Konflik Partai Demokrat

Jhoni Allen Sebut AHY dan SBY 'Rampas' Madu Milik Kader Demokrat, Kini Dipecat dari Anggota DPR

Sekjen Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang, Jhoni Allen Marbun kembali melontarkan serangan ke kubu AHY dan SBY yang 'merampas' madu kader Demokrat

Editor: Iksan Fauzi
Kolase Kompas.com/Tribunnews.com
Sekjen Partai Demokrat kubu Moeldoko, Jhoni Allen dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jhoni Allen menyebut AHY dan SBY telah merampas madu yang dikumpulkan para kader Demokrat untuk menjadi miliknya. Kini, Jhoni Allen dipecat dari anggota DPR RI. 

SURYA.co.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Jhoni Allen Marbun kembali melontarkan serangan ke kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

Bahkan, Jhoni mengibaratkan hasil kerja keras kader Demokrat sebagai madu yang kini hanya dinikmati oleh dua orang saja, yakni AHY dan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Seperti diketahui, konflik Partai Demokrat antara kubu AHY versus kubu Moeldoko hingga saat ini masih berlanjut.

Senin (15/3/2021), kubu Moeldoko sudah menyerahkan laporan hasil KLB Deli Serdang ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM).

Sebelumnya, kubu AHY lebih dahulu mengirimkan lima kontainer dokumen hasil kongres di Jakarta pada 2020 lalu ke Kemenkum HAM.

Pengamat Ini Deklarasikan Pasangan Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024, jika Jabatan Presiden 3 Periode

Selamat Datang Pak Sekjen KLB. Ini Asli Ini Sambutan Untuk Jhoni Allen Saat Raker Komisi V DPR RI

Siapa yang akan mendapatkan stempel dari Kemenkum HAM? Apakah kubu AHY atau justru kubu Moeldoko?

Madu tidak netes ke kader Demokrat

Jhoni Allen Marbun dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jhoni Allen menuding SBY tak berkeringat pada saat Pemilu 2004 lalu. Dia dan keluarganya hanya menyumbang ke Partai Dmeokrat sebesar Rp 100 juta.
Jhoni Allen Marbun dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Jhoni Allen menuding SBY tak berkeringat pada saat Pemilu 2004 lalu. Dia dan keluarganya hanya menyumbang ke Partai Dmeokrat sebesar Rp 100 juta. (Kolase Kompas.com)

Dilansir dari YouTube tvOneNews, Rabu (17/3/2021), Jhoni Allen mengibaratkan para kader Demokrat sebagai lebah yang telah mengumpulkan madu.

Namun, madu yang telah dikumpulkan tersebut hanya dikuasai dua orang saja, yaitu AHY dan SBY.

Jhoni Allen mengatakan bahwa persoalan tersebut yang mendasari digelarnya KLB Deli Serdang.

"Madu ini adalah hasil kerja daripada lebah dari Sabang sampai Merauke.

Tetapi madu ini diambil bahkan dibikin menjadi miliknya, tidak netes.

Kasihan lebah-lebah yang sudah bekerja keras.

Itu persoalan utamanya," kata Jhoni Allen.

Selain itu Jhoni Allen menyinggung SBY soal tidak adanya kantor Partai Demokrat selama 10 tahun.

Padahal di masa itu SBY menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.

Menurut Jhoni Allen tidak ada madu yang turun ke Partai Demokrat saat SBY menjadi orang nomor satu di RI selama dua periode.

Kubu Moeldoko Puji Jokowi, Hasil KLB Demokrat Deli Serdang Diterima Kemenkum HAM, Ini Beda Zaman SBY

Jhoni Allen Marbun Dipecat dari DPR oleh Kubu AHY, Padahal Dielu-elukan di Komisi V, Ini Biodatanya

"Madu itu pun tidak turun, bayangkan kantor saja tidak punya 10 tahun jadi presiden, ke mana madunya? ke mana hasilnya?" katanya.

Jhoni Allen juga menuding bahwa AD/ART Partai Demokrat cacat hukum.

Hal itulah yang menurutnya menjadi jalan AHY dan SBY bisa menguasai Partai Demokrat.

"Persoalannya anggaran dasar/anggaran rumah tangga itu bermasalah, cacat demi hukum.

Sehingga para pemegang kedaulatan suara kedaulatan anggota berkumpul bermusyawarah untuk melakukan kongres luar biasa.

Karena kongres luar biasa lebih cepat memutuskan nasib rumah Demokrat yang sudah diambil alih oleh hanya dua orang, yaitu ketua umum dan ketua majelis tinggi," ungkapnya.

Dipecat AHY tapi masih tampil di Senayan

Jhoni Allen Marbun dan Ketua Umum Partai Demokrat AHY. Meski sudah sepekan penyelenggaraan KLB Deli Serdang, kubu Moeldoko belum mendaftarkan hasilnya ke Kemenkumham. Sekjen Partai Demokrat versi KLB, Jhoni Allen mengaku tinggal melengkapi dokumentasi penyelenggaraan.
Jhoni Allen Marbun dan Ketua Umum Partai Demokrat AHY. Meski sudah sepekan penyelenggaraan KLB Deli Serdang, kubu Moeldoko belum mendaftarkan hasilnya ke Kemenkumham. Sekjen Partai Demokrat versi KLB, Jhoni Allen mengaku tinggal melengkapi dokumentasi penyelenggaraan. (Kolase TribunJakarta.com/Muhammad Rizki Hidayat/Kompas.com)

Sebelumnya, Jhoni Allen dipecat dari anggota DPR RI oleh Partai Demokrat kubu AHY. 

Padahal sehari sebelumnya, Jhoni Allen Marbun sempat dielu-elukan saat menghadiri rapat komisi V DPR RI. 

Bahkan, para anggota komisi V menyebutnya sebagai sekjen KLB kubu Moeldoko

Pemecatan Jhoni Allen Marbun ini diungkapkan Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat kubu AHY, Herzaky Mahendra Putra. 

Dia menegaskan, partainya sudah melakukan proses pemberhentian Jhoni Allen Marbun sebagai anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat.

Menurut dia, Partai Demokrat sudah mengirimkan surat kepada pimpinan DPR terkait pemberhentian tersebut.

"Partai Demokrat memang telah memproses pemberhentian Jhoni Allen selaku anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat.

Surat resmi telah kami kirimkan ke pimpinan DPR," kata Herzaky saat dihubungi Kompas.com (grup SURYA.co.id), Selasa (16/3/2021).

Kini, Partai Demokrat tinggal menunggu surat tersebut ditujukan kepada Presiden Joko Widodo.

Sebab, presiden yang memiliki kewenangan memberhentikan secara resmi anggota DPR.

"Selanjutnya kami tinggal menuju surat tersebut diteruskan ke Presiden RI.

Karena yang berhak memberhentikan anggota DPR RI secara resmi adalah Presiden RI, berdasarkan permintaan parpol asalnya," ucap Herzaky. 

Ia mengatakan, saat ini Demokrat sedang memproses pengganti Jhoni Allen di DPR.

Dengan demikian, apabila keputusan dari Presiden Jokowi sudah keluar, Demokrat siap dengan penggantinya.

Herzaky juga merespons soal kehadiran Jhoni Allen dalam rapat kerja Komisi V DPR Selasa (16/3/2021).

Herzaky menilai, seharusnya secara moral dan etika, mantan kader Demokrat tersebut tidak hadir dalam rapat.

Sebab, status dari Jhoni Allen sudah diberhentikan dari keanggotaan Partai Demokrat.

"Seharusnya Jhony Allen dalam kondisi status quo, dan tidak hadir.

Hanya, secara hukum, dokter hewan Jhony Allen masih punya hak," kata dia.

Namun, Herzaky memilih mengatakan bahwa partainya sudah tidak berharap kesadaran etik dari Jhoni Allen, termasuk para pelaku Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) lainnya.

Disambut meriah

Sebelumnya, anggota DPR dari Partai Demokrat Jhoni Allen Marbun menghadiri rapat kerja bersama Komisi V DPR, Selasa (16/3/2021).

Kehadiran Jhoni Allen itu pun langsung disambut meriah peserta rapat Komisi V.

Sebab, Jhoni merupakan sosok yang ramai dibicarakan setelah muncul isu kudeta di Partai Demokrat.

Jhoni Allen yang telah dipecat Partai Demokrat itu bahkan menjadi Sekretaris Jenderal hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang yang dilakukan kubu yang dipimpin Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Saat melihat kehadiran Jhoni Allen, sontak sejumlah anggota Komisi V DPR mengucapkan selamat datang dengan menyebut dia sebagai Sekjen.

"Pak Sekjen, selamat datang Pak Sekjen KLB. Ini asli ini," kata salah seorang peserta rapat Komisi V, Selasa (16/3/2021) dalam pantauan Kompas.com secara daring.

Diketahui, Jhoni Allen duduk di samping anggota Komisi V dari Fraksi Partai Gerindra Sadewo.

Pada kesempatan tersebut, Sadewo menyampaikan ucapan selamat kepada Jhoni Allen.

Ia mengatakan, Jhoni merupakan seniornya saat masih menjadi kader Partai Demokrat.

Diketahui, dalam rapat kerja Komisi V bersama Menteri Perhubungan itu juga dihadiri oleh elite Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yaitu Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Irwan.

Sadewo pun minta izin dulu kepada Irwan.

"Saya mau menyampaikan selamat. Pak Irwan (politisi Partai Demokrat di Komisi V) mohon maaf ya. Saya menyampaikan selamat kepada Pak Jhoni Allen sebagai sekjen," ujar Sadewo.

Ia menjelaskan, saat itu Jhoni menjabat sebagai Ketua Bidang Organisasi dan Kelembagaan (OKK) Partai Demokrat.

"Kemudian naik menjadi wakil ketua umum, Ketua Bidang OKK-nya kemudian di tangan saya," ucapnya.

Biodata Jhoni Allen Marbun

Jhoni Allen Marbun, kader demokrat yang dipecat . (tribunnews)

1. Dokter Hewan

Jhoni Allen Marbun merupakan kader aktif Demokrat yang kini menjadi anggota DPR RI di Komisi V. 

Dikutip dari laman resmi Fraksi Demokrat, Jhoni lahir di Pangururan, 21 Agustus 1960.

Jhoni bersekolah di SD Teladan Negeri 2 Pangururan Samosir (1973), SMP Negeri 2 Pangururan Samosir (1976), dan SMA Negeri 4 Medan (1979).

Ia meraih gelar dokter hewan di Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (1984).

Ia lalu meraih gelar Magister Manajemen di Pascasarjana IPWI Jakarta (2000).

Dari buah pernikahan pertamanya dengan Sara Silalahi, Jhoni Allen dikaruniai tujuh orang anak.

2. Mantan ASN

Jhoni Allen Marbun bergabung dengan Partai Demokrat pada tahun 2002 dengan alasan melihat adanya perubahan politik.

Saat itu, ia masih sebagai pegawai negeri di Pemda DKI Jakarta.

Menurutnya, ia tak pernah bermimpi untuk menjadi anggota dewan.

“Dulu saya berpikir sudah 20 tahun di DKI, kalau saya di sini terus kariernya hanya tingkat lokal, makanya waktu lahir Partai Demokrat, saya bergabung,” katanya dikutip dari wikipedia.

Jhoni menjadi anggota DPR pertama pada periode 2004-2009.

Pada Pileg 2019 lalu, kembali maju dari Dapil Sumatera Utara II.

Ia melenggang ke Senayan setelah mengantongi 49.381 suara.

Di DPP Partai Demokrat, Jhoni menjadi pengurus sejak tahun 2005. 

Saat itu, ia menjadi Ketua Bidang OKK.

Ia juga pernah menjadi Wakil Ketua Umum DPP Demokrat pada periode 2010-2015 dan Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat pada 2015-2020.

3. Bisnis 

Jhoni sudah berbisnis sejak masih berstatus sebagai mahasiswa di IPB, Bogor.

Bisnis pertamanya berawal dari mengkoordinir beberapa anak muda untuk menjual bensin campur minyak tanah.

Selain itu, ia pun pernah berjualan kaos yang dibelinya di Bandung hingga mendirikan usaha fotokopi dan rental mobil. Dari usaha tersebut, Jhoni bisa memiliki rumah sendiri.

“Selain itu, dulu juga sempat membuka wartel, juga bareng teman-teman jadi makelar hewan kurban,” tambahnya.

Diakui olehnya, sekarang ia lebih banyak berbisnis jual beli tanah dan bangunan.

Mulai dari 100-200 meter yang dilakoninya secara konvensional tanpa ada nama perusahaan.

Belakangan bersama istrinya, Jhoni mendirikan sekolah di kawasan Cibitung, Bekasi dengan nama Surya Purnama.

Jhoni juga diketahui memiliki beberapa ruko, di Cilandak, Jakarta Selatan,  di Jalan Pajajaran, Cibonong, dan Jl. Gunung Gede Bogor yang disewa-sewakan.

Selain ruko, ia juga punya super-market Alfa Midi dan bisnis biliar di daerah Dermaga dengan nama Biliard Dermaga.

4. Miliarder

Menurut data LHKPN, Jhoni Allen Marbun terakhir meng-update data kekayaannya tanggal 30 November 2009.

Jumlah kekayaan Jhoni Allen Marbun terlihat me-lonjak 6 kali lipat dibanding data LHKPN pada tahun 2003.

Tahun 2003 lalu, jumlah kekayaannya sebesar Rp 5.612.950.000, pada tahun 2009 tercatat jumlah kekayaan Jhoni sebesar Rp 28. 886.265.750.

Kekayaan Jhoni tersebut meliputi harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan di Bogor, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Tangerang, dan Sukabumi senilai Rp 17.775. 919.558.

Selain memiliki belasan tanah dan bangunan, Jhoni Allen terdata memiliki harta bergerak yakni kendaraan bermotor mencapai total Rp 1.275.000.000, yang terdiri atas Toyota Corolla, 1971 Toyota Land Cruiser FJ40, Toyota Fortuner, Toyota Avanza, Mitsubitshi Kuda, dan Isuzu Panther.

Tak hanya itu Jhoni pun terdata memiliki logam dan batu mulia senilai Rp 550 juta, dan giro serta setara kas lainnya senilai Rp 9.285.346.192.

Di saat mengahadiri rapat Majelis Tinggi Demokrat, terlihat Jhoni memakai kendaraan Toyota Alphard hitam bernopol B 12 SAR yang disinyalir seharga Rp 1 miliar.

Baca berita terkait konflik Partai Demokrat pertarungan antara SBY vs Moeldoko

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demokrat Kirimkan Surat Pemberhentian Jhoni Allen ke Pimpinan DPR"

Artikel ini telah tayang di Tribunpalu.com dengan judul Jhoni Allen Berani Singgung AHY dan SBY Sekaligus: Madu di Demokrat Hanya Dikuasai Dua Orang

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved