Wawancara Eksklusif
WAWANCARA EKSKLUSIF Mantan Kombatan Ungkap Sumber Dana Jamaah Islamiah untuk Biayai Aksi Teror
Mantan Kombatan Jamaah Islamiyah (JI) dan Ketua JI Mantiqi ke-III Wilayah Asia Tenggara, mengungkapkan 10 sumber pendanaan untuk aksi teror.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Cak Sur
Fa'i merupakan harta benda yang diperoleh dari orang beragama non-muslim (Kafir Zhimmi) dalam keadaan damai.
Berpegang dengan prinsip itu, anggota JI menghalalkan aksi penguasaan harta benda orang lain yang dianggapnya kafir, yang sejatinya merupakan aksi kriminalitas.
"Seperti kita tahu, Imam Samudra pernah lakukan perampokan, Nasarudin pernah melakukan perampokan, JI di Malaysia pernah lakukan perampokan di bawah Hambali," jelasnya.
8. Sumbangan dari menyebar kotak amal
Kotak amal itu, menurut Abbas, disebar oleh anggota JI dihampir semua fasilitas publik. Mulai dari restoran hingga pusat perbelanjaan.
"Itu membuat gerakan mereka terus berlanjut dan berterus berkesinambungan," terangnya.
9. Dana dari mengelola pelayanan publik
JI ternyata memiliki sarana pendidikan seperti sekolah, yang bersifat terbuka untuk seluruh masyarakat. Termasuk memiliki fasilitas sarana pusat kebugaran olahraga.
"Masyarakat umum yang kemudian masuk ke sekolah itu, ataupun masuk ke tempat sasana olahraga tersebut tanpa disadari sebagai dana sudah digunakan sebagai penyandang dana kegiatan gerakan mereka," ujarnya.
10. Penggalangan dana di tempat umum dengan klaim membantu warga di negara konflik
Abbas mengatakan, pihak pemerintah RI harus selektif melakukan pemeriksaan atau audit kelembagaan terhadap lembaga atau organisasi yang mengklaim mampu menyalurkan dana bantuan kepada warga di negara konflik.
Apakah lembaga tersebut legal atau tidak. Dan apakah benar hasil penggalangan dana tersebut diperuntukkan pemerintah negara yang sedang berkonflik.
"Ya jangan-jangan uang yang kita berikan untuk pro-pemberontak. Tolong diusut, diperiksa. Latar belakang dari semua. Bukan kita curiga. Tapi wajar dong diusut. Dan sebaiknya diaudit," pungkasnya.