Berita Sidoarjo
Program Duta Toleransi di Sejumlah Sekolah Kabupaten Sidoarjo, Ini Tujuannya
Pemilihan Duta Toleransi ini terbatas pada sepuluh sekolah di lima kecamatan di Sidoarjo
Penulis: M Taufik | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Program Duta Toleransi sangat penting karena koordinasi, komunikasi, sekaligus keberadaan berbagai pihak di Sidoarjo memerlukan jembatan-jembatan penghubung.
Sehingga keragaman masyarakat dapat membawa dampak yang positif.
Demikian disampaikan Djoko Supriyadi, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Parpora) ketika menjadi pembicara dalam Pelatihan Duta Wisata tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Sidoarjo yang diselenggarakan secara daring (zooming) oleh Komunitas Seni Budaya BrangWetan, Senin (8/3/2021).
Pemilihan Duta Toleransi ini terbatas pada sepuluh sekolah di lima kecamatan di Sidoarjo yang selama ini menjadi dampingan dari BrangWetan.
Dan kegiatan ini merupakan rangkaian program Cinta Budaya Cinta Tanah Air yang berlangsung selama satu tahun, sejak Juli 2020 hingga Juni 2021.
Baca juga: Pemilu 2024, PKB Jatim Minta Pengurus Cabang Terus Panasi Mesin Pemenangan
Baca juga: Hadapi 3 Klub Asal Jatim di Piala Menpora 2021, Seperti Ini Persiapan Persik Kediri
Baca juga: Soal dan Jawaban SBO TV SD Kelas 3 Selasa 9 Maret 2021: Tentukan Kalimat Utama dan Ide Pokoknya
Sekolah yang mengikuti acara pelatihan ini antara lain SMPN 1 di kecamatan Sukodono, Taman, Waru, Gedangan dan Sedati.
Masing-masing sekolah mengikutsertakan enam siswa didampingi guru pendamping mereka.
Kegiatan akan dilanjut Selasa (9/3/2021) untuk lima SMA/MA. Yaitu SMAN 1 Gedangan, SMA Jati Agung (Taman), MA Darussalam (Waru), MA Bahaudin (Taman) dan MA Nurul Huda (Sedati).
“Sidoarjo memiliki masyarakat yang plural, majemuk dan cenderung menjadi kota metropolis karena keberagamannya. Sidoarjo adalah kota urban. Banyak pendatang dari luar kota, sehingga terjadi komunikasi yang intens antara penduduk Sidoarjo asli dengan warga pendatang,” lanjut Djoko.
Selain itu, menurut dia, dari 2,3 juta penduduk Sidoarjo, sekira 30 – 40 persen terdiri dari generasi muda. Dan hal ini disebutnya sebagai sebuah potensi.
“Sekaligus harus kita cermati bersama akan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan kalau tidak disikapi secara positif,” imbuhnya.
Toleransi tidak hanya untuk yang berbeda agama, melainkan juga toleransi terhadap tata kehidupan yang lain. Bisa terkait dengan seni budaya atau sosial ekonomi lainnya.
Sehingga, masih kata Djoko, kehadiran Duta Toleransi menjadi sangat penting kita lakukan secara bersama-sama menjadi sebuah upaya baru di Sidoarjo menggandeng semua pihak untuk melakukan hal yang lebih baik.
Keberadaan Duta Toleransi juga disebutnya bisa semakin melengkapi duta-duta yang sudah ada.
Seperti Duta Wisata, Duta Anti Narkoba dan juga Pemuda Pelopor.