Biodata Herman Lantang Sahabat Soe Hoek Gie yang Meninggal: Pendiri Mapala UI, Anggap Politik Kotor

Inilah profil dan biodata Herman Lantang, sahabat Soe Hoek Gie yang meninggal dunia, Senin (22/3/2021). 

Editor: Musahadah
Instagram
Herman Lantang, sahabat Soe Hoek Gie yang meninggal dunia, Senin (22/3/2021). Berikut profil dan biodatanya. 

Melihat banyak rekan-rekan seangkatannya yang lebih memilih jalur politik praktis untuk mencapai kemapanan.

Ia dan rekan lainnya malah memilih alam sebagai media pengembangan diri.

Menurutnya, hanya di alam kita bisa mengenal karakter masing-masing yang sebenarnya.

Tak ada yang tersembunyi. Di alam pula bisa memupuk rasa solidaritas dan kecintaan terhadap ciptaan Tuhan yang bisa dinikmati.

"Politik tai kucing", Begitu tutur Herman Lantang, sahabat Soe Hok Gie ketika senat mahasiswa tidak menjadi sesuatu seperti harapan Soe serta kawan-kawannya yang lebih memilih menikmati film dan naik gunung bukan serta-merta mengidentifikasi dirinya dalam organisasi mahasiswa tertentu di dalam kampus.

Dalam jurnal harian Soe yang kemudian dibukukan dan dicetak oleh LP3ES "Catatan Seorang Demonstran", Gie juga menulis bahwa politik itu kotor.

3. Kerja di Perusahaan Minyak

Kemudian, ketika tak lagi berkegiatan di dalam kampus, jiwa petualangan pula yang membuat Herman bisa di terima di beberapa perusahaan pengeboran minyak ternama, seperti: Oil Field all part of Indonesia, East Malaysia Egypt dan Australia East Texas USA.

Di perusahaan tersebut ia lebih terkenal sebagai Mud Doctor, yang menangani masalah lumpur-lumpur dalam pengeboran minyak bumi.

Sebuah pekerjaan yang memang sangat jauh dari disiplin ilmu yang dulunya hanya Fakultas Sastra.

Namun untuk profesi barunya itu, ia tidak main-main.

Herman bahkan sempat mengecam pendidikan singkat di Houston Texas pada tahun 1974 mengambil studi tentang "Mud School".

4. Pengusaha Kue

Kini, Herman O Lantang, sahabat tokoh pergerakan mahasiswa 1960-an Soe Hoek Gie, sudah pensiun bekerja dari perusahaan minyak.

Pria uzur yang ternyata sangat suka wisata kuliner ini memendam bakat dalam memasak. Sehingga jangan heran, ketika berkegiatan di alam bebas, hasil masakan bang Herman, pasti langsung habis dilahap.

Kecintaannya terhadap dunia boga ini pula yang membuatnya banting stir menjadi pengusaha toko kue sejak dua tahun silam.

Dengan modal ala kadarnya, rumahnya di bilangan Jagakarsa, Jakarta Selatan pun disulap menjadi toko kue "Kelapa Tiga Taart Tempo Doeloe", yang menjual aneka panganan kue-kue klasik yang menurutnya agak susah ditemukan di Jakarta.

Si pemilik nomor anggota Mapala UI (Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia) M 016 UI, yang juga mantan ketua Mapala UI (1972-1974), ini lebih banyak berkutat dengan ide-ide pembuatan kue istimewa, selain menjadi pembicara di seminar-seminar yang berhubungan dengan kegiatan alam bebas.

Didampingi oleh satu dari tiga anaknya, ia memasak sendiri kue-kue itu. Herman mengaku memiliki banyak buku resep kue klasik Belanda, sebut saja oentbijkoek dan klappertaart.

Selain itu, ia juga punya tante yang jago masak kue Belanda.

Biasanya di suatu kesempatan sang tante akan menularkan kemampuannya memasak kepada keluarga yang lain.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Herman Lantang, Pendiri Mapala UI dan Sahabat Soe Hok Gie Meninggal Dunia, Ini Profilnya

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved