Situasi Terkini Intan Jaya Terkendali, Sempat Mencekam Saat KKB Papua Tembak Prajurit Banteng Raider

Polda Papua menegaskan bahwa situasi terkini Kabupaten Intan Jaya sudah aman terkendali. Sebelumnya mencekam karena aksi teror KKB Papua

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Facebook/TNPNB
Ilustrasi KKB Papua. Situasi Terkini Intan Jaya Terkendali, Sempat Mencekam Saat KKB Papua Tembak Prajurit Banteng Raider. 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - Polda Papua menegaskan bahwa situasi terkini Kabupaten Intan Jaya sudah aman terkendali.

Situasi Intan Jaya sebelumnya memang sempat mencekam karena aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

KKB Papua di Intan Jaya telah menewaskan 4 prajurit TNI Banteng Raider (Yonif 400/BR) di awal 2021.

Goliat Tabuni (kiri), Panglima TPNPB yang sudah renta dan akan dilengserkan KKB Papua
Goliat Tabuni (kiri), Panglima TPNPB yang sudah renta dan akan dilengserkan KKB Papua (Kolase Facebook/KOMNAS-TPNPB dan Tribun Manado)

Baca juga: Trik Licik Praka MS Ambil Ratusan Amunisi Tanpa Ketahuan dan Dijual ke KKB Papua, Ada Pelaku Lain?

Baca juga: Pemasok Senjata dan Amunisi ke KKB Papua Tertangkap Lagi, Pelakunya Warga Sipil Nabire, ini Sosoknya

Tak cuma aparat, KKB Papua juga mengincar warga sipil di sana.

Tapi baru-baru ini Polda Papua menyatakan bahwa situasi di Kabupaten Intan Jaya, Papua aman terkendali.

Selain itu, tidak ada pengungsian warga ke wilayah lain.

“Tidak ada pengungsian di Intan Jaya pasca kekerasan yang dilakukan oleh KKB Papua, masyarakat hanya mengamankan diri sementara di gereja," terang Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ahmad Musthofa Kamal, Rabu (23/02/21), dilansir dari laman tribratanews.polri.go.id

Kabid Humas Polda Papua menjelaskan bahwa jelang satu hari aparat Polres dan Pemda Intan Jaya langsung merespon dan memberikan bantuan bahan makanan kepada masyarakat yang mengamankan diri

“Kapolres Intan Jaya dan Bupati Intan Jaya memberikan bantuan bahan makanan, serta aparat TNI/Polri dikerahkan untuk melakukan pengamanan kepada masyarakat setempat," tutur Perwira Menengah Polda Papua itu.

Saat ini masyarakat sudah kembali kerumah masing–masing serta pihak gabungan TNI/Polri masih melakukan pengejaran pada KKB Papua yang melakukan kekerasan terhadap warga.

"Rutinitas patroli juga dilaksanakan setiap harinya guna menjamin keamanan masyarakat di Intan Jaya," tutup Kombes Pol. Ahmad Mustofa Kamal.

Sempat mencekam

Sebelumnya, situasi Kabupaten Intan Jaya sempat mencekam karena aksi KKB Papua.

Diketahui, KKB Papua di Intan Jaya telah menewaskan 4 prajurit TNI Banteng Raider (Yonif 400/BR) di awal 2021.

Tak cuma aparat, KKB Papunya ternyata juga mengincar warga sipil di sana.

Hal ini membuat situasi keamanan di Kabupaten Intan Jaya, Papua, semakin bergejolak.

Kapolres Intan Jaya AKBP I Wayan G Antara bahkan menyebut saat ini KKB Papua sudah masuk di kawasan kota.

Warga dari empat kampung bergegas mengungsi ke Kompleks Pastoran Gereja Katolik Santo Mikael Bilogai, Distrik Sugapa.

"Warga mengungsi karena aksi KKB Papua yang tidak hanya mengincar aparat keamanan, namun juga mereka.

KKB Papua sudah menempatkan anggotanya hingga di Sugapa," ujar Wayan, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (17/2/2021).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Situasi Intan Jaya Mencekam, Polisi Sebut KKB Sudah Ada di Kota'

Wayan mengaku, kepolisian sudah menetapkan status keamanan siaga satu karena teror KKB Papua yang tiada henti.

Warga juga telah diminta untuk tidak lagi beraktivitas pada pukul 17.00 WIT.

"Kami telah memberikan bantuan makanan dan kebutuhan pokok lainnya bagi warga yang mengamankan diri di komplek pastoran.

Hingga saat ini kami terus mendata, warga yang berlindung di komplek gereja," tutur Wayan.

Namun, walau situasi mencekam, warga di Sugapa tetap beraktivitas dari pagi hingga sore hari.

"Tadi warga masih jualan," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, warga yang mengungsi di Kabupaten Intan Jaya terus bertambah.

Sampai Senin (15/2/2021), jumlahnya telah mencapai sekitar 1.000 orang.

Mereka mengungsi ke Kompleks Pastoran Gereja Katolik Santo Mikael Bilogai, Distrik Sugapa.

Ketakutan menjadi korban konflik bersenjata antara aparat keamanan dengan KKB Papua menjadi alasan warga mengungsi.

"Pengungsi tambah dari Mamba, dari (sebelumnya) 600 orang lalu tambah dari Mamba sekitar 400-500 orang, jadi sekarang sudah sekitar seribu orang," ujar Adminstator Diosesan Keuskupan Timika, P Marthen Kuayo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (16/2/2021).

Baca juga: Kabar Terbaru Perburuan Ali Kalora Cs Membuahkan Hasil, TNI-Polri Berhasil Lukai 2 Anggota MIT Poso

Baca juga: Sikap Kapolri Listyo Sigit hingga Pangdam Jaya Soal Bripka CS Tembak Prajurit TNI, Beri 5 Perintah

3 Kapolres Baru Dapat Tugas Khusus Tangani KKB Papua

AKBP Sandi Sultan, satu dari 3 sosok Kapolres yang Dapat Tugas Khusus Tangani KKB Papua
AKBP Sandi Sultan, satu dari 3 sosok Kapolres yang Dapat Tugas Khusus Tangani KKB Papua (TRIBUN KALTIM/UDIN DOHANG)

Sementara itu, tiga Kapolres yang mendapat tugas khusus untuk menangani KKB Papua.

Mereka adalah Kompol I Komang Budhiarta yang akan bertugas di Kabupaten Nduga, Kompol I Nyoman Punia di Kabupaten Puncak, dan AKBP Sandi Sultan di Kabupaten Intan Jaya.

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw pun memberikan beberapa pesan penting untuk mereka.

Diketahui, Polda Papua baru saja melantik beberapa pejabat utama di lingkungan Polda Papua dan sembilan kapolres.

Dari sembilan kapolres yang diganti, ada tiga Polres yang wilayahnya masuk dalam zona merah karena keberadaan KKB Papua.

"Khusus untuk Nduga, Puncak dan Intan Jaya, tiga daerah yang menurut kami sangat merah, itu memerlukan kiat-kiat dari kapolres yang baru untuk bagaimana menempatkan peran dari para tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan di sana dan bersinergi dengan pemerintah daerah untuk bagaimana bisa memasuki pikiran-pikiran dari KKB Papua," ujar Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw di Jayapura, Senin (22/2/2021).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Lantik Kapolres Baru di 3 Wilayah Rawan KKB, Kapolda Papua: Segera Bersinergi dengan Pemda'

Paulus menekankan agar ketiga Kapolres itu segera membangun komunikasi dengan pemerintah daerah setempat.

Sehingga, polisi bisa menjaga keamanan wilayah tersebut. Menurut dia, pemerintah daerah sangat berperan dalam menangani KKB Papua.

Pemerintah daerah bisa melakukan pendekatan lewat jalur kekeluargaan.

"Yang bisa menangani mereka ( KKB Papua) adalah pemerintah daerah dengan berkomunikasi menggunakan bahasa-bahasa daerah, kemudian selanjutnya mencari solusi untuk kehidupan mereka, saya yakin itu bisa," kata dia.

Hal tersebut, kata Paulus, telah terbukti di beberapa kabupaten, yaitu di Puncak Jaya, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, Tolikara, dan Jayawijaya.  

Menurut dia, di lima kabupaten tersebut, sudah banyak mantan anggota KKB Papua yang dirangkul dan kini bekerja di pemerintahan.

"Sudah ada daerah lain yang bisa melakukannya dengan berdialog dan pendekatan kesejahteraan sehingga para pihak ini sudah ikut turun masuk ke dalam lingkungan masyarakat dan bekerja.

Ini kemudian berkurangnya kekerasan yang selama ini mereka lakukan," kata Paulus.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved