Konflik Partai Demokrat

Tok ! Moeldoko Ketua Umum Partai Demokrat Versi KLB Sibolangit, Proses Pemilihan Unik meski Aklamasi

Jenderal (Purn) Moeldoko akhirnya dipilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Sibolangit, Sumatera Utara.

Editor: Iksan Fauzi
Kolase, Tribunnews.com/Kompas.com
Jenderal (Purn) Moeldoko dipilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Sibolangit. Dia terpilih secara aklamasi meski tak hadir di ruang KLB Dmeokrat di Sibolangit. 

SURYA.co.id - Jenderal (Purn) Moeldoko akhirnya dipilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Sibolangit, Sumatera Utara.

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) itu dipilih secara aklamasi. Namun, proses pemilihannya berlangsung unik. 

Lantas, bagaimana proses pemilihan Moeldoko sebagai Ketua Umum versi KLB Sibolangit

Simak ulasan pemilihan Moeldoko dalam KLB Demokrat di Sibolangit yang berlangsung singkat.

Pemilihan itu juga tanpa dihadiri langsung oleh Moeldoko. Kok bisa?

Berikut ulasannya ada di artikel di bawah ini.

KLB Demokrat di Sibolangit sempat diwarnai kericuhan di luar hotel.

Baca juga: KLB Kudeta AHY Segera Bergulir, Petinggi Demokrat Kelabakan Memohon dan Surati Mahfud MD, Ini Isinya

Mereka antara massa pendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum Partai Demokrat versi Jakarta dengan massa pro Moeldoko.

Terselenggaranya KLB tersebut tak luput dari tudingan-tudingan miring dari kubu AHY.

Seperti halnya disampaikan oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.

Ia menyebut, massa yang datang diiming-imingi uang, proyek hingga jabatan.

Lantas, apa yang terjadi di acara KLB Demokrat di Sibolangit, Jumat (5/3/2021)?

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko. Isu KLB kudeta AHY membuat petinggi Partai Dmeokrat kelabakan. Mereka pun menyurati Menkopolhukam Mahfud MD.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko. Isu KLB kudeta AHY membuat petinggi Partai Dmeokrat kelabakan. Mereka pun menyurati Menkopolhukam Mahfud MD. (Kolase Kompas.com)

1. Dua tokoh Demokrat hadir 

KLB Demokrat digelar di Hotel The Hill Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, Jumat (5/3/2021). KLB dibuka sekira pukul 14.30 WIB.

Pengamatan TribunMedan (grup SURYA.co.id), sebelum pembukaan KLB, panitia menanyakan satu per satu pengurus DPD Partai Demokrat dari seluruh wilayah Indonesia yang hadir.

Perwakilan dari provinsi Aceh hingga Papua terlihat hadir.

Untuk memulai kongres, panitia terlebih dahulu mempersilakan para pendiri dan tetua Partai Demokrat masuk ke ruangan.

Sebelum para pendahulu partai dengan lambang mercy ini masuk ke aula, disambut dengan tarian perang dari Nias.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti (AHY) dan mantan Sekjen Demokrat Marzuki Alie. Berikut pengakuan Marzuki Alie Diajak Gelar KLB Partai Demokrat.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti (AHY) dan mantan Sekjen Demokrat Marzuki Alie. Berikut pengakuan Marzuki Alie Diajak Gelar KLB Partai Demokrat. (Kolase Kompas.com)

2. Moeldoko Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Sibolangit

Jenderal (Purn) Moeldoko terpilih memimpin Partai Demokrat ke depan meski yang bersangkutan tidak hadir di lokasi.

Sebelum pemimpin KLB mengetukkan palu, panitia menghubungi Moeldoko melalui sambungan telepon.

Hal itu untuk meminta kesediaan Moeldoko memimpin Partai Demokrat ke depan.

"Bapak Moeldoko yang terhormat, kami sepakat bapak sebagai Ketua Demokrat," ujarnya.

Mendengar hal tersebut, Moeldoko pun memberikan 3 pertanyaan sebelum menerima amanah tersebut, yaitu meminta kader untuk serius mendukungnya.

"Walaupun secara aklamasi memberikan kepercayaan kepada saya. Tapi saya ingin memastikan keseriusan teman-teman semua," ujarnya.

Kemudian karena para peserta KLB serius untuk mendukung, Moledoko pun menerima.

"Baik, saya terima menjadi Ketua Umum Demokrat," ujarnya.

3. Tudingan iming-iming uang dan jabatan

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra. Foto kanan : lokasi acara KLB Demokrat yang bakal digelar hari ini. Kubu AHY tuding, peserta KLB diiming-imingi uang dan jabatan.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra. Foto kanan : lokasi acara KLB Demokrat yang bakal digelar hari ini. Kubu AHY tuding, peserta KLB diiming-imingi uang dan jabatan. (Twitter @bumnbersatu/ Istimewa)

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra buka suara mengenai Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar pada Jumat (5/3/2021).

Herzaky mengatakan, peserta yang menghadiri KLB itu diiming-imingi oleh sejumlah uang bahkan jabatan.

"Peserta Kongres yang diklaim sudah 1.200 orang itu bukanlah pemilik suara sah."

"Banyak bukti dan pengakuan dari kader yang bukan pemilik suara, yang ditawarkan insentif money politics asalkan bersedia hadir."

"Dan akan dianggap mewakili kabupaten/kota/provinsi itu," kata Herzaky dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com (grup SURYA.co.id, Jumat (5/3/2021).

Bahkan, Herzaky menyebut para mantan kader yang menggelar KLB bekerja sama dengan oknum kekuasaan untuk mendorong adanya insentif.

"Seperti yang dituturkan para kader yang menolak hadir."

"Oknum kekuasaan tersebut bekerja sama dengan mantan-mantan kader yang bergerak atas dorongan insentif money politics, jabatan, dan proyek," ujar Herzaky.

Untuk itu, menurut Herzaky, rencana pelaksanaan KLB ilegal oleh Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) itu merupakan bentuk kesewenang-wenangan oknum kekuasaan.

Oknum tersebut sengaja menyalahgunakan kekuasaan dan kemampuan finansialnya.

Hal itu untuk merebut paksa kursi Ketua Umum PD dari Ketua Umum PD yang sah, berdasarkan hasil Kongres V Tahun 2020 yaitu Agus Harimurti Yudhoyono.

"Dalam mewujudkan ambisi jahatnya, para pelaku GPK-PD selalu menggunakan tipu daya dengan menebar kabar bohong."

"Seakan-akan banyak pemilik suara yang mendukung, seakan-akan ada penjabat penting DPP yang mendukung," ujar Herzaky.

Herzaky mengatakan, pola catut mencatut tokoh dan kebohongan ini sudah ada sejak awal isu KLB mencuat.

Seperti sejak awal mereka mencatut nama Presiden Joko Widodo dan sejumlah anggota kabinet Presiden Joko Widodo.

Padahal kenyataannya, lanjut Herzaky, yang hadir dalam KLB bukanlah pemilik suara.

Melainkan hanya kader atau mantan kader yang dibuat seakan-akan pemilik suara sah dan mewakili kota, kabupaten, atau provinsi tertentu.

Juga, panitia pelaksana Kongres pun yang diketahui dipimpin oleh mantan kader yang diberhentikan tetap dengan tidak hormat.

"Sama sekali tidak berhak meminta, mengusulkan, apalagi melaksanakan Kongres Luar Biasa berdasarkan AD/ART Partai Demokrat yang sudah disahkan di Kemenhukham berdasarkan Kongres yang sah di tahun 2020," ungkapnya.

4. KLB berakhir ricuh

Gelaran KLB Demokrat yang diselenggarakan oleh Jhoni Allen Marbun di hotel The Hill and Resort Sibolangit, Jumat (5/3/2021) ricuh.

Massa pro KLB yang tadinya berada di dalam hotel bergerak menuju SPBU, tempat massa kader Demokrat pimpinan Ketua DPD Demokrat Sumut Herri Zulkarnain berkumpul.

Sesampainya di SPBU, massa pro KLB berteriak-teriak.

Massa pro KLB minta massa Herri Zulkarnain bubar dan meninggalkan lokasi.

Karena mendapat perlawanan, massa pro KLB kemudian menendang pembatas besi milik SPBU.

Selanjutnya, massa pro KLB yang terlihat membawa besi dan kayu menyerang massa Herri Zulkarnain.

"Kami tadi lagi konsolidasi dengan seluruh Ketua DPC di Sumut. Tiba-tiba datang massa dari hotel menyerang kami," kata anggota Demokrat pimpinan Herri Zulkarnain.

Saat bentrokan pecah, kader Demokrat Sumut yang berada di SPBU kena pukul benda tumpul.

Sejumlah korban berjatuhan dan mengalami luka akibat pukulan besi dan kayu.

Dari amatan Tribun Medan, saat bentrokan terjadi, tak satupun aparat penegak hukum yang terlihat.

Massa dibiarkan begitu saja saling baku hantam di areal SPBU.

Hampir 15 menit baku hantam, massa pun akhirnya bubar.

Di lokasi kejadian, arus lalu lintas sempat macet

Sesama kader Demokrat tumpah ruah ke jalan dan menghalangi masyarakat yang melintas di kawasan Sibolangit.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari kedua belah pihak.

Masing-masing kubu saling menyusun strategi pascabentrokan ini.

Massa pakai kaos gambar Moeldoko

Berikut update dari KLB Demokrat yang diadakan oleh sejumlah kader yang telah dipecat.

Diketahui, KLB Partai Demokrat untuk menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini digelar di sebuah hotel di Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

KLB rencananya akan dimulai hari ini, Jumat (5/3/2021) hingga Minggu (7/3/2021).

Berikut update dari KLB tersebut:

1. Peserta Berdatangan

Satu per satu peserta yang akan mengikuti KLB tiba di Hotel The Hill Sibolangit, Deliserdang.

Pantauan TribunMedan.com, atribut partai juga sudah kelihatan mulai dari pintu masuk hotel dengan warna didominasi biru.

Seluruh tamu yang hadir diperiksa terlebih dahulu.

Bahkan, pemeriksaan lebih ketat dari biasanya, di mana ada dua penjagaan yang mendata para tamu yang akan masuk.

Di sepanjang pintu masuk ke lokasi KLB, terlihat sudah terpasang umbul-umbul berupa bendera partai dengan warna dominan biru ini.

Di lokasi tersebut juga tampak sejumlah pemuda yang menggunakan kaos dengan tulisan Partai Demokrat.

Selain itu, di pintu gerbang juga tampak sejumlah orang yang diduga merupakan panitia dari KLB.

Tak hanya tamu dari kalangan biasa, bahkan untuk kalangan media saja tidak diperkenankan untuk masuk jika belum ada tanda pengenal khusus dari panitia.

2. Sejumlah Orang Kenakan Kaus Bergambar Moeldoko

Amatan TribunMedan, di bagian pintu masuk terlihat puluhan orang pendukung berjaga dengan menggunakan atribut kaos seragam.

Pilihan orang ini terlihat menggunakan kaus yang berlambang Partai Demokrat.

Namun, yang terlibat mencolok dari pakaian yang dikenakan oleh puluhan pria ini tampak di bagian depan kaus menampilkan foto salah satu sosok yang tidak asing.

Saat dilihat, ternyata gambar tersebut merupakan foto Moeldoko.

Bahkan yang lebih menarik perhatian lagi, di bawah foto tersebut bertuliskan Dr H Moeldoko, sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Diketahui KLB ini, juga digelar untuk memilih siapa yang akan menjadi nahkoda partai dengan lambang mercy ini ke depannya.

Hingga saat ini, terlihat di lokasi KLB acara resmi belum berlangsung.

Tokoh-tokoh politik dari Partai Demokrat juga belum tampak, hanya mantan bendahara Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin yang terlihat.

3. DPD Demokrat Sumut Bakal Lakukan Pembubaran

Di tempat terpisah, Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Herri Zulkarnain melakukan apel siaga di kantor Partai Demokrat Sumut Jalan Gatot Subroto Medan.

Herri Zulkarnain dengan tegas menyebutkan akan memimpin pembubaran KLB Partai Demokrat di Sibolangit.

KLB diduga merupakan kelanjutan upaya kudeta terhadap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Sehabis apel kita akan bergak menuju Sibolangit membubarkan KLB ilegal ini," ujar Herri Zulkarnaen.

Terkait hal ini, kata Herri dia telah melapor ke Polrestabes Medan agar membubarkan acara tersebut.

Herri meminta agar Polda maupun Polres membubarkan KLB yang dianggap ilegaal ini.

"Ini adalah KLB illegal dan telah kita laporkan ke Polisi," sebut Herri.

Menurut Herri, pertemuan tersebut juga menimbulkan kluster baru Covid-19 di Sumut.

4. Gubernur Minta KLB Dibubarkan

Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi bereaksi atas KLB Demokrat di wilayahnya.

Mantan Pangkostrad itu tak ingin KLB Partai Demokral sebagai klaster lonjakan Covid-19 di Sumatera Utara.

Dia pun memerintahkan Satgas Covid-19 Sumut mendatangi The Hill Hotel Sibolangit, lokasi KLB Partai Demokrat.

Perintah itu dilakukan untuk mengecek izin gelaran KLB Partai Demokrat di lokasi tersebut.

"Nanti saya cek kepada satgas. Kalau di satgas bilang tidak ada (izin) kita usir. Hey tidak ada kegiatan tak berizin di sini," ucap Edy Rahmayadi di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman Medan, dikutip dari TribunMedan.

Kata Edy, ada atau tanpa perintah dirinya, Satgas Covid-19 Sumut wajib turun ke lokasi.

Karena sudah menjadi tugas Satgas untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona di Sumut.

"Pasti (Satgas) otomatis itu, begitu dengar datang. Satgas itu berkuasa. Wartawan pun perlu datang ke sana siapkan mobil," sebutnya.

Edy menyebutkan ketegasan bukan berarti mendukung salah satu kubu dari Partai Demokrat, tetapi hanya menjalankan aturan agar pandemi covid-19 di Indonesia, khususnya Sumut bisa segera teratasi.

"Saya bukan provokator ya," ucap Edy.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Jenderal Purn Moeldoko Terpilih Sebagai Ketum Demokrat dalam KLB Sibolangit

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul UPDATE KLB Demokrat: Peserta Pakai Kaus Bergambar Moeldoko, Gubernur Ancam Bubarkan

 Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KLB Digelar Hari Ini, Demokrat Sebut Peserta yang Hadir Diiming-imingi Uang dan Jabatan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved