Konflik Partai Demokrat
Mahfud MD Ungkap Gerakan Diam-diam Moeldoko Kudeta AHY di KLB, Ini Alasan Tak Izin Presiden Jokowi
Mahfud MD pun mengaku kaget dengan gerakan diam-diam Moeldoko mengkudeta Ketua Umum Partai Demokrat AHY tanpa sepengetahuan Presiden Jokowi.
SURYA.co.id - Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara rupanya melakukan gerakan diam-diam dan tak terdengar di Istana.
Hal itu terungkap ketika Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyampaikan dalam Youtube Najwa Shihab.
Mahfud MD juga memaparkan alasan Moeldoko selaku Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) tidak izin kepada Presiden Jokowi untuk menghadiri KLB Dmeokrat tersebut.
Mahfud MD pun mengaku kaget dengan gerakan diam-diam Moeldoko mengkudeta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca juga: Sosok Iti Octavia Jayabaya, Bupati Lebak yang Bakal Dilaporkan Kubu Moeldoko, Apa Itu Santet Banten?
Baca juga: Biodata Benny K Harman, Sebut Oknum Intel Diperintah Kapolres Teror DPC Demokrat Loyalis AHY
Lantas, apa respons Presiden setelah mengetahui Moeldoko masuk dalam pusaran konflik Partai Dmeokrat?

Mahfud MD sudah menyampaikan kepada Presiden Jokowi.
Sang Presiden pun turut kaget dan mengaku tidak mengetahuinya.
Menurut penuturan Mahfud MD, setelah mengetahui apa yang dilakukan Moeldoko, Presiden Jokowi pun terdiam.
Baca juga: Ketum Demokrat AHY Dikudeta, Ibas Minta Pemerintah Tak Terlibat Merusak Demokrasi, Ini Biodatanya
Berikut cerita Mahfud MD mengenai sikap Presiden setelah KLB Dmeokrat di Deli Serdang berlangsung.
Awalnya, Mahfud MD menceritakan, pihak Istana tidak mengetahui rencana Moeldoko dalam KLB Partai Demokrat yang diselenggarakan pada Jumat (5/3/2021) lalu.
Setelah kisruh Partai Dmeokrat itu ramai menjadi bahan pemberitaan, sekarang Presiden Jokowi pun sudah tahu.
"Pak Jokowi sekarang sudah mengetahui, tetapi ketika (Moeldoko) akan berangkat (ke Deli Serdang) itu betul-betul tidak mengetahui," kata Mahfud, dikutip dari tayangan Youtube Najwa Shibab, Kamis (11/3/2021).
Setelah itu, Mahfud MD mengonfirmasi secara langsung kepada Presiden atas desas-desus keterlibatan Moeldoko semakin santer terdengar.
Mahfud menceritakan sebelum terjadinya KLB Deli Serdang bertemu Presiden pada Senin (1/3/2021).
Saat itu, Presiden Jokowi tidak mengetahui keterlibatan Moeldoko itu.
"Pada hari Senin itu saya bertemu Pak Jokowi, saya tanya gimana 'Waduh saya nggak tahu betul itu'," kata Mahfud menirukan perkataan Jokowi.
Kemudian pada Kamis (4/3/2021), Mahfud MD juga mengaku bertemu dengan KSP, Moeldoko dan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno di Banten.

Dalam pertemuannya itu, Mahfud menuturkan Moeldoko tidak membahas apapun mengenai keterlibatannya dalam KLB di Deli Serdang.
"Pada waktu itu kita ngobrol biasa Pak Moeldoko nggak cerita apa-apa kalau besoknya mau ada KLB," ungkap Mahfud.
Hingga kemudian pada malam harinya, Mahfud mendapat informasi jika Moeldoko bertolak ke Medan, Sumatera Utara.
Kala itu, Mahfud langsung mengonfirmasi kebenarannya kepada Moeldoko.
Mahfud pun mempertanyakan mengapa Moeldoko tidak memberi tahu Presiden mengenai keterlibatannya dalam isu kudeta di Partai Demokrat.
Menanggapi pertanyaan Mahfud, Moeldoko menjawab jika keterlibatannya dalam isu kudeta adalah urusan pribadinya.
Sementara, ia tidak memberi tahu kepada Presiden Jokowi karena merasa tidak ditanya.
"Tiba-tiba malamnya saya dapat berita Pak Moeldoko akan pergi ke Medan, kita nggak tahu juga."
"Lalu saya konfirmasi ke Pak Moeldoko, saya tanya Pak Moeldoko nggak cerita kepada Pak Presiden kalau bapak ikut (KLB di Deli Serdang)."
"(Moeldoko menjawab) 'itu kan urusan saya dan saya tidak ditanya' dan semuanya kaget waktu itu," ungkap Mahfud.
Mahfud mengaku tidak tahu menahu atas keterlibatan Moeldoko di pusaran konflik kepemimpinan Partai Demokrat.
Bahkan, ia mengetahui keterlibatan itu dari surat yang dikirimkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Jumat (5/3/2021) sore.
Ia pun mengaku kaget dengan gerakan diam-diam dari Moeldoko dan kubu kontra-AHY yang menyelenggarakan KLB di Deli Serdang.
"Baru sorenya ribut saya hebat orang sudah sampai di Medan semua, saya bilang hebat juga gerakan diam-diamnya tiba-tiba meledak di Medan."
"Saya juga tahunya sore karena dapat surat dari AHY," tutur Mahfud.
Sama seperti dirinya, Mahfud bercerita Presiden Jokowi juga kaget saat mengetahui orang terdekatnya terlibat dalam KLB.
Tetapi, lanjut Mahfud, reaksi Presiden Jokowi terkesan santai dan hanya diam saja.
"Dia happy-happy saja tuh, artinya (Presiden Jokowi) dia kaget ketika tahu Pak Moeldoko (terlibat kudeta), tetapi beliau tidak merasa merusak ini itu, diam saja."
"Tapi dia (Presiden Jokowi) kaget betul, saya tahu karena saya mengonfirmasi juga ke Pak Moeldoko tadi saya ketemu."
"Lalu saya konfirmasi ke Pak Pratikno yang juga bilang 'Bapak (Presiden) nggak tahu lho kok tiba-tiba (Moeldoko) ada di sana," ungkap Mahfud.
Sementara, mengenai sentimen keterlibatan Moeldoko yang bisa menyeret nama presiden, Mahfud enggan menanggapi.
Menurutnya, jabatan seseorang di dalam Istana merupakan hak prerogatif presiden.
"Itu terserah Pak Jokowi saja, kadang kala kan senyum-senyum, diam tapi tindakannya muncul tiba-tiba, kan selalu begitu," pungkasnya.
Daftar 21 DPC Demokrat dipecat karena membelot

Sementara itu, setelah KLB Deli Serdang, DPP Demokrat pimpinan AHY mencopot 21 Ketua DPD dan DPC karena dinilai telah membelot.
Ada yang dicopot setelah Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, digelar pada Jumat (5/3/2021). Namun ada juga telah dipecat sebelumm KLB.
Di Jatim ada dua Ketua DPC yang dicopot dan digantikan Plt. yaitu DPC Ngawi dan Sumenep
Di Riau, Ketua DPD Provinsi Riau, yang juga Bupati Bintan Apri Sujadi termasuk dalam barisan yang dicopot.
Kalimantan Selatan menjadi wilayah terbanyak yang Ketua DPC-nya dipecat. Total, DPD Partai Demokrat Kalsel telah mencopot delapan Ketua DPC.
Berikut daftar Ketua DPD dan DPC Partai Demokrat yang dipecat:
1. Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Riau, Apri Sujadi
2. Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sidrap, Andi Insan Tanri
3. Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Barru, Andi Haeruddin
4. Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Pangkep, Andi Muhammad Ridha
5. Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Takalar, H Ikrar Ikhsan
6. Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sumenep
7. Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Ngawi
8. Ketua DPC Partai Demokrat Kota Pagaralam
9. Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Ogan Ilir, Addinul Ikhsan
10. Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Musi Banyuasin, Hairul Ilyasa
11. Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sleman
12. Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bantula.
13. Ketua DPC Demokrat Kabupaten Tegal, Ayu Palaretin
14. Ketua DPC Demokrat Kabupaten Tabalong
15. Ketua DPC Demokrat Kabupaten Hulu Sungai Utara
16. Ketua DPC Demokrat Kabupaten Hulu Sungai Selatan
17. Ketua DPC Demokrat Kabupaten Tanah Bumbu
18. Ketua DPC Demokrat Kabupaten Kotabaru
19. Ketua DPC Demokrat Kabupaten Barito Kuala
20. Ketua DPC Demokrat Kabupaten Tapin
21. Ketua DPC Demokrat Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Reaksi Presiden Jokowi saat Moeldoko Terlibat Kudeta di Partai Demokrat, Kaget dan Diam Saja