Berita Tulungagung

Goa Wajakensis di Tulungagung Layak Jadi Geopark Dunia, Tim Survei Geologi Masih Usulkan 18 Situs

Dari semua usulan itu, Dida menyebut jajaran goa Wajakensis di Kecamatan Campurdarat berpeluang menjadi geopark dunia

Penulis: David Yohanes | Editor: Deddy Humana
surya/david yohanes
Gunung Purba Budheg menjadi salah satu destinasi wisata di Tulungagung yang disulkan sebagai Geopark. 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Tim dari Pusat Survei Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM menemukan delapan warisan geologi baru di kawasan Tulungagung. Delapan temuan ini menambah 10 temuan sebelumnya, yang akan diusulkan menjadi Geopark nasional maupun internasional.

Tim survei dari Bandung tersebut sudah berada di Tulungagung selama sebulan terakhir untuk melakukan survei dan identifikasi keragaman geologi, serta inventarisasi warisan geologi.

“Delapan lokasi ini ditambahkan, sehingga sekarang ada 18 usulan calon geosite yang ada di Tulungagung,” terang Ketua Tim dari Pusat Survei Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM, Dida Yurnaldi, Senin (5/4/2021).

Delapan tambahan calon geosite itu masing-masing adalah Bukit Cemenung di Rejotangan, Goa Song Gentong, Gunung Blejed, Sumber Agung, Sungai Niyama, Gunung Pegat, Gunung Tanggul, dan Embung Sidem.

Sedangkan 10 geoheritage yang sudah diusulkan adalah Gunung Api Purba Budheg, Air Terjun Tretes, Goa Tenggar, Pantai Kedung Tumpang, Goa Wajakensis, Pantai Sanggar, Geo Marmer, Terowongan Niyama, Telaga Buret dan Watu Ijo.

Selanjutnya 18 warisan geologi ini akan diverifikasi di Bandung, untuk memastikan mana yang layak untuk ditetapkan sebagai geopark di tingkat lokal, nasional maupun internasional. “Dari semua usulan itu, yang dianggap mempunyai nilai geologis tinggi yang bisa diangkat,” sambung Dida.

Dari semua usulan itu, Dida menyebut jajaran goa Wajakensis di Kecamatan Campurdarat berpeluang menjadi geopark dunia. Goa ini satu rangkaian dengan Goa Song Gentong di Campurdarat dan Goa Tenggar di Kecamatan Tanggunggunung.

Ketiganya membuktikan sebagai tempat hunian manusia purba. “Tinggal pemerintah daerah melakukan konservasi, mengangkat goa Wajakensis untuk menjadi warisan geologi internasional,” papar Dida.

Proses verifikasi dijadwalkan sampai akhir tahun 2021 ini. Dida menegaskan, pihaknya akan berupaya mempertahankan 18 usulan ini sebagai warisan geologi. Meski diakui, proses menuju penetapan geopark masih membutuhkan proses panjang.

“Tetapi sejauh ini Tulungagung masih on the track. Hanya perlu komitmen dari pemerintah dan masyarakat,” tandasnya. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved