Berita Surabaya

Efek PPKM Mikro, Positivity Rate Covid-19 dan BOR Isolasi di Jatim Turun Drastis

Penurunan kasus maupun positivity rate tersebut juga diikuti dengan penurunan BOR atau keterisian rumah sakit.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/ahmad zaimul haq
Petugas gabungan saat stand by di pintu masuk Surabaya di bundaran Waru pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hari pertama, Senin (11/1/2021). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Perkembangan kasus covid-19 mulai menunjukkan sinyal positif.

Per hari ini, Senin (15/3/2021), positivity rate kasus covid-19 di Jatim sudah di angka 6 persen.

Berdasarkan aplikasi Bersatu Lawan Covid-19, kasus diperiksa di Jatim dalam satu minggu sudah mencapai 45.045.

Sementara itu, dari 45 ribu kasus tersebut ditemukan kasus positif per minggu jumlahnya 2.694.

Artinya positivity rate sudah mencapai angka 6 persen.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan tingkat positivitas kasus covid-19 yang ditemukan di masyarakat Jatim ini menurutnya sudah menurun signifikan.

Sebab beberapa waktu lalu, sebelum diterapkan PPKM, positivity rate kasus covid-19 Jatim pernah ada di angka 20 persen.

Baca juga: Pekan Depan, Polres Batu akan Mulai Terapkan Tilang Elektronik

Baca juga: Daftar Keutamaan Bulan Syaban, Jatuh Mulai Hari Ini Senin 15 Maret 2021

Baca juga: Lima Perwira Polres Situbondo Dimutasi, Ini Jabatan Baru Mereka

"Standar dari WHO positivity rate yang ideal adalah 5 persen. Padahal, sebelum pemberlakuan PPKM maupun PPKM Mikro positivity rate di Jatim berada di angka 20 persen," kata Khofifah.

Oleh sebab itu, dikatakan gubernur perempuan pertama Jatim ini, penurunan ini merupakan prestasi dan kerja keras serta kerja sama semua elemen yang sangat baik.

Khofifah menambahkan, penurunan kasus maupun positivity rate tersebut juga diikuti dengan penurunan BOR atau keterisian rumah sakit.

Di mana saat ini BOR isolasi sudah turun dari 79 persen di awal PPKM menjadi 33 persen untuk isolasi biasa dan ICU dari 72 persen menjadi 52 persen.

"Prestasi ini juga merupakan berkat gotong royong dan peran semua pihak termasuk TNI/Polri, tokoh masyarakats, tenaga medis, Pemkab/Kota, tokoh agama, dan seluruh masyarakat di Jatim. Hal ini juga menunjukkan bahwa pelaksanaan PPKM Mikro telah cukup membantu dan berada di jalur yang benar," tandasnya.

Lebih lanjut disampaikan Khofifah, hal ini tentunya merupakan salah satu hal yang patut dibanggakan namun perlu diwaspadai.

Apalagi, sebelumnya Jatim juga pernah mencapai positivity rate hanya 7 persen di bulan Oktober, namun setelah libur panjang positivity rate tersebut kembali naik menjadi 19 persen.

Untuk itu, harapannya ini menjadi catatan dan bisa menjadi motivasi untuk masyarakat, pemerintah provinsi maupun aparat untuk terus konsisten mengawal penurunan kasus di Jawa Timur.

Termasuk dengan tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan.

"Pencapaian ini merupakan prestasi, namun seluruh masyarakat harus tetap waspada dan konsisten menerapkan protokol kesehatan. Terus memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan hanya keluar rumah untuk urusan yang penting," pungkas Gubernur Khofifah. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved