Sosok Ahmad Yahya yang Dipecat Kubu AHY, Kini Jadi Ketua Mahkamah Partai Demokrat KLB Kubu Moeldoko
Berikut ini sosok Ahmad Yahya, Ketua Mahkamah Partai Demokrat kubu KLB kubu Moeldoko. Kader yang dipecat kubu AHY itu kini duduki jabatan penting.
SURYA.CO.ID - Berikut ini sosok Ahmad Yahya, Ketua Mahkamah Partai Demokrat kubu KLB kubu Moeldoko.
Nama Ahmad Yahya masuk dalam daftar kepengurusan partai Demokrat Hasil Kongres Luar Biasa (KLB) yang dikirimkan ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Selain Ahmad Yahya, dalam struktur pengurus DPP Partai Demokrat hasil KLB itu, tertulis nama Moeldoko sebagai ketua umum.
Lalu, Sekretaris Jenderal Jhoni Allen Marbun, Ketua Dewan Pembina Marzuki Alie serta Ketua Dewan Kehormatan Max Sopacua.
Hingga Senin (22/3/2021) kemarin, dokumen yang dikirimkan ke Kemenkumham itu belum lengkap.
• Biodata Azis Syamsuddin Wakil Ketua DPR yang Minta Pemerintah Definisikan KKB Papua Sebagai Teroris
• Biodata Poul Erik Hoyer Larsen, Presiden BWF yang Minta Maaf ke Indonesia Seusai All England 2021
Hal ini diakui Panitia Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat, Ilal Ferhard.
"Hanya beberapa dokumen saja. Tanda tangan yang masih terlewat," ucap Ilal kepada Tribunnews, Senin (22/3/2021).
Lalu siapa sebenarnya Ahmad Yahya?

Berikut sosoknya:
1. Dipecat kubu AHY
Ahmad Yahya diberhentikan tetap dan tidak hotmay sebagai anggota saat isu kudeta menhyertuak pada 26 Februari 2021.
Selain Ahmad Yahya, ada juga nama Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun dan Syofwatillah Mohzaib.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan, keputusan pemberhentian tetap dengan tidak hormat kepada enam orang anggota Partai Demokrat tersebut, menurutnya sesuai dengan keputusan dan rekomendasi Dewan Kehormatan Partai Demokrat yang telah melakukan rapat dan sidangnya selama beberapa kali dalam sebulan terakhir ini.
Menurutnya, Dewan Kehormatan Partai Demokrat telah menetapkan bahwa Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, dan Ahmad Yahya, terbukti melakukan perbuatan tingkah laku buruk yang merugikan Partai Demokrat dengan cara mendiskreditkan, mengancam, menghasut, mengadu domba, serta melakukan bujuk rayu dengan imbalan uang dan jabatan.
Tak hanya itu, mereka pun menyebarluaskan kabar bohong, fitnah serta hoaks dengan menyampaikan kepada kader dan pengurus Partai Demokrat di tingkat Pusat dan Daerah, baik secara langsung maupun tidak langsung bahwa Partai Demokrat dinilai gagal dan mendorong kepengurusan Partai Demokrat hasil Kongres V PD 2020 harus diturunkan melalui Kongres Luar Biasa (KLB) secara illegal dan inkonstitutional dengan melibatkan pihak eksternal.
"Padahal, kepemimpinan dan kepengurusan serta AD/ART Partai Demokrat hasil Kongres V PD 2020, telah mendapatkan pengesahan dari pemerintah melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan masuk dalam Lembaran Negara," katanya.
Lanjut dia, tindakan pengkhianatan terhadap partai dan Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, jelas merongrong kedaulatan, kehormatan, integritas dan eksistensi Partai Demokrat.
"GPK-PD juga sangat melukai perasaan para pimpinan, pengurus dan kader Partai Demokrat, di seluruh tanah air," katanya.
2. Mantan Ketua Komisi Pengawas
Ahmad Yahya pernah memegang posisi penting di kepengurusan Partai Demokrat.
Dia adalah Mantan Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat.
Politisi senior ini mengakui saay ini banyak kader yang berharap Partai Demokrat dapat dipimpin oleh figur yang sudah matang.
"Memiliki ekstra kemampuan kepemimpinan, pengalaman dan ketokohan yang dapat mengembalikan kejayaan Partai Demokrat kembali seperti tahun 2004, 2009," kata Yahya dalam konferensi pers, dikutip dari tayangan Kompas TV, Selasa (2/2/2021).
Yahya mengatakan, secara umum, kader partai memang menginginkan adanya perubahan lebih baik di tubuh Demokrat.
Ia tak memungkiri bahwa para kader menginginkan Partai Demokrat kembali pada masa kejayaan dan menjadi partai besar.
"Secara umum, kader Partai Demokrat menginginkan adanya perubahan yang lebih baik ke depan. Kembali menjadi partai besar seperti masa pada kepemimpinan Almarhum Bapak Hadi Utomo," ujar Yahya.
3. Sebut Demokrat partai keluarga

Di sisi lain, para kader juga berharap agar kesan negatif Partai Demokrat sebagai partai eksklusif dan milik keluarga perlu dihilangkan.
Lebih lanjut, Yahya juga menjelaskan apa harapan khusus para kader Demokrat ke depannya.
Pertama, partai dinilai memiliki tantangan meningkatkan parliamentary threshold menjadi 5 atau 7 persen.
"Sementara faktanya bahwa perolehan kursi parlemen Partai Demokrat dua Pemilu terakhir terus menurun," ucapnya.
Yahya menambahkan, fakta lainnya membuktikan bahwa hasil pemilihan kepala daerah (pilkada) yang diikuti kader Partai Demokrat, justru banyak yang gagal.
Ia sendiri mengaku telah menerima keluhan dari kader-kader Partai Demokrat di berbagai daerah.
Yahya mengungkapkan, keluhan tersebut di antaranya terkait pelaksanaan Kongres V Partai Demokrat dan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
"Kami selaku pendiri dan senior Partai Demokrat setelah mendengar, menyimak, dan mengkaji pengaduan, keluh kesah, kegundahan, dan kekecewaan para kader berbagai daerah," kata dia.
Yahya menyoroti pelaksanaan Kongres V Partai Demokrat pada 2020.
Ia mengungkapkan banyak kader yang menilai putusan kongres dipaksakan dan merupakan bentuk demokrasi semu.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Panitia KLB: Ahmad Yahya Jabat Ketua Mahkamah Partai Demokrat Pimpinan Moeldoko