Niat Puasa Rajab Gabung Qadha Utang Puasa Ramadhan, Masih Ada 5 Hari Lagi

Bulan Rajab 1442 Hijriyah segera berakgir 5 hari lagi, berikut bacaan Puasa Rajab dan Puasa Rajab Gabung Qadha Puasa Utang Ramadhan.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Istimewa
Ilustrasi - Berikut bacaan niat Puasa Rajab dan Bacaan Niat Puasa Rajab Gabung Qadha Utang Puasa Ramadhan. 

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah

SURYA.CO.ID - Berikut bacaan Niat Puasa Rajab gabung qadha utang Puasa Ramadhan.

Diketahui bulan Rajab 1442 Hijriyah akan segera berakhir lima hari lagi, 14 Maret 2021.

Masih ada kesempatan untuk melaksanakan Puasa Rajab, agar mendapatkan keutamaan di bulan mulia ini.

Bagi yang masih memiliki utang Puasa Ramadhan, ini adalah waktu yang tepat.

Baca juga: Jadwal Puasa Sunnah Bulan Maret 2021 Lengkap Bacaan Niat dan Keutamaannya

Baca juga: Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Bulan Maret 2021, Lengkap Bacaan Niat dan Keutamaan

Baca juga: Pengertian Apa Itu Nisfu Syaban? Ceramah Ustadz Abdul Somad Lengkap Amalan yang Dianjurkan

Karena setelah Bulan Rajab, akan datang Bulan Syaban, kemudian Bulan Ramadhan.

Hukum Puasa Qadha Ramadhan di Hari Puasa Sunnah

Ilustrasi Niat Puasa Rajab Gabung Qadha atau Utang Puasa Ramadhan, Lengkap dengan Doa Buka Puasa.
Ilustrasi Niat Puasa Rajab Gabung Qadha atau Utang Puasa Ramadhan, Lengkap dengan Doa Buka Puasa. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Buya Yahya dalam ceramahnya berjudul "Bolehkah Puasa Sunnah Muharram Tetapi Masih Punya Utang Puasa Wajib" di Youtube pada 7 September 2019 pernah menjelaskan hukumnya.

Buya Yahya menyampaikan boleh melaksanakan puasa qadha di hari puasa sunnah.

Namun niat puasa qadha tetap dilafalkan, tanpa perlu menyebutkan niat puasa sunnah.

Dengan begitu umat Islam mendapat dua pahala sekaligus.

Pertama, karena mengganti puasa yang ditinggalkan, kedua mendapatkan pahala puasa sunnah.

Puasa Qadha Ramadhan

Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan
Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan (Pixabay)

Puasa Qadha Ramadhan adalah puasa wajib untuk mengganti Puasa Ramadhan yang ditinggalkan, misalnya karena haid atau berhalangan.

Adapun niat puasa Qadha bulan Ramadan adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu Shouma Ghodin 'an qadaa'in fardho ramadhoona lillahi ta'alaa

Artinya :

"Saya niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadan karena Allah Ta'ala".

Niat Puasa Rajab

Niat Puasa Rajab
Niat Puasa Rajab (SURYA.co.id)

Jika hanya ingin melaksanakan Puasa Rajab saja maka membaca niat:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِى شَهْرِ رَجَبِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma ghadin fi syahri rojabi sunatan lillahi ta'alaa.

1. Bulan Rajab adalah Bulan Haram

Bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan Haram.

Dengan kata lain, bulan Rajab merupakan bulan yang istimewa dan berbeda dari bulan-bulan lainnya.

Allah Ta’ala telah berfirman:

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.

Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (QS At Taubah [9] : 36).

Maksud bulan haram dalam ayat tersebut adalah bulan haram (suci) yang terdiri dari bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.

Sebagaimana yang disebutkan oleh sabda Rasulullah SAW , "Zaman (masa) terus berjalan dari sejak awal penciptaan langit dan bumi."

"Satu tahun ada dua belas bulan di antaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah dan al-Muharam serta Rajab yang berada antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban." (HR. Al Bukhari).

Sehingga arti bulan haram adalah haram untuk saling menyakiti dan saling menumpahkan darah bahkan saling menyebar fitnah (hoaks).

Kecuali memang jika pihak dari musuh dahulu yang pertama kali melakukannya, maka kita diperbolehkan untuk melawan serta bertahan bahkan di perbolehkan untuk membalasnya.

Selain itu, bulan Rajab juga harus bersih dari perbuatan dosa karena dosa saat itu jauh lebih besar.
Pahala ketika beramal shaleh di bulan itu jauh lebih besar daripada bulan yang lain, kecuali bulan Ramadhan.

Dari kutipan Ibnu Abbas, Ibnu Katsir menulis, "Sesungguhnya mengerjakan perbuatan dzalim di bulan-bulan haram, maka dosa dan sanksinya jauh lebih besar dibandingkan melakukan perbuatan dzalim di bulan-bulan yang lain."

2. Bulan yang Dekat dengan Ramadhan

Bulan Rajab dengan bulan Ramadhan.

Kedua ini hanya terpisah oleh satu bulan yaitu bulan Sya'ban.

Para ulama yang wara' juga banyak yang mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan semenjak bulan Rajab.

Hal ini telah diabadikan dalam doa ketika masuk bulan Rajab yang sudah banyak kita ketahui.

"Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban serta berkahilah kami dalam bulan Ramadhan." (HR Ahmad).

Namun hadist ini dikatakan dho’if (lemah) oleh Ibnu Rajab dalam Lathoif Ma’arif (218), Syaikh Al Albani dalam tahqiq Misykatul Mashobih (1369), dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam takhrij Musnad Imam Ahmad.

3. Bulan Rajab adalah Bulannya Isra Mi'raj

Bulan Rajab selalu diingat oleh umat Islam karena di dalamnya terdapat peristiwa Isra Mi'raj.

Isra Miraj adalah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang mengisahkan perjalanan rohani Nabi Muhammad SAW.

Peristiwa Isra Mi’raj juga menjadi jembatan perintah shalat secara langsung dari Allah kepada Nabi Muhammad SAW.

Jika perintah lainnya hanya melalui malaikat Jibril, maka perintah shalat langsung Allah tunjukkan kepada Rasulullah.

Hal ini sebagai bukti, shalat merupakan ibadah yang istimewa dan lebih diutamakan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved