Berita Ponorogo

Nasib Miris Warga Ponorogo Dikurung di Ruangan Sempit, Sang Ibu Ingin Anaknya Bebas

Di ruangan pengap tersebut Hengky menghabiskan hari-harinya, mulai dari makan, mandi, buang hajat hingga tidur lagi.

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Sofyan Arif Candra Sakti
Ibu Hengky Setyawan, Warga Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, yang dikurung di ruangan sempit di belakang rumahnya karena dianggap gila. 

SURYA.CO.ID, PONOROGO - Nasib miris dialami Hengky Setyawan (27), warga Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo.

Pemuda tersebut dikurung di sebuah ruangan berukuran 2x2,5 meter yang berada di belakang rumahnya.

Di ruangan pengap tersebut Hengky menghabiskan hari-harinya, mulai dari makan, mandi, buang hajat hingga tidur lagi.

Hanya Sang Ibu, Nur Hayati yang merawat Hengky termasuk memberinya makan melalui lubang persegi panjang berukuran 20 x 10 centimeter.

Penerangan di ruangan tersebut juga sangat minim. Hanya sebuah lampu bohlam yang diletakkan di pintu jeruji besi yang menemani Hengky di malam hari.

Nur Hayati sendiri sebenarnya menginginkan Hengky bebas.

Menurut Nur Hayati, anak sulungnya tersebut sehat baik fisik maupun mental.

Saat SURYA.CO.ID berinteraksi dengan Hengky, pemuda tersebut juga menjawab pertanyaan dengan baik.

"Ya tidak ingin anakku dikurung sudah satu tahun lebih seperti itu. Saya sendiri juga jadi tidak bisa ke mana-mana, tidak ada pemasukan," kata Nur Hayati, Kamis (18/2/2021).

Jika memang tidak diterima di lingkungannya, Nur Hayati mengatakan ia dan Hengky juga bersedia untuk pindah.

"Inginnya anak saya bebas, kalau tidak boleh di sini ya di mana gitu, namanya anak tidak rela digitukan," lanjutnya.

Nur Hayati sendiri sebenarnya yakin anaknya tidak akan berbuat ulah yang membahayakan orang lain, kecuali dengan keluarga paman dan tantenya.

"Masalahnya sama buleknya saja. Sama orang lain tidak ada," jelasnya.

Hengky tidak suka saat dibanding-bandingkan oleh tantenya dengan orang lain.

"Saya ngobrol setiap hari dengan Hengky ya nyambung. Kata orang gini gitu ya biarin saja, yang lebih paham saya," lanjutnya.

Hengky sendiri sebelumnya pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Lawang, Kabupaten Malang.

Setelah lebih kurang sebulan, Hengky diperbolehkan pulang ke Ponorogo. Namun, warga sekitar masih khawatir Hengky berbuat ulah dan membahayakan orang lain.

Warga pun menginginkan agar Hengky dikurung di ruangan sempit, di belakang rumahnya tersebut.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved