Konflik Partai Demokrat
KLB Kudeta AHY Segera Bergulir, Petinggi Demokrat Kelabakan Memohon dan Surati Mahfud MD, Ini Isinya
Isu bergulirnya Kongres Luar Biasa atau KLB Demokrat di sebuah hotel di Sumatera Utara membuat petinggi partai berlambang mercy tersebut kelabakan.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Iksan Fauzi
Menyikapi kegiatan tersebut, Andi menyatakan bahwa Moeldoko memang benar-benar serius untuk mengambilalih partai Demokrat, meski dilakukan dengan berbagai cara.
"Seperti yang pernah kami sampaikan Pak Moeldoko akan menggunakan cara gila-gilaan yang penting ada KLB tanpa izin majelis tinggi dan mengjkutsertakan peserta ilegal.
Bayangkan untuk mengkudeta demokrat menggunakan dan memanipulasi nama GAMKI pun dilakukan.
Seperti diketahui DPD dan DPC demokrat resmi semua solid tidak mengikuti KLB nekad ini," imbuhnya.
Andi Arief menjelaskan, berdasarkan temuan dari timnya di lapangan, kegiatan tersebut bukan mengatasnamakan partai Demokrat, melainkan kegiatan yang digagas oleh Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia.
Rencananya, kegiatan tersebut akan berlangsung selama tiga hari, mulai Kamis (4/3/2021) hari ini
"Setelah tim kami sampai di Lokasi, meminta Informasi Ke Reception menanyakan Kegiatan Demokrat akan Tetapi Receptionist menjawab Kegiatan Demokrat tidak ada akan tetapi yang ada Kegiatan GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia) yang dilaksanakan Selama 3 hari Kamis, Jumat & Sabtu," jelasnya.
Barisan Massa Demokrat desak AHY mundur
Sebelumnya, desakan supaya AHY mundur dari kursi ketua umum partai disampaikan oleh Barisan Massa Demokrat (BMD).
BMD menyebutkan, ada dua alasan mendesak putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut mundur.
Desakan supaya AHY mundur tersebut disampaikan oleh Ketua BMD Supandi R Sugondo kepada wartawan, Selasa (2/3/2021).
Alasan pertama, sikap AHY otoriter dengan sewenang-wenang memecat kader Demokrat dianggapnya masalah paling krusial di tubuh partai belambang mercy tersebut.
Ironisnya, AHY memecat kader partai tanpa melakukan pemangggilan atau pun konfirmasi.
“AHY tidak mampu menangani internal partai,” ujarnya.
Kedua, adanya pembuatan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Demokrat 2020-2025 dibuat di luar sidang seperti lazimnya.
Karena itu, AD/ART Partai Demokrat yang baru harus dibatalkan.
“Segera dilaksanakan Kongres Luar Biasa (KLB) jilid 2.
Gugat, tegakan partai sesuai identitasnya sebagai partai modern dan terbuka,” tambah Supandi.
Dari dua alasan tersebut, Supandi pun mendukungan upaya agenda Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang rencananya digelar dalam waktu dekat.
“BMD meminta Barisan Massa Demokrat (BMD) mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat,” kata Supandi.
Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Rapat Besar untuk Mengkudeta AHY Terbongkar, Andi Arief:Moeldoko Gunakan Cara Gila, Yang Penting KLB