Sosok Kolonel Amril Haris Anak Buah Jenderal Andika Perkasa yang Pimpin Pengadangan 3 Tank Israel

Inilah sosok Kolonel Amril Haris Isya Siregar, anak buah Jenderal Andika Perkasa yang memimpin pencegatan 3 tank Israel di Lebanon.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Serambinews
Sosok Kolonel Amril Haris (kanan) Anak Buah Jenderal Andika Perkasa yang Pimpin Pengadangan 3 Tank Israel 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - Inilah sosok Kolonel Amril Haris, anak buah Jenderal Andika Perkasa yang memimpin pencegatan 3 tank Israel di Lebanon.

Perwira menengah TNI AD bernama lengkap Amril Haris Isya Siregar ini berasal dari kecabangan Infanteri.

Kolonel Amril Haris Isya Siregar pernah menjabat sebagai Komandan Kodim (Dandim) 0104/Aceh Timur hingga 2018 lalu.

Detik-detik Mencekam Prajurit TNI Mengadang 3 Tank Israel di Perbatasan Lebanon
Detik-detik Mencekam Prajurit TNI Mengadang 3 Tank Israel di Perbatasan Lebanon (ANTARA/HO-Puspen TNI)

Baca juga: Kabar Terbaru Kopka Ade Casmita Anak Buah Jenderal Andika Perkasa yang Lumpuh, KASAD Bertindak

Baca juga: Detik-detik Mencekam Prajurit TNI Mengadang 3 Tank Israel di Perbatasan Lebanon, Redam Ketegangan

Kini, Kolonel Amril Haris Isya Siregar menjabat sebagai Komandan Satgas XXIII-O/UNIFIL.

Kolonel Amril Haris dan pasukannya jadi sorotan baru-baru ini karena mengadang 3 tank Israel di Lebanon Selatan, Rabu (10/3/2021), waktu setempat.

Berikut kronologinya dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'TNI Adang 3 Tank Merkava Israel, Diduga Hendak Bersitegang dengan Tentara Lebanon'

1. Berawal dari pembuatan jalan baru

Saat itu, prajurit TNI melihat tiga tank Merkava milik Israel yang diduga hendak bersitegang dengan tentara Lebanon atau dikenal dengan Lebanese Armed Force (LAF).

Pasalnya, situasi di Blue Line atau garis demarkasi yang membagai wilayah Lebanon dan Israel kian mencekam.

Penyebabnya, pembuatan jalan baru oleh tentara Lebanon di TP area 35.

Pembuatan jalan baru ini dilakukan karena masih banyaknya ranjau di wilayah perbatasan Lebanon.

"Sebagai bentuk protes pembuatan jalan baru oleh LAF, Israel mengirim tiga unit tank Merkava beserta beberapa prajurit yang berjalan kaki di samping kanan dan kiri tank dan membuka Iron Gate dekat TP 35 untuk dilalui," ujar Amril dikutip dari akun Instagram Puspen TNI, Kamis (11/3/2021).

2. Prajurit Lebanon juga bersiap

Pergerakan tiga tank beserta sejumlah prajurit Israel kemudian disusul dengan kedatangan 20 prajurit Lebanon bersenjata lengkap.

Bahkan, penembak jitu Lebanon sudah mengatur posisi di sebuah atap rumah kecil di area TP 35.

Melihat kejadian tersebut, personel Satgas Indobatt XXIII-O/UNIFIL yang tengah berjaga di TP area 35 dan TP area 36 kemudian melaporkan kepada komando atas di Markas UNIFIL.

3. Prajurit TNI pasang blokade

Laporan itu kemudian direspons Markas UNIFIL dengan mengotorisasi pengiriman 47 personel Battalion Mobile Reserved (BMR) Indobatt untuk mendirikan blokade di TP area 35 dan TP area 36.

Hal ini dilakukan guna mencegah hal yang tidak diinginkan.

"Saya perintahkan kepada seluruh personel untuk memperpanjang waktu pemasangan blokade serta selalu siaga dan waspada terhadap segala kemungkinan terburuk," kata Amril yang juga terjun langsung ke lokasi.

"Dan untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan mengingat banyaknya masyarakat yang berdatangan ke lokasi," sambung dia.

Dalam video yang dirilis akun instagram Puspen TNI memperlihatkan seorang prajurit TNI mengibarkan bendera biru PBB di depan tank Merkava untuk meredam situasi panas.

Berikut videonya.

4. Bukan pertama kalinya

Aksi prajurit TNI mengadang tank Israel ini bukan pertama kalinnya.

Beberapa prajurit TNI pernah melakukan aksi heroik serupa pada tanggal 2 Juni 2020 lalu.

Peristiwa ini terjadi di perbatasan negara Israel dan Lebanon yang merupakan Area of Responsibility (AoR) Indobatt.

Saat itu, dua tank Markava milik Israel mendekat ke area perbatasan dan nyaris adu tembak dengan tentara Lebanon yang bersenjatakan peluncur granat anti-tank.

Untungnya para prajurit TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda Indobatt XXIII-N/Unifil Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), bertindak cepat menuju lokasi.

Melansir dari instagram resmi Pusat Penerangan TNI @puspentni, Minggu (21/6/2020), berikut kronologi lengkapnya.

Baca juga: KKB Papua Makin Brutal, 100 Pasukan Brimob Dikirimkan, Irjen Mathius D Fakhiri Janji Tak akan Mundur

Peristiwa tersebut berawal dari adanya indikasi pertikaian yang akan terjadi dari kedua belah pihak, terlihat tentara Lebanon bersenjatakan peluncur granat anti-tank sedang berhadapan dengan dua tank Markava milik Israel di selatan kota Al Adaysseh, Lebanon Selatan.

Menghadapi kondisi tersebut, Komandan Kompi (Danki) Alpha Mayor Inf Handi Wibowo segera melaksanakan prosedur tetap sebagai pasukan misi perdamaian PBB.

Selanjutnya Danki Alpa melaporkan kejadian tersebut kepada Dansatgas dan menyiapkan Quick Reserve Team (QRT) yang berjumlah 23 personel untuk menghadang tank Markava milik Israel guna mencegah terjadinya pertikaan dengan tentara Lebanon.

Dalam kesempatan yang sama Komandan Satgas Indobatt XXIII-N Letkol Inf Prasetyo Ari Wibowo menyiapkan pasukan Battalion Mobile Reserve (BMR) terdiri dari 32 prajurit Kompi Delta, empat Panser Anoa, satu Armored Personnel Carrier (APC), satu Military Police (MP) dan dua Wanita TNI sebagai pasukan yang sewaktu-waktu siap digerakan untuk membantu ke tempat kejadian.

Sementara itu informasi yang disampaikan oleh Liaison Branch bahwa tank Markava dan pasukan Israel sedang melakukan latihan militer diperbatasan Blue Line informasi dari Liaison Branch.

Namun dalam pantauan langsung di lapangan terlihat tank Markava telah menyeberang ke wilayah Lebanon dan melintasi pagar teknis itu sendiri.

Seiring dengan itu pasukan Lebanon melakukan pergerakan untuk menghalau perbatasan dari tank Markava dan pasukan Israel.

Menyikapi situasi tersebut, prajurit Satgas TNI berusaha melakukan negosiasi.

Terlihat dengan tenangnya seorang prajurit TNI mengibarkan bendera PBB sebagai tanda perdamaian.

Sedangkan senjata yang mereka bawa digantungkan di belakang, bahkan beberapa orang tidak menunjukkan senjatanya.

Tindakan tersebut berhasil sehingga membuat ketegangan dan pertikaian yang terjadi dapat diselesaikan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved