5 FAKTA Ali Kalora Cs Baku Tembak dengan TNI-Polri, 2 Anggota MIT Poso Terluka dan Sempat Lempar Bom
Berikut rangkuman fakta tentang baku tembak Ali Kalora Cs dengan TNI-Polri, Selasa (23/2/2021). Dua anggota MIT Poso terluka dan sempat lempar bom
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Berikut rangkuman fakta tentang baku tembak Ali Kalora Cs dengan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Madago Raya, Selasa (23/2/2021).
Dalam baku tembak yang terjadi di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah itu, TNI-Polri berhadil melukai dua anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
Aksi tembak-menembak berlangsung cukup sengit karena kelompok teroris Ali Kalora sempat melempar bom lontong.

Baca juga: Kabar Terbaru Perburuan Ali Kalora Cs Membuahkan Hasil, TNI-Polri Berhasil Lukai 2 Anggota MIT Poso
Baca juga: Sikap Kapolri Listyo Sigit hingga Pangdam Jaya Soal Bripka CS Tembak Prajurit TNI, Beri 5 Perintah
Berikut rangkuman faktanya dilansir dari Antara.
1. Terjadi baku tembak
Baku tembak TNI-Polri dan Ali Kalora Cs ini terjadi di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
"Kemarin Selasa (23/2) sekitar pukul 11.30 Wita, kami kontak tembak dengan kelompok DPO Mujahidin Indonesia Timur di wilayah Salubanga, Kabupaten Parigi Moutong" kata Komandan Resor Militer (Danrem) 132/Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, di Palu, Kamis (25/2/2021).
2. Dua anggota MIT terluka
Ia mengatakan, dalam kontak tembak tersebut diduga dua orang anggota kelompok teroris Ali Kalora mengalami luka, berdasarkan adanya ceceran darah di lokasi tempat terjadinya kontak tembak.
"Kami menduga ada dua orang yang tertembak dan sampai saat ini kami masih melaksanakan pencarian dan pengejaran" kata Wakil Komando Operasi Madago Raya 2021, Poso, Sulawesi Tengah ini.
3. Sempat lempar bom lontong
Ia juga mengatakan para anggota Ali Kalora Cs ini sempat melakukan perlawanan dengan melempar benda yang diduga bom lontong kepada aparat Satgas Madago Raya.
"Mereka lempar bom lontong terhadap aparat, kita tembak mereka dan kena, yang kena diseret oleh temannya dan mereka kabur" katanya.
4. Imbau masyarakat agar tak takut
Danrem 132/Tadulako ini mengatakan, selain menembak dua terduga DPO MIT Poso, Satgas Madago Raya juga berhasil mengamankan sejumlah peralatan diduga milik kelompok MIT Poso, di antaranya solar sel, bom lontong, parang dan beberapa perlengkapan lainnya.
"Saya dengan bapak Kapolda menyampaikan kepada seluruh masyarakat tidak perlu takut lagi dengan kelompok MIT ini, mereka sudah lemah kekuatannya" katanya.
Danrem pun berharap kepada masyarakat untuk tidak membantu kelompok tersebut, baik memberi informasi maupun kebutuhan logistik demi terwujudnya keamanan di wilayah Sulawesi Tengah.
"Karena itu masyarakat tidak perlu takut lagi, kita akan dampingi masyarakat kalau ingin pergi berkebun menggiatkan ekonomi," tandasnya.
Baca juga: Biodata Acep Yunus Pria Tanpa Kaki yang Digendong Jenderal Andika Perkasa, Dagangan Ludes Diborong
Baca juga: Biodata Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari Wakil Jenderal Andika Perkasa, Kenyang Pengalaman Tempur
5. Sebelumnya Hampir Disergap TNI-Polri

Sebelumnya, Ali Kalora Cs juga sempat hampir disergap TNI-Polri.
Hal ini diungkapkan oleh Komandan Korem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, Jumat (19/2/2021).
Tapi sayang, mereka berhasil melarikan diri.
TNI-Polri cuma berhasil mengamankan beberapa barang yang ditinggalkan.
"Kelompok ini sempat disergap oleh pasukan TNI Polri, tapi berhasil melarikan diri.
Mereka disergap saat sedang beristirahat di salah satu kebun masyarakat yang tidak jauh dari permukiman penduduk.
Sejumlah barang diamankan dari penyergapan itu berupa ransel, pakaian, makanan, perlengkapan tidur, solar cell, peluru, dan lain-lain," kata Farid, seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Sempat Disergap TNI-Polri, Kelompok MIT Pimpinan Ali Kalora Melarikan Diri, Sejumlah Barang Diamankan'
Farid juga mengatakan, Ali Kalora Cs saat ini sudah terdesak.
Mereka sangat kekurangan logistik dan perlengkapan.
"Sebenarnya DPO ini sudah dalam kondisi terdesak.
Mereka juga kelaparan. Semua perlengkapan berhasil kita amankan dua minggu lalu di Tauca, Poso Pesisir Selatan.
Jadi mereka sekarang sangat kekurangan logistik dan perlengkapan," ujar Farid.
Diakui, kesulitan yang dihadapi Satgas Madago Raya adalah luasnya medan operasi, mulai dari Poso, Parigi Moutong, Donggala, dan Palu.
Sementara itu, kelompok MIT ini menguasai medan dan mudah buat mereka untuk terus bersembunyi.
"Tapi, kita punya taktik untuk bisa menemukan dan menyergap mereka, tinggal tunggu waktu saja," jelasnya.(*)