Kapan Puasa Sya'ban 2021? Berikut Waktu Tepat Menurut Hadist dan Bacaan Niatnya

Kapan Puasa Syaban 2021? Simak ini waktu tepat melaksanakan Puasa Syaban menurut hadist, lengkap bacaan niat.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID
Ilustrasi Kapan Puasa Syaban 2021? Berikut waktu yang tepat menurut hadist 

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah

SURYA.CO.ID - Kapan Puasa Syaban 2021 seharusnya dikerjakan? Diketahui sunnah hukumnya melaksanakan Puasa Sunnah di Bulan Syaban.

Bulan Sya'ban adalah Bulan ke-8 pada penganggalan Hijriyah. Bulan Sya'ban 1442 Hijriyah jatuh mulai 15 Maret 2021.

Bulan Sya'ban memiliki banyak keutamaan, salah satunya bulan ampunan dan diangkat dosa-dosa bagi yang mau bersungguh-sungguh bertaubat.

Baca juga: Pengertian Nisfu Syaban, Malam Pengampunan Dosa di Bulan Syaban, Lengkap Dalil Dan Bacaan Doa

Baca juga: Ramadhan 25 Hari Lagi, Ini Bacaan Niat Puasa Qadha untuk Mengganti Utang Puasa

Baca juga: Update Virus Corona di Surabaya Jumat 19 Maret 2021, PPKM Mikro Kembali Diperpanjang, Ini Aturannya

"Bulan Syaban adalah bulan yang biasa dilupakan orang karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadhan. Bulan Syaban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku aku dalam keadaan sedang berpuasa," (HR Abu Dawud).

Anjuran Puasa Syaban bagi umat Islam nuga dijelaskan dalam hadist berikut:

Dari Aisyah r.a ia berkata: Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melaksanakan puasa sebulan penuh kecuali Bulan Ramadhan (puasa wajib), dan aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW memperbanyak puasa sunnah kecuali pada Bulan Sya'ban" (HR. Bukhari Muslim).

Waktu Puasa Sya'ban

Foto ilustrasi Bulan Syaban
Foto ilustrasi Bulan Syaban (SERAMBI/BUDI FATRIA)

Tidak ada waktu khusus melaksanaka Puasa Sya'ban, namun dianjurkan sebelum pertengahan Bulan Sya'ban.

Hadist Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, "Jika telah masuk pertengahan Bulan Sya'ban maka janganlah kalian berpuasa," (HR. Abu Daud).

Serta haram puasa satu atau dua hari menjelang Bulan Ramadhan, karena hari tersebut termasuk Hari Syak atau hari meragukan.

Sementara apabila masih memiliki utang Puasa Ramadhan, maka boleh melaksanakan Puasa Qadha Ramadhan di hari Puasa Sya'ban.

Puasa Qadha

Seperti yang dijelaskan Buya Yahya dalam ceramahnya berjudul "Bolehkah Puasa Sunnah Muharram Tetapi Masih Punya Utang Puasa Wajib" di Youtube pada 7 September 2019.

Buya Yahya menyampaikan boleh hukumnya melaksanakan puasa qadha di hari puasa sunnah.

Namun niat puasa qadha tetap dilafalkan, tanpa perlu menyebutkan niat puasa sunnah.

Meski hanya membaca niat Puasa Qadha namun umat Islam mendapat dua pahala sekaligus.

Pertama, karena mengganti puasa yang ditinggalkan, kedua mendapatkan pahala puasa sunnah.

Bacaan niat Puasa Qadha Ramadhan harus dibaca sebelum fajar, atau apabila khawatir lupa maka dibaca pada malam hari sebelum besok berpuasa.

Bacaan niat puasa Qadha Ramadan 

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu Shouma Ghodin 'an qadaa'in fardho ramadhoona lillahi ta'alaa

Artinya :

"Saya niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadan karena Allah Ta'ala".

Bacaan Niat Puasa Sya'ban

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati Sya'bana lillâhi ta'âlâ

Artinya:

Aku berniat puasa sunah Syaban esok hari karena Allah ta'ala.

Keutamaan Bulan Sya'ban

Menurut ceramah Ustadz Abdul Somad, salah satu keutamaan Sya'ban adalah terdapat waktu istimewa yaitu malam Nisfu Sya'ban.

Nisfu Sya'ban adalah hari ke-15 Bulan Sya'ban, itu artinya waktu istimewa itu jatuh pada hari ke 14.

Ustaz Abdul Somad mengatakan, hadis-hadis tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban yang selama ini digunakan, kebanyakan hadis-hadis dhaif (lemah).

Ustaz Abdul Somad membacakan salah satu hadis dhaif tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban yang mengisahkan bahwa Aisyah melihat Nabi Muhammad sujud lama sekali.

Usai shalat Aisya bertanya pada Rasul kenapa sujudnya lama sekali.

Rasul SAW balik bertanya apakah kamu tidak tahu malam ini adalah malam ampunan.

Hadis tersebut, kata Ustaz Abdul Somad, adalah hadis dhaif.

“Lalu, apakah hadis dhaif itu tidak boleh diamalkan, jawabannya bisa. Mengapa? Karena memenuhi lima syarat diantaranya untuk fadhail a’mal dan hadis tersebut berada di bawah naungan hadis shahih,” kata Ustaz Abdul Somad.

Kemudian Ustadz Abdul Somad menyebut sebuah hadist shahih tentang bulan Syaban:

"Pada malam nisfu Sya’ban, Allah akan mengampuni semua dosa umatnya yang pada malam itu bersujud dan bertaubat mohon ampun, kecuali dua, musyrik (mempersekutukan Allah) dan orang yang bertengkar tapi tidak berdamai sampai malam nisfu Sya’ban tiba,” katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved