Berita Surabaya

SMK Gelar Tatap Muka untuk Ujian Kompetensi Keahlian

PTM masih terbatas dilakukan karena protokol kesehatan yang harus diterapkan.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/sulvi sofiana
Pelaksanaan UKK di SMKN 2 Surabaya menjadi PTM yang dilaksanakan pihak sekolah selama pandemi, Sabtu (10/4/2021). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pembelajaran tatap muka (PTM) jenjang SMA/SMK telah diujicoba sejak pertengahan pandemi covid-19.

Namun, PTM masih terbatas dilakukan karena protokol kesehatan yang harus diterapkan.

Di Kota Surabaya, PTM baru digelar SMK untuk mengadakan Ujian Kompetensi Keahlian sebagai syarat kelulusan siswa kelas XII.

PTM di berbagai sekolah mulai digelar tahun ini dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Kepala Dindik Jatim, Wahid Wahyudi mengungkapkan PTM dilakukan dengan memprioritaskan materi yang tidak bisa dilakukan secara daring.

Termasuk uji kompetensi dan praktek yang merupakan keunggulan SMK.

"Pembelajaran SMK membutuhkan keahlian, sehingga SMK yang 70 persen merupakan praktek makanya dibutuhkan pembelajaran tatap muka. Agar tidak tertinggal dalam pendidikan, maka sejak Agustus 2020 kami sudah mulai uji coba PTM dengan prokes ketat,"urainya, Sabtu (10/4/2021).

Baca juga: Warga Jember Semburat dan Berlarian ke Halaman saat Gempa

Baca juga: Getaran Gempa yang Berpusat di Kabupaten Malang Terasa Kencang Hingga Kabupaten Trenggalek

Baca juga: Progres Bendungan Tugu Trenggalek 87 Persen, Ditargetkan Akhir Tahun Impounding

Namun, PTM ini masih dilakukan dengan terbatas, apalagi PTM SMA/SMK di empat daerah di Jawa Timur masih menunggu rekomendasi Satgas Covid-19.

Empat daerah tersebut yaitu Kota Surabaya, Kota dan Kabupaten Kediri dan Kota Malang.

"Empat daerah tersebut belum bisa melaksanakan tatap muka karena belum memenuhi syarat, yaitu mendapat rekomendasi satgas kota dan kabupaten ataupun izin dari orang tua," lanjutnya.

Namun, menurutnya jika PTM tersebut berbentuk UKK maka bisa diberi kelonggaran.

Apalagi usia siswa SMA/SMK mendekati dewasa, maka dirasa lebih paham dalam penegakan protokol kesehatan.

"Apalagi uji coba PTM selama ini hanya tiga jam, tidak ada jam istirahat, siswa bawa bekal, alas di tempat ibadah dihilangkan agar mudah dibersihkan. Guru tidak boleh keliling," paparnya.

Iapun mengaku SMA/SMK di Jatim sudah cukup siap dengan wacana Mendikbud untuk pembelajaran tatap muka pada Juli 2021.

Selain menyiapkan sarana dan prasarana, para guru dan tenaga pendidik juga akan mendapat giliran vaksin yang dilakukan pemerintah kota dan kabupaten masing-masing.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved