Kabar Terbaru Warga Intan Jaya di Tengah Baku Tembak TNI-Polri dan KKB Papua, Sudah Terima Bansos

Inilah kabar terbaru warga Kabupaten Intan Jaya, Papua di tengah baku tembak TNI-Polri dan KKB Papua. Sudah terima bansos.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Facebook TPNPB dan TribunManado
Ilustrasi KKB Papua dan TNI-Polri. Kabar Terbaru Warga Intan Jaya di Tengah Baku Tembak TNI-Polri dan KKB Papua ada di artikel ini 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - Inilah kabar terbaru warga Kabupaten Intan Jaya, Papua di tengah baku tembak TNI-Polri dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Seperti diketahui, kontak senjata antara TNI-Polri dan KKB Papua di Kabupaten Intan Jaya kerap terjadi baru-baru ini.

Terbaru, terjadi baku tembak antara Yonif Raider 715/MTL Kostrad dan KKB Papua di Kampung Puyagia, Distrik Sugapa, Kab. Intan Jaya, Papua, Sabtu (6/3/2021) pukul 11.52 WIT.

Baca juga: Aksi Keji KKB Papua Undianus Kogoya yang Anggotanya Ditembak Yonif Raider, Rekrut Anak Putus Sekolah

Baca juga: Kehebatan Yonif Raider 715/MTL Kostrad yang Tembak Mati 1 KKB Papua, Undianus Kogoya Cs Kocar-kacir

1 anggota KKB Papua tewas dan tak ada korban dari pihak TNI-Polri.

Lantas, bagaimana kabar warga Intan Jaya saat itu?

Warga Intan Jaya baru saja menerima Bantuan Sosial ( Bansos) dari Kementerian Sosial RI.

Melansir dari Antara, Dinas Sosial Provinsi Papua menyebutkan pihaknya telah menerima bantuan dari Kementerian Sosial RI bagi masyarakat yang terdampak konflik Intan Jaya yang telah tiba di Timika, Kabupaten Mimika.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua Ribka Haluk di Jayapura, Minggu (7/3/2021), mengatakan bantuan tersebut tiba di Timika pada Sabtu (6/3/2021) menggunakan pesawat Garuda dan langsung didistribusikan ke Intan Jaya

"Bantuan tersebut langsung didistribusikan ke Intan Jaya menggunakan carteran penerbangan swasta setelah tiba di Timika" katanya.

Menurut Ribka, yang dikirim oleh Kementerian Sosial RI adalah barang-barang bantuan bersifat barang persediaan habis pakai.

"Bantuan tersebut berupa makanan, peralatan evakuasi dan peralatan sandang" ujarnya.

Dia menjelaskan untuk makanan terdiri dari 660 makanan siap saji dengan total Rp 50.491.980 dan makanan anak 420 paket senilai Rp 29.925.420

"Kemudian peralatan evakuasi berupa 100 lembar tenda gulung merah senilai Rp 26.411.600 dan 200 lembar matras senilai Rp 22.620.000" katanya lagi.

Dia menambahkan terakhir adalah peralatan sandang berupa 300 lembar selimut merah senilai Rp 42.855.000, di mana total bantuan secara keseluruhan yakni Rp172.304.000.

1 KKB Papua tewas

Baku tembak antara Yonif Raider 715/MTL Kostrad dan KKB Papua ini terjadi di Kampung Puyagia, Distrik Sugapa, Kab. Intan Jaya, Papua, Sabtu (6/3/2021) pukul 11.52 WIT.

Ilustrasi: KRONOLOGI Markas KKB Papua Digerebek TNI di Intan Jaya, 70 Separatis Kocar-kacir & 1 Tertembak
Ilustrasi: KRONOLOGI Markas KKB Papua Digerebek TNI di Intan Jaya, 70 Separatis Kocar-kacir & 1 Tertembak (Kolase Facebook TPNPB dan TribunManado)

Anggota TNI yang terlibat dalam kontak bersenjata ini adalah Tim Alap-Alap 2 pimpinan Letda Inf Alif dari Yonif Raider 715/MTL.

Seperti dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'Lagi, Terjadi Kontak Tembak TNI-Kelompok Separatis Papua, 1 Orang Tewas'

Dalam rilis pers, Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa memperkirakan, KKB Papua yang terlibat dalam adu tembak itu berasal dari kelompok Undianus Kogoya.

Mereka berjumlah 4 orang dan membawa 1 pucuk senjata.

Sebelum bertemu Tim dari Yonif Raider 715/MTL Kostrad, kelompok ini sedang bergerak dari arah Kampung Pesiga menuju ke Kampung Kumbalagupa, Distrik Sugapa, Kab. Intan Jaya.

Seorang anggota KKB Papua tewas dalam kontak tembak ini.

Sementara, tidak ada korban dari TNI karena kontak tembak ini.

“Dari kontak tembak tersebut,  dilaporkan 2 orang KKB Papua tertembak (1 orang tewas dan 1 orang tertembak di kaki tetapi berhasil melarikan diri), KKB Papua lain kabur membawa senjata,” ungkap Kolonel Suriastawa.

Kolonel Suriastawa menambahkan, pihaknya belum mengetahui identitas KKB Papua yang tewas itu.

Menurut keterangannya, anggota KKB Papua itu tak membawa tanda pengenal.

Warga setempat juga tak mengenalinya.

Warga Kampung Sonetapa, Distrik Sugapa, Kab. Intan Jaya saat ini sedang melakukan pengurusan jenazah anggota KKB Papua itu.

Kehebatan Yonif Raider 715/MTL Kostrad

Melansir dari Wikipedia, Yonif Raider 715/MTL Kostrad awalnya merupakan Batalyon Infanteri berkualifikasi Raider yang berada di bawah Komando Brigade Infanteri 22/Ota Manasa Kodam XIII/Merdeka, Kostrad dengan nama Batalyon Infanteri 221/Motuliato.

Personel awal berasal dari pergeseran pasukan (serpas) dari Divisi Infanteri 1/Kostrad dan Divisi Infanteri 2/Kostrad.

Markas batalyon berkedudukan di Motilango, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara.

Komandan Batalyon yang pertama dijabat oleh Letkol Inf Dendi Suryadi.

Pada 28 Agustus 2012, Demi efektivitas dan efisiensi rentang kendali dan administrasi, Brigif 22/Ota Manasa Kostrad yang berada di Gorontalo dialih-kodalkan (alih komando dan pengendalian) ke komando kewilayahan Kodam VII/Wirabuana.

Dengan demikian Yonif 221, 222, dan 223 yang menjadi pasukan kerangka Brigif 22 selanjutnya dilebur menjadi Yonif 715/Motualito dan bersama dengan Batalyon Infanteri 711/Raksatama dan Batalyon Infanteri 713/Satyatama berada di Gorontalo Utara.

Membentuk Brigif 22/Ota Manasa yang berada di bawah komando Kodam VII/Wirabuana.

Yonif Raider 715/MTL terdiri dari Kompi markas dan kompi bantuan yang berada di Desa Tolonio, Kompi senapan A dan Kompi B berada di Motilango sementara Kompi senapan C berada di Sumalata.

Yonif Raider 715/MTL merupakan Batalyon termuda di jajaran TNI AD, tetapi Prestasi yang diraih dari Prajurit Yonif Raider 715/MTL tidak bisa dipandang sebelah mata.

Sebagai pasukan berkualifikasi Raider, Yonif Raider 715/MTL dilatih hingga memiliki beberapa kemampuan seperti:

1. Punya Skill Tempur Khusus

Pasukan khusus Raider Kostrad yang diturunkan ke Kabupaten Nduga, memiliki skill khusus untuk memburu pasukan separatis.

Dikutip dari Intisari, sesuai dengan arti kata 'raid' dalam namanya, pasukan Raider Kostrad memiliki kemampuan untuk memburu pasukan gerilya lawan sampai ketemu

Untuk melawan musuh yang bergerilya, pasukan khusus Raider Kostrad juga menggunakan taktik yang sama, yakni bergerilya (counter guerilla warfare).

Bedanya, pasukan khusus Raider Kostrad memiliki status sebagai 'pemburu'.

2. Senjata Pasukan Raider

SS-1 R5 merupakan senapan serbu pendek dan ringan, yang menjadi andalan pasukan Raider Kostrad.

Senjata SS-1 R5 merupakan hasil manufaktur PT Pindad.

Senjata ini menjadi andalan pasukan Raider Kostrad untuk menjalani pertempuran di hutan secara senyap.

Selain ringan, senapan SS-1 R5 ini juga dilengkapi dengan teleskop bidik yang dapat meningkatkan akurasi tembakan

3. Ahli dalam Berbagai Operasi Khusus

Mengutip dari Intisari, pasukan Raider Kostrad sudah terlatih untuk melakukan berbagai operasi khusus.

Contoh operasi khusus yang dapat dilakukan seperti teknik dril kontak, infiltrasi atau penyusupan, eksfiltrasi, Mobud (mobil udara), Ralasuntai (Operasi di Rawa, Laut, Sungai dan Pantai), raid Baswan (operasi pembebasan tawanan), dan raid penghancuran.

4. Dapat Tidur di Bawah Guyuran Hujan

Sebagai pasukan antigerilya atau pemburu gerilya, pasukan Raider Kostrad harus bisa bertahan hidup berhari-hari di hutan belantara demi lancarnya operasi militer.

Mengutip dari Intisari, pasukan Raider Kostrad dikenal bisa tidur nyenyak walau diguyur hujan lebat.

Walau hanya berlindung di bawah selembar matras tipis, pasukan khusus Raider Kostrad harus bisa tidur demi menjaga kelancaran operasi militer yang tengah dijalankan.

5. Pejalan Kaki yang Tangguh, Mampu Berjalan hingga Ratusan Kilometer

Pasukan Raider Kostrad dikenal memiliki endurance serta tenaga yang kuat, yang membuat mereka mampu berjalan jauh.

Pasukan Raider Kostrad harus mampu berjalan kaki hingga ratusan kilometer untuk memburu gerilyawan musuh

Oleh sebab itu, latihan lari setiap hari menjadi makanan wajib pasukan Raider Kostrad di setiap markas Batalyon Raider.

Agar kemampuan setiap personel tetap prima, latihan lari ini tetap dilakukan setiap hari walaupun prajurit Raider sedang menjalankan ibadah puasa.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved