Profil dan Biodata Dailami Eks Gubernur KKB Aceh atau GAM yang Kini Jadi Wakil Bupati Bener Meriah

Inilah profil dan biodata Dailami, mantan gubernur KKB Aceh yang kini menjadi Wakil Bupati Bener Meriah.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SERAMBIWIKI.COM/BUDI FATRIA
Dailami, mantan Gubernur KKB Aceh atau GAM yang Kini Jadi Wakil Bupati Bener Meriah. Profil dan biodatanya ada di artikel ini 

Awalnya, Dailami menyewa becak orang dengan tarif Rp 25.000 per hari.

Seiring berjalan waktu, ia sanggup membeli becak dengan cara mencicil setiap harinya, hingga dirinya memiliki sebanyak 25 unit becak mesin.

Selanjutnya, Dailami memperkerjakan orang lain untuk menarik becak mesin miliknya. “Selama 10 tahun saya bekerja menarik becak mesin di Simalingkar, Sumatera Utara,” ujarnya.

5. Mengenal Partai Politik

Setelah 10 tahun bekerja menarik becak di Sumatera Utara, Dailami kembali ke kampung halamanya di Kabupaten Bener Meriah.

Di kampung halaman, ia mulai dengan pekerjaan baru yaitu menjadi petani hingga menjadi kontraktor.

Setelah berkecimpung dalam dunia kontraktor, Dailami kemudian mengenal partai politik.

Awalnya, ia bergabung dengan Partai Aceh (PA) dimana partai tersebut merupakan partai perpanjang tangan perjuangan GAM.

Kemudian, baru menjadi kader Partai Golkar semasa Ahmadi menjabat Bupati Bener Meriah.

Hingga sekarang ini, Dailami masih tercatat sebagai kader partai berlambang pohon beringin tersebut.

6. Loper Koran Serambi di Banda Aceh

Jauh sebelum bergabung dengan GAM, Dailami pernah menjadi loper surat kabar, termasuk Harian Serambi Indonesia.

Pekerjaan ini dijalaninya ketika masih duduk dibangku Sekolah Teknik Menengah (STM) di Banda Aceh tahun 1992.

“Sewaktu saya sekolah STM dulu, pernah menjadi loper koran, saya setiap paginya mengantar koran Harian Serambi Indonesia menggunakan sepeda dayung untuk para pelanggan,” kata Dailami.

Dailami mengingat betul harga koran Harian Serambi Indonesia masa itu Rp 250 rupiah per eksemplar.

Ia bercerita kala itu Harian Serambi Indonesia dicetak di Percetakan Negara, dekat Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.

Dailami tumbuh dan besar dari keluarga yang sederhana, sewaktu kecil ia sudah rajin bekerja untuk menutupi biaya hidup dan sekolahnya di Banda Aceh.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved