Berita Bondowoso
UPDATE Harta Karun yang Ditemukan di Bondowoso, Banyak Gelang Emas dan Gerabah Manusia Megalitikum
Kasi Sejarah dan Kepurbakalaan Dindikbud Bondowoso, Hery Kusdaryanto hingga kini belum ada penelitian terkait manusia megalitikum di Bondowoso.
Penulis: Danendra Kusumawardana | Editor: Anas Miftakhudin
SURYA.CO.ID I BONDOWOSO - Penemuan harta karun di kubur bilik di Dusun Kecik, Desa Lojajar, Tenggarang, Bondowoso semestinya jadi peluang bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Bondowoso untuk melakukan penelitian.
Sebab, di dalam kubur bilik itu ditemukan serpihan tulang yang ditengarai bagian betis dan tengkorak manusia.
Penelitian dilakukan guna menentukan usia tulang manusia apakah berasal dari era megalitikum atau klasik (Majapahit).
Sementara, karena banyak ditemukan manik-manik dan gelang emas di dalam gerabah, budaya megalitikum di Bondowoso diperkirakan terus berjalan hingga zaman Majapahit.
Kasi Sejarah dan Kepurbakalaan Dindikbud Bondowoso, Hery Kusdaryanto hingga kini belum ada penelitian mendalam terkait manusia megalitikum di Bondowoso.
Kebanyakan, tulang manusia yang ditemukan di kubur bilik dalam kondisi hancur, tak utuh.
Selain itu, warga minim pengetahuan dalam memperlakukan tulang itu.

Contoh kasus, telah terpegang oleh tangan, dikubur ulang, dan disimpan di tempat yang tak sesuai prosedur hingga rusak.
Adapula, dahulu banyak penggali liar yang mencuri peninggalan megalitikum.
Sehingga di dalam kubur bilik, sarkofagus, dan kubur lempeng batu tak ditemukan apa-apa alias kosongan.
"Gambaran masyarakat atau manusia megalitikum di Bondowoso belum diketahui pasti," katanya kepada Surya, Selasa (13/4).
Proses identifikasi manusia megalitikum Bondowoso juga terkendala kondisi tulang tak utuh.
Sebab, jenis tanah di Bondowoso tak mendukung terjadinya proses pemfosilan.

"Peneliti Belanda sebenarnya pernah menemukan kerangka manusia di dalam peti kubur megalitikum di Bondowoso. Namun, kerangkanya tak tahu berada di mana dan belum diteliti arkeolog Indonesia," urainya.
Hery mengungkapkan, bila pihaknya ingin menemukan cagar budaya terutama peti kubur yang di dalamnya masih utuh.