Konflik Partai Demokrat

Kubu KLB Demokrat Sudah Booking Hotel di Deli Serdang Untuk Kudeta AHY? Andi Arief Beber Indikasinya

Kubu pengusung Kongres Luar Biasa atau KLB Demokrat dikabarkan Andi Arief sudah memesan sebuah hotel di Deli Serdang sebagai tempat pelaksanaan.

Editor: Iksan Fauzi
Kolase Twitter
Andi Arief dan lembaran tiket atas nama Moeldoko yang diklaim akan menggelar KLB. Kubu KLB Demokrat dikabarkan sudah memesan Hotel di Deli Serdang, Sumatera Utara untuk kudeta AHY. Kabar tersebut disampaikan oleh Andi Arief selaku kader Partai Demokrat. 

SURYA.co.id | JAKARTA - Kubu pengusung Kongres Luar Biasa atau KLB Demokrat dikabarkan Andi Arief sudah memesan sebuah hotel di Deli Serdang sebagai tempat pelaksanaan.

Dalam akun Twitternya, Andi Arief juga mengunggah selembar daftar tamu yang bakal hadir di acara tersebut.

Ia mengklaim, selembar daftar tamu tersebut didapatkan tim Demokrat dari pihak resepsionis Hotel The Hill di Sibolangit Kabupatem Deli Serdang, Sumatera Utara.

Pria yang suka menebar isu di Twitter tersebut juga mengunggah selembar daftar tiket atas nama Moeldoko.

Siapa saja sosok mereka di lembar daftar tamu hotel?

Baca juga: 2 Alasan Barisan Massa Demokrat Desak AHY Mundur, Max Sopacua: KLB Tinggal Menghitung Hari

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama para pengurus DPP.
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama para pengurus DPP. (Istimewa/Partai Demokrat)

Andi Arief menyebut, ada nama Jhoni Allen, Nazarudin, Marzuki Alie, Moeldoko, Darmizal, Ahmad Yahya dan Max Sopacua.

Namun, pemesan hotel bukanlah dari kader Demokrat di daerah maupun provinsi.

Andi Arief menyebut, mereka menggunakan kegiatan yang digagas oleh Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI).

Ada 8 cuitan Andi Arief di Twitter. Di cuitan terakhir, ia menyebut nama Presiden Jokowi, dan akun Menkopolhukam, Mahfud MD serta Mensesneg.   

Simak cuitan-cuitan Andi Arief di artikel di bawah ini.

"Ini bukan desas desus Pak Muldoko dan sebagian kader akan melakukan kudeta.

Temuan tim kami terjadi di Hotel The Hill di Sibolangit Kab Deli Serdang," sebut Andi Arief di akun Twitternya, Kamis (4/3/2021).

Dari penelusuran di lokasi, terdapat sejumlah nama yang selama ini santer diperbincangkan, semisal Jhoni Allen, Nazarudin, Marzuki Ali, Moldoko, Darmizal.

Biodata Syofwatillah Mohzaib, dipecat AHY dari Partai Demokrat, pembuat Alquran terbesar di dunia. AHY pecat 7 tokoh Demokrat.
Biodata Syofwatillah Mohzaib, dipecat AHY dari Partai Demokrat, pembuat Alquran terbesar di dunia. AHY pecat 7 tokoh Demokrat. (Kolase Tribunnews.com)

"Setelah Kami Cek meminta siapa yang datang tamu-tamu dari Luar kota maka diTemukan Sejumlah Nama Nama Seperti : Jhoni Allen, Nazarudin, Marzuki Ali, Moldoko, Darmizal, Ahmad Yahya, Max.Sopochua, dll," sebut Andi Arief.

"Nama-nama tersebut di atas Jhoni Allen Marbun Belum Chek in. Rencana mereka akan check In Hari Jumat. Info Reception.

Pada jam 24.00 wib ditemukan dilapangan ajudan Jhony allen yaitu Roy Simanjuntak dan Ketua GAMKI Sumut Landen Marbun lagi meninjau Hall kegiatan Acara," imbuhnya.

Andi Arief menjelaskan, timnya belum menemukan atribut Partai Demokrat di lokasi kegiatan.

"Di lokasi Kegiatan belum ditemukan Atribut Partai Demokrat.

Dari Daftar list tidak ad ada ditemukan Para Ketua DPC Se-Sumatera Utara.

Kalau ada nama-nama bukan mantan pengurus yang sudah tidak menjabat lagi di DPD dan DPC beberapa propinsi dan kabupaten," terangnya.

Menyikapi kegiatan tersebut, Andi menyatakan bahwa Moeldoko memang benar-benar serius untuk mengambilalih partai Demokrat, meski dilakukan dengan berbagai cara.

"Seperti yang pernah kami sampaikan Pak Moeldoko akan menggunakan cara gila-gilaan yang penting ada KLB tanpa izin majelis tinggi dan mengjkutsertakan peserta ilegal.

Bayangkan untuk mengkudeta demokrat menggunakan dan memanipulasi nama GAMKI pun dilakukan.

Seperti diketahui DPD dan DPC demokrat resmi semua solid tidak mengikuti KLB nekad ini," imbuhnya.

Andi Arief menjelaskan, berdasarkan temuan dari timnya di lapangan, kegiatan tersebut bukan mengatasnamakan partai Demokrat, melainkan kegiatan yang digagas oleh Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia.

Rencananya, kegiatan tersebut akan berlangsung selama tiga hari, mulai Kamis (4/3/2021) hari ini

"Setelah tim kami sampai di Lokasi, meminta Informasi Ke Reception menanyakan Kegiatan Demokrat akan Tetapi Receptionist menjawab Kegiatan Demokrat tidak ada akan tetapi yang ada Kegiatan GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia) yang dilaksanakan Selama 3 hari Kamis, Jumat & Sabtu," jelasnya.

Berikut kutipan-kutipan Andi Arief yang diunggah di akun Twitternya.

Barisan Massa Demokrat desak AHY mundur

Sebelumnya, desakan supaya AHY mundur dari kursi ketua umum partai disampaikan oleh Barisan Massa Demokrat (BMD).

BMD menyebutkan, ada dua alasan mendesak putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut mundur.

Desakan supaya AHY mundur tersebut disampaikan oleh Ketua BMD Supandi R Sugondo kepada wartawan, Selasa (2/3/2021).

Alasan pertama, sikap AHY otoriter dengan sewenang-wenang memecat kader Demokrat dianggapnya masalah paling krusial di tubuh partai belambang mercy tersebut. 

Ironisnya, AHY memecat kader partai tanpa melakukan pemangggilan atau pun konfirmasi.

“AHY tidak mampu menangani internal partai,” ujarnya.

Kedua, adanya pembuatan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Demokrat 2020-2025 dibuat di luar sidang seperti lazimnya.

Karena itu, AD/ART Partai Demokrat yang baru harus dibatalkan.

“Segera dilaksanakan Kongres Luar Biasa (KLB) jilid 2.

Gugat, tegakan partai sesuai identitasnya sebagai partai modern dan terbuka,” tambah Supandi.

Dari dua alasan tersebut, Supandi pun mendukungan upaya agenda Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang rencananya digelar dalam waktu dekat.

“BMD meminta Barisan Massa Demokrat (BMD) mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat,” kata Supandi.

KLB tinggal menghitung hari

Max Sopacua, Pendiri Partai Demokrat yang geram dituduh mau kudeta AHY. Berikut ini profil dan biodatanya! (tribunnews)

Mantan Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Max Sopacua, meyakini KLB Partai Demokrat tidak akan lama lagi digelar.

"Kami mengajak Anda menunggu kapan KLB itu akan dilaksanakan. Kita ikuti lagu saja, 'Menghitung Hari' itu," ucap Max Sopacua, Senin (1/3/2021).

KLB ini, menurut Max, akan mengembalikan Partai Demokrat sebagai partai terbuka, dan tidak lagi menjadi partai satu golongan atau keluarga.

Oleh karena itu, Max mengajak kader Partai Demokrat dari Sabang hingga Merauke yang ingin meluruskan jalan Partai Demokrat sesuai dengan tujuan awalnya, dengan menghadiri KLB.

"Partai yang terbuka, partai rakyat dan milik semua, bukan milik keluarga," tegasnya.

Max berjanji, dengan gelaran KLB Partai Demokrat, hak-hak yang dimiliki kader-kader partai tidak akan hilang.

KLB Partai Demokrat disebut-sebut akan digelar dalam waktu dekat atau pada Maret 2021.

Hal tersebut merupakan inisiasi dari beberapa pendiri partai yang menghendaki diadakannya KLB.

Kongres tersebut digelar untuk mengganti kepemimpinan Partai Demokrat yang saat ini dikomandoi oleh putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Menurut Darmizal, salah seorang kader senior yang dipecat, KLB ini digelar karena partai telah dijalankan secara eksklusif.

Selain itu terdapat kebijakan-kebijakan partai yang memberatkan kader-kader di daerah.

Sebelumnya, Max Sopacua minta Herzaky Mahendra Putra berhenti merekayasa sejarah Partai Demokrat.

Max menilai Herzaky sebagai anak baru gede yang masuk ke partai dan tidak mengetahui sejarah sesungguhnya Partai Demokrat.

“Dia tidak alami, dia dengar cerita-cerita dari orang, ini kan konyol, manusia seperti ini kan hanya mau menjilat dan menampakan dirinya sebagai orang yang tahu sejarah partai,” kata Max Sopacua ketika dihubungi Kompas.TV (grup SURYA.co.id), Selasa (2/3/2021).

Max lebih lanjut juga menegaskan kepada Herzaky agar tidak sok tahu tentang sejarah Partai Demokrat.

Max pun mengingatkan Herzaky untuk melihat kapasitasnya di partai Demokrat sebagai orang baru.

“Jangan sok tahu, diketawain banyak orang, anak baru gede, baru masuk partai, bicara soal sejarah partai,” ucap Max.

Apalagi, sambung Max, soal sejarah Partai Demokrat sudah banyak yang dimanupulasi.

Seperti halnya tanggal lahir Partai Demokrat yang sebenarnya 10 September, tetapi karena menghormati permintaan Ventje Rumangkang diganti sesuai ulang tahun SBY 9 September.

“Atas anjuran Pak Ventje Rumangkang mari kita jadikan ultah demokrat 9 September saja, sehingga sembilan sembilan, nggak jadi soal, waktu itu tidak ada asumsi negatif, tidak ada yang tahu SBY mau ambil partai itu jadi milik dia sekarang, makanya orang-orang setuju saja,” jelas Max.

Lebih lanjut Max pun merespons soal tudingan pengkhianat yang dialamatkan kepada sejumlah rekannya yang berjuang di Partai Demokrat.

Kepada SBY, Max minta SBY bijak dalam melakukan semua tindakan.

“Kalau kita dibilang pengkhianat, yang mengkhianati azas pendirian partai ini siapa? Partai ini didirikan untuk semua orang,” ujar Max.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Rapat Besar untuk Mengkudeta AHY Terbongkar, Andi Arief:Moeldoko Gunakan Cara Gila, Yang Penting KLB

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved