Anggota TNI AD Pratu RS Tewas Ditembak Bripka CS di Kafe, Mayjen Dudung Minta Tak Terprovokasi

Sosok anggota TNI yang tewas ditembak oknum polisi Bripka CS di kafe kawasan Cengkareng, Jakarta Barat akhirnya terungkap. 

Editor: Musahadah
istimewa/tribunnews
Pratu RS, prajurit TNI AD yang tewas ditembak Bripka CS di kafe kawasan Cengkareng, Jakarta Barat. 

SURYA.CO.ID - Sosok anggota TNI yang tewas ditembak oknum polisi Bripka CS di kafe kawasan Cengkareng, Jakarta Barat akhirnya terungkap. 

Dia adalah Pratu RS dari kesatuan Detasemen Markas Komando Strategis Angkatan Darat (Denma Kostrad).  

Penembakan itu terjadi sekitar pukul 04.00 WIB.

Bripka CS yang datang ke kafe sekitar pukul 02.00 WIB awalnya berpesta minuman keras (miras) hingga dua jam.

Sosok Bripka CS Tersangka Penembakan yang Tewaskan Anggota TNI dan Staf Kafe Cengkareng, Tim Buser

Tragedi Berdarah Anak Buah Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran Tembak Mati Anggota TNI AD di Kafe

Karena kafe ingin tutup, Bripka CS diberikan bill pembayaran oleh pegawai. Namun, tersangka menolak membayar hingga terjadi perselisihan.

Bripka CS tidak terima. Dia yang saat itu mabuk kemudian mengeluarkan senjata api dan menembak empat orang.

Selain Pratu RS, dua pegawai kafe berinisial  FSS dan M juga tewas ditembak. 

Satu lainnya berinisial H mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit. 

Mayjen Dudung Abdurachman Minta Anggotanya Tak Terprovokasi

Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurachman. Dudung memberikan peringatan keras, akan menghajar Habib Rizieq dam FPI jika mengganggu persatuan di Jakarta.
Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurachman. Dudung memberikan peringatan keras, akan menghajar Habib Rizieq dam FPI jika mengganggu persatuan di Jakarta. (Tangkapan layar)

Kepala Penerangan Kodam Jaya (Kapendam Jaya) Letnan Kolonel Arh Herwin menyebutkan, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman sudah memerintahkan Polisi Militer Kodam Jaya mengawal ketat pemeriksaan serta penyidikan yang digelar Polda Metro Jaya.

Tujuannya, memastikan kasus diselesaikan secara hukum dan berkeadilan.

“Pesan ini disampaikan agar satuan jajaran di bawah Kodam Jaya maupun yang ada di Jakarta tidak membuat isu-isu yang dapat merusak stabilitas keamanan di Ibu Kota,” ucap dia.

Dudung menurut Herwin juga mengarahkan adanya patroli bersama antara Garnisun dengan Polda Metro Jaya secara lebih ketat, guna menekan risiko munculnya tindakan-tindakan yang merusak nama institusi, khususnya TNI AD, pasca kejadian ini.

Ia meminta para prajurit tidak terprovokasi dan tetap menjunjung sinergitas TNI-Polri.

Kapolda Metro Minta Maaf

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved