkendala transportasi. Namun, jika situasi kondusif, Pemkab Puncak akan memfasilitasi mereka keluar dari wilayah itu.
"Mereka memang membutuhkan pemulihan trauma dengan mengizinkan keluar sementara dan kembali lagi bertugas ke Beoga karena masyarakat sangat membutuhkan pelayanan mereka," kata Bupati Wandik.
Pesan Menohok Kadisdik untuk KKB Papua Penembak 2 Guru di Beoga
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua, Christian Sohilait memberikan pesan menohok kepada KKB Papua penembak 2 guru di Beoga.
Sohilait juga angkat bicara terkait tuduhan KKB Papua yang menyebut kedua guru tersebut adalah mata-mata TNI-Polri.
Diketahui, guru SD Inpres Beoga, Oktovianus Rayo, dan guru matematika SMPN 1 Beoga, Yonatan Randen, tewas ditembak Kelompok Kriminal (KKB).
Sohilait pun menitipkan pesan kepada para pelaku penembakan.
"Guru-guru yang kalian bunuh itu mau menyelamatkan anak-anak kalian (dari kebodohan)," kata Sohilait di Jayapura, Senin (11/4/2021).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Pesan Kadisdik Papua kepada KKB: Guru yang Kalian Bunuh Itu Ingin Menyelamatkan Anak-Anak Kalian...'
Sohilait juga angkat bicara tentang tuduhan KKB Papua yang menyebut Oktovianus adalah mata-mata aparat keamanan.
Ia menyebut tuduhan itu sangat keji.