Berita Surabaya
Kisah Cancer Survivor Endri Kurniawati Menjalankan Diet yang Riang Gembira
Terhitung, ia melakukan olahraga setidaknya empat hingga lima kali dalam seminggu dengan intensitas yang cukup tinggi.
Penulis: Akira Tandika | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Endri Kurniawati merupakan cancer survivor. Karena alasan itu, ia mencoba untuk mengganti gaya hidupnya menjadi lebih sehat daripada sebelumnya.
Padahal sebelumnya pun Endri termasuk orang yang tidak menjalani hidup secara berantakan.
Ia masih tetap memperhatikan asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh.
Hanya saja, yang membuat berantakan adalah jam tidur.
"Jadi saya terbiasa kalau tidur itu larut malam. Bahkan hampir menjelang pagi kalau ada deadline," terang Endri dalam Kelas Diskusi #Akademiablity, Senin (15/3/2021).
Selain menjaga asupan makanan, Endri termasuk orang yang rajin berolahraga.
Terhitung, ia melakukan olahraga setidaknya empat hingga lima kali dalam seminggu dengan intensitas yang cukup tinggi.
"Tapi akhirnya saya mengurangi intensitas olahraga dan mengganti beberapa asupan makanan setelah menjalani kemoterapi," tutur perempuan yang juga wartawan di Majalah Tempo.
Baca juga: Bertemu Sahabat Polisi Indonesia, Cak Ji Ajak Kolaborasi Atasi Pandemi Covid-19
Baca juga: Kerajinan Tas Berbentuk Masker Bikinan Warga Kota Blitar Ini Laris Manis di Pasaran
Baca juga: Hari Ini Kamera Tilang Elektronik Dipasang di Simpang Empat Tamanan Kabupaten Tulungagung
Endri biasanya menggunakan masakan khas Indonesia untuk menu diet.
Sehingga ia tidak merasa tersiksa dengan diet yang dijalankan.
Dibanding daging merah. Endri lebih memilih banyak mengonsumsi ikan laut yang dinilai lebih nikmat.
Menurut Endri ikan laut memiliki cita rasa berbeda meski habitatnya sama-sama di laut.
Seperti rasa ikan belanak dan ikan tengiri yang berbeda.
Sebagai cancer survivor, Endri menceritakan asupan makanan akan lebih banyak dari biasanya.
Hal itu ia lakukan untuk menghindari penurunan sel darah secara drastis.
"Makannya meningkat dua hingga tiga kali lipat kalau mau melakukan kemoterapi. Supaya sel darah tidak merosot," ujarnya.