Konflik Partai Demokrat
Biodata Yusril Ihza Mahendra, Diisukan Jadi Pengacara Kubu Moeldoko, Begini Respons Eks Menteri SBY
Inilah biodata Yusril Ihza Mahendra. Nama pengacara kondang itu ramai diperbincangkan lantaran diisukan menjadi pengacara kubu Moeldoko.
SURYA.co.id - Inilah biodata Yusril Ihza Mahendra. Nama pengacara kondang itu ramai diperbincangkan lantaran diisukan menjadi pengacara kubu Moeldoko.
Menariknya lagi, jika isu itu benar, maka ini adalah pertemuan kedua antara Yusril Ihza Mahendra dengan Bambang Widjojanto yang telah menjadi pengacara kubu AHY ( Agus Harimurti Yudhoyono).
Pertemuan pertamanya, mereka berseberangan dalam penanganan sengketa Pilpres 2019, Yusril jadi pengacara pasangan Jokowi-Maruf Amin dan Bambang Widjojanto pengacara Prabowo-Sandi.
Sayangnya, Yusril membantah isu tersebut. Ia menilai, kabar dirinya menjadi pengacara kubu Moeldoko hanya rumor belaka.
"Nggak benar tuh. Rumor aja," ujar Yusril, ketika dihubungi Tribunnews.com (grup SURYA.co.id), Rabu (17/3/2021).
Baca juga: Cerita Lengkap Drama Walkout Pembela Habib Rizieq Sambil Bentak Hakim, Peradi: Gunakan Cara Beretika
Yusril pun enggan menyampaikan tanggapan atas namanya dicatut sebagai pengacara kubu Moeldoko.
Ia hanya tertawa saat mendengar namanya disangkutpautkan dalam pusaran konflik Partai Demokrat.
"Nggak ada (tanggapan). Saya ketawa aja. Nggak tahu mereka dapat berita dari mana," jelas Yusril.
Berikut biodata Yusril Ihza Mahendra

Pakar hukum tatanegara, Yusril Ihza Mahendra lahir di Manggar, Belitung Timur, Bangka Belitung pada 5 Februari 1956.
Selama ini, dia merupakan advokat, akademisi di bidang hukum tata negara, politikus, dan salah seorang tokoh pemikir dan intelektual Indonesia.
Yusril pernah bekerja di Sekretariat Negara sebagai penulis pidato Presiden Suharto dan BJ Habibie, kemudian menjadi anggota DPR/MPR RI.
Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Hukum dan Perundang-Undangan, Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dan Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia.
Yusril ditunjuk menjadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang ketika partai itu berdiri di awal Reformasi pada tanggal 17 Juli 1998.
Pada 26 April 2015, ia terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang di Muktamar IV PBB di Puncak, Jawa Barat.