Prajurit TNI Berhasil Lagi Bikin Pemberontak Kongo Menyerah, Serahkan Senjata AK-47 dan Amunisi

Prajurit TNI lagi-lagi berhasil membuat pemberontak Kongo menyerah dan memberikan senjatanya secara sukarela.

instagram @puspentni
Prajurit TNI Berhasil Lagi Bikin Pemberontak Kongo Menyerah 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah

SURYA.co.id - Prajurit TNI lagi-lagi berhasil membuat pemberontak Kongo menyerah dan memberikan senjatanya secara sukarela.

Melansir dari laman tni.mil.id, empat pemberontak Kongo menyerahkan diri kepada Komandan Satgas Konga XXXIX-C RDB MONUSCO Kolonel Inf Sandi Kamidianto, bertempat di Soedirman Camp, Walungu, Republik Demokratik Kongo, Sabtu (3/4/2021).

Mereka juga menyerahkan sepucuk senjata AK-47, 27 butir amunisi 7,62 mm dan sebuah magazen.

Baca juga: Biodata Letjen TNI Bambang Suswantono, Perwira Baret Ungu yang Pernah Jaga Nyawa SBY dan Jokowi

Baca juga: 5 Fakta Terbaru Kopka Ade Eks Prajurit Armed Kostrad, Nangis Saat Jenderal Andika Perkasa Minta ini

Melalui kegiatan Cimic dan patroli rutin baik berupa Long Range Patrol maupun Long Range Mission, dengan pendekatan persuasif Satgas Konga RDB MONUSCO berhasil mengajak milisi untuk menyerahkan senjata dan kembali ke masyarakat. 

Sebelumnya, prajurit TNI di Kongo yang tergabung dalam Satgas Indo RDB XXXIX-B MONUSCO juga sukses membuat sejumlah milisi Kongo menyerah.

Dilansir dari instagram @puspentni, Senin (5/10/2020), Satgas Indo RDB XXXIX-B MONUSCO memang tengah menggelar operasi yang diberi nama "Kuda Putih".

Hasilnya, 43 milisi Kongo menyerah tanpa adanya baku tembak pada Senin (05/10/2020).

Mereka juga menyerahkan 32 pucuk senjata AK-47 secara sukarela.

Operasi "Kuda Putih" ini berhasil lantaran para prajurit TNI melakukan pendekatan persuasif dan dialog dengan para pemangku adat di desa Nsela hingga Mapanda.

Perolehan tersebut bukanlah hal yang didapat begitu saja namun melalui proses yang cukup panjang dengan berbagai kegiatan patroli oleh prajurit Satgas Indo RDB dalam menjaga perdamaian dan keamanan didaerah misi.

Lebih lanjut dikatakan bahwa saat ini situasi dan kondisi di daerah misi dalam keadaan aman terkendali.

Namun, belum lama ini diterima laporan bahwa masih ada beberapa wilayah lainnya yang rawan tindakan kriminal seperti perampokan dan penyerangan oleh kelompok bersenjata terhadap 60 warga sipil dan 7 orang FARDC.

Penyerangan ini mengakubatkan 4 orang meninggal dan 3 orang luka-luka yang terjadi di desa Nsela, Wilayah _Area Of Responsibility_ (AoR) Indo RDB di COB Bendera.

Untuk itu, dengan sigap Komandan Satgas Indo RDB memerintahkan Wadansatgas Mayor Inf Yossy Buanan untuk segera merencanakan Operasi Pemutihan di wilayah COB Bendera yang dipimpin Mayor Inf Ismail Taruna Vijaya sebagai komando pelaksana dilapangan.

Operasi "Kuda Putih” ini melibatkan 80 personel satgas Indo RDB yang terbagi menjadi 4 Tim pelaksana yaitu Tim Pencari Informasi, Tim Cimic dan 2 Tim Pengamanan.

Baca juga: 3 Kebrutalan KKB Papua Egianus Kogoya yang Markasnya Direbut Satgas Nemangkawi, Tembak Brimob & TNI

Prajurit TNI Selamatkan 4 Warga Sipil yang Dirampok Pemberontak Kongo

Para prajurit TNI juga pernah menyelamatkan 4 warga sipil yang dirampok pemberontak Kongo, jadi sorotan baru-baru ini.

Satgas TNI Konga XXXIX-B RDB/MONUSCO berhasil menyelamatkan empat warga sipil dari perampokan bersenjata pada saat melaksanakan patroli.

Melansir dari laman tni.mi.id, kronologinya berawal saat Satgas TNI melakukan patroli pada Sabtu (19/12/2020).

Perampokan itu terjadi di Desa Crispin, Kongo.

Patroli yang dipimpin oleh Lettu Edvin mendapatkan informasi dari warga bahwa ada empat warga sipil bermotor yang dirampok oleh pemberontak Kongo.

Selanjutnya tim patroli merespon cepat dengan melakukan penyisiran kedalam hutan dan berhasil melaksanakan tugas penyelamatan dengan baik dan aman.

Peristiwa perampokan empat warga sipil di Desa Crispin merupakan bagian dari Area of Responsibility (AoR) Combat Operation Base (COB) Bendera dipimpin oleh Mayor Inf. Ismail Taruna Vijaya.

Daerah ini masih dinyatakan sebagai zona Merah karena masih banyaknya markas pemberontak bersenjata sehingga tingkat kriminalitas masih cukup tinggi.

Di sela-sela waktunya, Dansatgas TNI Konga XXXIX-B RDB/MONUSCO Kolonel Inf. Daniel Lumbanraja menyampaikan bahwa situasi politik dan keamanan di Kongo saat ini tidak stabil dan masih terjadinya pemberontakan.

Hal ini memicu munculnya tindakan kriminalitas di berbagai tempat.

Selanjutnya dikatakan bahwa telah banyak pemberontak bersenjata yang menyerahkan diri namun masih ada diantara pemberontak yang tetap bertahan di hutan.

Mereka aktif melakukan perampokan dan pemerasan kepada masyarakat untuk bertahan hidup dan untuk mendanai berbagai upaya pemberontakan.

Bahkan dalam melakukan aksinya, mereka tidak ragu untuk membunuh korbannya.

Kegiatan patroli rutin yang dilakukan selama ini telah berhasil merangkul kembalinya 43 milisi dengan 33 senjata AK-47, disusul dengan penyelamatan dua orang warga sipil yang dirampok didekat desa Kapunda.

Keberhasilan atas pendekatan dan patroli rutin yang dilakukan, telah membuat masyarakat Kongo makin percaya kepada Satgas Indo RDB.

Berikut cuplikan video prajurit TNI selamatkan 4 warga sipil yang dirampok pemberontak Kongo, diunggah oleh akun instagram Puspen TNI

Ikuti Berita Seputar TNI lainnya di SURYA.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved