Marcus Gideon Tantang 1 Hal Buntut Atlet Indonesia Dipaksa Mundur dari All England, Minta Keadilan

Demi cari keadilan, Marcus Gideon tantang 1 hal ini buntut atlet Indonesia dipaksa mundur dari All England.

Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Musahadah
Instagram @badminton.ina
Marcus Gideon minta keadilan setelah atlet Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021. 

Penulis: Alif Nur | Editor: Musahadah

SURYA.CO.ID - Demi cari keadilan, Marcus Gideon kembali bersuara buntut polemik tim Indonesia dipaksa mundur dari All England 2021.

Belum menemui titik terang, Marcus Gideon menantang 1 hal ini demi menuntut keadilan di ajang All England 2021.

Awalnya, rekan Kevin Sanjaya tersebut menyoroti pernyataan pemerintah Inggris soal transparasi kasus Covid-19 pada tim badminton Indonesia.

Marcus terang-terangan mengungkapkan keraguannya terhadap pernyataan pemerintah Inggris tersebut.

Baca juga: Sikap Presiden Jokowi Indonesia Dipaksa Mundur All England, BWF Minta Maaf dan Singgung Pemain Turki

Baca juga: Jadwal Badminton All England 2021 Hari ini Sabtu 20 Maret, BWF Minta Maaf dan Ikut Frustasi

Baca juga: Biodata M Supriadi, Pemain Muda Kebanggaan Persebaya Surabaya, Pernah Ciptakan Gol Spektakuler

Sebagaimana diungkapkan Marcus melalui unggahan Insta Story di @marcusfernaldig, Jumat (19/3/2021).

Marcus mengunggah klarifikasi dari pihak pemerintah Inggris yang diwakili Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins.

Owen menyampaikan, pemerintah Inggris turut menyayangkan Indonesia harus mundur dari kompetisi All England.

Ia mengatakan, pemerintah Inggris akan terus menegakkan aturan terkait protokol kesehatan secara adil dan transparan.

Serta mencari solusi dalam permasalahan ini.

Kendati demikian, Marcus Gideon justru  mengungkapkan keraguannya dan menilai saat ini tidak ada pihak yang mau bertanggung jawab.

"Semua lepas tangan yah sekarang dan gak ada yang mau tanggung jawab," tulis Marcus Gideon dalam story akun Instagramnya dikutip via Tribunwow.com Tuntut Keadilan di All England, Marcus Gideon Tantang Semuanya Karantina: Semua di Lapangan Contact

Ia juga mempertanyakan letak transparansi kasus ini.

Marcus Gideon mengungkit soal adanya sejumlah peserta All England 2021 yang sempat positif tapi menjadi negatif seusai melakukan tes ulang.

"Adil dan transparan? Yang positif di pesawat aja gk dikasih tau seat berapa? Yang kemaren atlit 7 test positive boleh retest di kamar masing2 tiba2 negative semua!" sindir Marcus Gideon.

Terakhir, Marcus Gideon menyampaikan bahwa seluruh peserta di All England 2021 sebenarnya sudah saling kontak di lapangan.

Marcus kemudian menantang semuanya dikarantina apabila memang memprioritaskan keadilan.

"Semua di lapangan udah contact apalagi dengan 7 positive kemaren. Karantina semua kalo mau adil dan transparan!" tantang Marcus Gideon.

Unggahan Marcus Gideon di Insta Story
Unggahan Marcus Gideon di Insta Story (Instagram @marcufernaldig)

BWF Minta Maaf dan Ikut Frustasi

Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) secara resmi meminta maaf kepada tim Indonesia.

Hal itu merujuk pada aturan prosedur kesehatan di Inggris yang berujung insiden pengunduran diri yang terpaksa dilakukan kontingen Indonesia pada turnamen All England Open 2021.

BWF dalam penjelasannya juga sudah berupaya agar Indonesia tetap bisa ikut turnamen, namun mereka tunduk pada aturan dari National Health Service (NHS) pemerintah Inggris yang mengharuskan isolasi 10 hari bagi skuat Merah Putih.

Sama seperti luapan kekecewaan jutaan pendukung Indonesia, BWF juga mengaku merasakan tekanan dan perasaan yang sama atas insiden ini.

Berikut pernyataan BWF dilansir melalui media sosialnya.

"Badan Pemerintah Inggris bernama NHS Test and Trace menyampaikan pemberitahuan tentang isolasi mandiri yang diperlukan kepada Yigit pada saat yang sama dengan tim Indonesia. Namun, konfirmasi penerimaan tidak diteruskan ke BWF dan Badminton England hingga Kamis pagi waktu setempat," tulis BWF dalam pernyataan resmi mereka.

"BWF dan Badminton England ingin mengklarifikasi bahwa keputusan untuk melaksanakan isolasi mandiri bagi tim Indonesia serta rombongannya, dan sekarang Yigit, selama 10 hari, dibuat secara independen oleh NHS Test and Trace."

"Keputusan ini sesuai dengan syarat dan protokol Covid-19 dan pemerintah Inggris yang berlaku pada perundang-undang nasional, dan terpisah dari pedoman yang ditetapkan BWF dan prosedur standar operasional Badminton England untuk All England Open 2021," tulis BWF menjelaskan.

"Kami menegaskan bahwa upaya keras telah dilakukan oleh Badminton England agar tim Indonesia dan pemain lainnya diberi pengecualian dan mencari cara lain agar bisa tetap berpartisipasi dalam turnamen," tulis BWF.

"Namun, pemerintah Inggris telah berketetapan, mengutamakan dan mementingkan untuk menjaga rakya Inggris terhadap wabah Covid-19 dan keputusan ini sudah akhir dan tidak dapat diganggu gugat."

"BWF dan Badminton England melakukan kontak dengan para pemain yang terkena dampak ini dan berkomitmen untuk mendukung semua pemain dalam masa isolasi mandiri mereka."

"Kami juga merasakan frustrasi yang dirasakan oleh para pemain, juga pendukung tim Indonesia di seluruh dunia. Kami sangat bersimpati atas apa yang terjadi dan memohon maaf atas ketidaknyamanan terhadap tim Indonesia serta rombongannya, dan juga Yigit, pemain dari Turki."

"Kami meyakinkan bahwa kami melakukan usaha yang terbaik dalam kemampuan kami, termasuk melanjutkan untuk tetap menyediakan lingkungan yang aman bagi seluruh peserta turnamen," tulis BWF.

Ikuti Berita terkait All England 2021 di Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved