Konflik Partai Demokrat
2 Alasan Barisan Massa Demokrat Desak AHY Mundur, Max Sopacua: KLB Tinggal Menghitung Hari
Desakan supaya Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY mundur dari kursi ketua umum partai disampaikan oleh Barisan Massa Demokrat (BMD).
SURYA.co.id | JAKARTA - Desakan supaya Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY mundur dari kursi ketua umum partai disampaikan oleh Barisan Massa Demokrat (BMD).
BMD menyebutkan, ada dua alasan mendesak putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut mundur.
Desakan supaya AHY mundur tersebut disampaikan oleh Ketua BMD Supandi R Sugondo kepada wartawan, Selasa (2/3/2021).
Alasan pertama, sikap AHY otoriter dengan sewenang-wenang memecat kader Demokrat dianggapnya masalah paling krusial di tubuh partai belambang mercy tersebut.
Ironisnya, AHY memecat kader partai tanpa melakukan pemangggilan atau pun konfirmasi.
“AHY tidak mampu menangani internal partai,” ujarnya.
Kedua, adanya pembuatan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Demokrat 2020-2025 dibuat di luar sidang seperti lazimnya.
Karena itu, AD/ART Partai Demokrat yang baru harus dibatalkan.
“Segera dilaksanakan Kongres Luar Biasa (KLB) jilid 2.
Gugat, tegakan partai sesuai identitasnya sebagai partai modern dan terbuka,” tambah Supandi.
Barisan Massa Demokrat
Barisan Massa Demokrat desak AHY mundur
KLB Demokrat
Max Sopacua
kudeta AHY
konflik Partai Demokrat
Supandi R Sugondo
Majelis Tinggi Partai Demokrat
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
KLB Partai Demokrat
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Agus Harimurti
Herzaky Mahendra Putra
Kader Demokrat Surabaya Lakukan Ini Usai Pikiran dan Tenaga Terkuras Ulah Moeldoko dkk 2 Bulan |
![]() |
---|
Menkumham Tolak Kubu Moeldoko, AHY: Ini Kemenangan Partai Demokrat dan Demokrasi di Indonesia |
![]() |
---|
Skenario Kubu Moeldoko Setelah Ditolak Menkumham, Akankah Gugat AD/ART Demokrat ke PTUN? |
![]() |
---|
BREAKING NEWS - Demokrat Moeldoko Ditolak Menkumham Karena Alasan Ini, AHY Langsung Konferensi Pers |
![]() |
---|
Mayor AHY Semprot Jenderal Moeldoko Soal 'Tarikan Ideologis' Jelang Pilpres 2024: Bohong Lagi |
![]() |
---|