Berita Kampus Surabaya
Pentingnya Manajemen Waktu Sekolah - Kuliah Virtual, Dosen Unar Ungkap Kesibukan Pembelajaran Daring
Menjalani sekolah atau perkuliahan secara online menjadi tantangan tersendiri bagi para pelajar dan mahasiswa saat masa pandemi Covid-19.
Penulis: Zainal Arif | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Menjalani sekolah atau perkuliahan secara online menjadi tantangan tersendiri bagi para pelajar dan mahasiswa saat masa pandemi Covid-19.
Mereka justru cenderung lebih sibuk menjalani pembelajaran online daripada tatap muka di sekolah ataupun kampus.
Hal itu ditegaskan dosen Program Studi Manajemen Universitas Narotama (Unar) Surabaya, Elok Damayanti S E M M.
Menurutnya kesibukan pelajar atau mahasiswa disebabkan karena guru dan dosen selalu memberi tugas agar materi pembelajaran lebih dipahami.
"Oleh karena itu, manajemen waktu sangatlah penting untuk diketahui dan dikuasai baik siswa maupun mahasiswa," ujar Elok kepada SURYA.co.id, Kamis (18/2/2021).
Ada beberapa hal, kata Elok, yang perlu dilakukan siswa dan mahasiswa agar tidak merasa kesulitan dengan pembelajaran online .
“Mereka harus punya rencana harian atau mingguan. Harus punya to do list.
Apa saja yang harus mereka lakukan selama satu hari sampai satu minggu ke depan.
Mana yang harus mereka kerjakan duluan dan mana yang masih bisa dikerjakan nanti.
Harus pintar-pintar mengatur skala prioritas,” tutur Elok.
Jika sudah menyusun to do list dan skala prioritas, lebih baik untuk tidak melakukan multitasking atau melakukan dua hal dalam waktu bersamaan.
“Fokus dulu pada satu hal atau satu tugas dan kerjakan sampai selesai. Kalau siswa atau mahasiswa sudah menyusun skala prioritas dengan baik, mereka pasti bisa melakukan ini karena tahu mana yang harus lebih dulu dikerjakan,” lanjutnya.
Selain itu, siswa atau mahasiswa diharapkan sudah mempersiapkan ruangan virtual untuk tatap muka secara daring lewat video call conference bersama guru atau dosen.
Hal ini diharapkan siswa atau mahasiswa tidak mengalami kebingungan jika harus menutup background atau mencari lokasi yang nyaman untuk gadget mereka.
“Sementara waktu, blokir gangguan di sekitar kalian. Baik itu handphone dengan banyak aplikasi chatting, media sosial, sampai game online .
Misalnya adik yang meminta bermain bersama atau orangtua yang meminta bantuan kalian.
Sampaikan dulu ke keluarga kalau kalian harus sekolah/kuliah online dan mengerjakan tugas dulu sampai selesai baru bisa melakukan peran kalian sebagai anak, kakak, atau adik di rumah,” tambahnya.
Setelah melakukan sekolah/kuliah online dan mengerjakan banyak tugas, siswa/mahasiswa bisa me-reward diri mereka sendiri sebagai cara memotivasi diri.
"Mereka pasti tahu kesukaan mereka apa. Misalnya mereka suka nonton film, ya menekankan pada diri sendiri kalau mereka baru boleh nonton film setelah menyelesaikan semua tugas. Ini untuk mendisiplinkan diri sekaligus menghadiahi diri atas kerja keras yang sudah dilakukan,” ujar Elok.
Elok menyadari jika untuk dapat menanamkan kebiasaan tersebut akan terasa sulit.
Namun ia menyakini tak ada yang mustahil terutama bagi siswa atau mahasiswa yang mau belajar menghargai waktu.
"Jika diterapkan pastinya akan berdampak baik bagi masa depan mereka (siswa dan mahasiswa).
Semoga guru, dosen, dan orangtua bisa membantu siswa/mahasiswa dan anak-anak mereka," harapnya.