UPDATE Perburuan Ali Kalora Cs: Teroris MIT Tinggal 9 Orang, Operasi Satgas Madago Raya Diperpanjang

Berikut ini kabar terbaru atau update perburuan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora Cs.

Editor: Musahadah
Kolase foto Surya.co.id/Tribunnews
Ali Kalora Cs makin terdesak hingga tersisa 9 orang. Operasi Satgas Madago Raya diperpanjang. Di artikel ini diuraikan update perburuan Ali Kalora Cs. 

SURYA.CO.ID - Berikut ini kabar terbaru atau update perburuan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora Cs. 

Sampai saat ini MIT pimpinan Ali Kalora tinggal menyisakan 9 orang. 

Status Ali Kalora Cs pun sudah terdesak Satuan Tugas Madago Rata. gabungan antara TNI dan Polri.

Untuk menuntaskan perburuan ini, Polri pun memperpanjang masa operasi Satgas Madago Raya.  

Menurut Asisten Operasi Kapolri Irjen Imam Sugianto, perpanjangan dilakukan sejak 1 April 2021 hingga tiga bulan mendatang.

Prajurit TNI Berhasil Lagi Bikin Pemberontak Kongo Menyerah, Serahkan Senjata AK-47 dan Amunisi

Baca juga: 3 Kebrutalan KKB Papua Egianus Kogoya yang Markasnya Direbut Satgas Nemangkawi, Tembak Brimob & TNI

"Diperpanjang. Untuk ke depan, satgas akan mengedepankan preemtif dan preventif," ujar Irjen Imam Sugianto melalui keterangannya seperti dikutip dari kompas.com (grup surya.co.id), Senin (5/4/2021).

Imam mengatakan, saat ini masih ada sembilan orang anggota MIT yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Sulawesi Tengah.

Sebelumnya, pada awal Maret 2021, dua anggota MIT bernama Alfin dan Irul yang masuk DPO tewas dalam baku tembak dengan aparat keamanan.

"Masih sembilan orang ya, bisa juga bertambah," ujarnya.

Satgas Madago Raya sebelumnya bernama Satgas Tinombala.

Perubahan nama berlaku sejak 1 Januari 2021.

Target operasi satgas adalah kelompok MIT pimpinan Ali Kalora. Operasi ini melibatkan gabungan pasukan Polri dan TNI.

Pemburuan terhadap anggota MIT dilakukan di daerah Poso, Parigi Moutong, dan Sigi, Sulawesi Tengah.

Siasat Jitu Satgas Madago Raya

Inilah siasat TNI-Polri yang membuat Ali Kalora Cs dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) semakin terjepit.

TNI-Polri telah memasang foto-foto Orang Terduga Teroris (OTT) yang merupakan anggota Ali Kalora, di sepanjang jalur lintasan menuju Kabupaten Poso, Jumat (26/3/2021).

Ali Kalora Cs disebut sudah terdesak karena kehabisan bekal. Berikut update Ali Kalora Cs.
Ali Kalora Cs disebut sudah terdesak karena kehabisan bekal. Berikut update Ali Kalora Cs. (dok. polri)

Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas Polres Poso, Iptu Basirun mengatakan, pemasangan itu sesuai perintah pimpinan.

Seperti dilansir dari Tribunpalu.com dalam artikel 'Pajang Foto Orang Terduga Teroris di Sepanjang Jalan Menuju Poso, Polres Poso: Sudah Sesuai Perintah'

Menurutnya, alasan TNI-Polri memasang foto OTT di sepanjang jalan dan berjarak adalah untuk keamanan.

"Untuk keamanan juga makanya di pasang berjarak.

Soalnya kalau berdekatan banyak yang hilang," ungkap Iptu Basirun saat ditemui di Polres Poso Jl Pulau Sumatera, Gebang Rejo, Poso Kota, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Tak hanya sepanjang jalan menuju Kabupaten Poso, tapi di kampung Pimpinan MIT Poso Ali Kalora juga dipampang jelas.

"Di kampung Ali Kalora juga dipasangi baliho," Kata Basirun

Basirun juga menambahkan, penempatan semua foto OTT itu sudah sesuai perintah.

"Semua wilayah operasi disimpan karena sesuai perintah pimpinan," tutupnya.

Pemasangan foto OTT ini juga untuk mempersempit ruang gerak sisa-sisa anggota Ali Kalora Cs.

Sementara itu, kekuatan tempur Ali kalora Cs dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang sudah melemah, jadi peluang bagi TNI-Polri.

Hal ini diungkapkan oleh pengamat Terorisme dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Lukman S Thahir.

Melansir dari Tribun Palu dalam artikel 'Kekuatan MIT Poso Melemah, Pengamat IAIN Palu: Ini Peluang TNI/Polri', Kamis (25/3/2021), Lukman menyarankan agar pihak Kepolisian segera menyusun langkah-langkah dan strategi untuk menyikapi persoalan itu.

"Ini menurut saya peluang bagi pihak Kepolisian untuk menyikapi persoalan langkah langkah dan strategi," tutur Lukman.

Namun, ia berharap penindakan yang dilakukan pihak TNI/Polri dapat dilakukan dengan baik agar tidak nemunculkan antipati masyarakat.

"Lebih menekankan terhadap aspek penindakan. Betul-betul dibingkai yang baik supaya tidak memunculkan antipati masyarakat," ucap Lukman.

Menurutnya, saat ini masyarakat telah berpihak kepada TNI/Polri.

Ia mencotohkan dengan beberapa kasus terakhir yang melibatkan kontak tembak antar Kelompok MIT Poso dengan tim gabungan TNI-Polri.

"Berarti keberpihakan masyarakat dengan apa yang dilakukan pihak Kepolisian itu juga dapat respon yang baik dari masyarakat, kalau sebelumnya kan tidak seperti ini," terang Direktur Eksekutif Wisdom Institute itu.

Oleh karena itu, menurut Lukman, ini suatu keuntungan bagi pihak Kepolisian dengan suasana penanganan kelompok MIT Poso saat ini.

"Ini suatu keuntungan untuk Polisi. Cuman yah dijaga, jangan sampai lagi ada terkesan pembantaian dan bisa memunculkan antipati masyarakat seperti yang saya bilang tadi, tapi kadang-kadang ini barang seperti di dramatisir," kata Lukman.

Saat ini, tim gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya, masih memburu sisa sisa kelompok sipil bersenjata yang dipimpin oleh Ali Kalora itu.

Data pihak Kepolisian, saat ini jumlah anggota dikelompok tersebut tersisa 9 orang, pasca tewasnya dua anggotanya beberapa waktu lalu, saat kontak tembak dengan tim gabungan TNI-Polri.

Kekuatan Ali kalora Cs Sudah Melemah

Sebelumnya, kekuatan Ali kalora Cs dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang disebut sudah melemah.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil ketua Satgas Madago Raya Brigjen TNI Farid Makruf, Rabu (17/3/2021).

Jenderal dari Kopassus itu mengimbau agar warga Poso dan sekitarnya tidak lagi membantu kelompok MIT Poso dengan menjadi simpatisan.

Menurutnya, Satgas Gabungan Madago raya telah melakukan penyekatan di beberapa titik untuk mencrgah adanya simpatisan baru.

Seperti dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'Satgas Madago Raya Menduga Kekuatan MIT Melemah'

Brigjen Farid yang juga menjabat sebagai komandan Korem 132 Tadulako itu berjanji pasukannya siap mendampingi warga yang hendak berkebun.

Hal ini dilakukan agar perputaran ekonomi diwilayah itu tetap berjalan.

Saat ini Satgas Madago Raya masih melakukan pengejaran pada sisa kelompok MIT Poso.

Jumlah kelompok itu yang masuk dalam daftar pencarian orang kini tersisa sembilan orang, dari sembilan DPO itu masih ada Ali Kalora sebagai pemimpin kelompok itu.

Berikut video wawancara Brigjen TNI Farid Makruf.

Ikuti Berita terkait Ali Kalora dan MIT Poso di Surya.co.id

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved