Sosok Janius Bagau, Pimpinan KKB Papua yang Akhirnya Ditembak Mati Pasukan Banteng Raider

Terungkap sosok Janius Bagau, pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang akhirnya ditembak mati pasukan TNI AD Banteng Raider.

Editor: Tri Mulyono
Kolase Facebook
Sosok Janius Bagau, Pimpinan KKB Papua yang Akhirnya Ditembak Mati Pasukan Banteng Raider 

"Ketiganya berusaha melarikan diri, menyerang dan berusaha merampas senjata dari aparat gabungan TNI-Polri yang berjaga di Puskesmas.

Dengan sigap aparat melumpuhkan ketiga orang itu hingga tewas," tegas dia.

Suriaswata memastikan, ketiga pria yang tewas itu sebagai anggota dari KKB yang selama ini sering melakukan aksi teror dan penyerangan terhadap masyarakat dan aparat keamanan di Sugapa.

“Janius Bagau dan Januarius Sani keduanya turut menandatangani surat pernyataan perang kepada TNI Polri yang beberapa waktu yang lalu," pungkas Suriastawa.

Prada Ginanjar Arianda yang gugur ditembak KKB Papua. Anak buah Jenderal Andika Perkasa ini mengalami luka di perutnya.
Prada Ginanjar Arianda yang gugur ditembak KKB Papua. Anak buah Jenderal Andika Perkasa ini mengalami luka di perutnya. (Instagram)

Tercatat 11 Prajurit Yonif 400/BR gugur dalam tugas di Intan Jaya

Tercatat 11 prajurit dari Yonif 400/BR meninggal saat bertugas di Kabupaten Intan Jaya, Papua, sejak bertugas dan tergabung dalam satgas pengamanan daerah rawan pada Agustus 2020 lalu.

Asisten Operasi Kogabwilhan III Brigjen TNI Suwastyo kepada Antara, Selasa, membenarkan seraya mengaku prajurit Yonif 400/BR yang gugur itu, selain akibat kontak tembak, juga karena kecelakaan akibat kendaraan yang ditumpangi remnya blong .

Memang benar tercatat 11 prajurit dari Yonif 400/BR yang gugur dalam melaksanakan tugas di Papua khususnya di Intan Jaya.

"Dari jumlah tersebut empat prajurit di antaranya meninggal akibat kecelakaan lalu-lintas," kata Brigjen TNI Suwastyo melalui telepon selularnya.

Data dari Polda Papua selama tahun 2020 terjadi 49 kasus penembakan dan penganiayaan yang terjadi di wilayah Polres Nduga, Intan Jaya, Paniai, Puncak Jaya, Keerom dann Polres Pegunungan Bintang.

Khusus untuk wilayah Polres Intan Jaya tercatat 23 kasus penembakan, penganiayaan dan perampasan senjata api hingga menyebabkan yang terluka tercatat tiga anggota TNI, dua anggota Polri dan lima warga sipil.

Korban meninggal tercatat tiga anggota TNI dan 10 warga sipil.

Ilustrasi KKB Papua
Ilustrasi KKB Papua (SURYA.co.id)

100 personil Brimob Polda Jambi di BKO jaga keamanan di Papua

Sementara itu, sebanyak 100 personel Satuan Brimob Polda Jambi yang mendapat penugasan Bawah Kendali Operasi (BKO) Polda Papua diberangkatkan Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo melalui upacara pemberangkatan di Lapangan Makosat Brimob Polda Jambi.

Upacara yang dilaksanakan usai acara Rapim Polri tersebut dihadiri oleh Wakapolda Jambi Brigjen Pol Yudawan Roswinarso, Irwasda Polda Jambi, Pejabat Utama Polda Jambi dan Kapolresta Jambi, kata Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Mulia Prianto, Rabu (17/2/2021).

Kapolda Jambi dalam arahannya memerintahkan kepada komandan kompi yang akan memimpin seluruh pasukan, untuk tetap berhati-hati di sana.

"Hal yang perlu diatensi dalam pelaksanaan tugas di Papua adalah penghormatan terhadap hak azasi manusia," kata Kapolda Jambi, Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo yang baru saja mengikuti Rapim TNI Polri dan mendapat pengarahan dari Kapolri dan Ketua Komnas HAM.

Kemudian lagi perlu perhatian khusus nilai-nilai yang ada di masyarakat Papua, nilai yang ada di Jambi dan nilai yang dilihat dari masyarakat di luar Indonesia itu berbeda, ketika saudara melakukan penindakan terhadap sekelompok pemuda kemudian mereka dilucuti bajunya dan suruh jongkok itu saja menurut dunia internasional sudah masuk pelanggaran HAM.

"Jadi saya mohon betul kepada saudara-saudara yang mendapat kesempatan untuk melaksanakan tugas ini agar melaksanakan dengan bijak segala tindakan yang akan saudara lakukan, pahami betul isu apa yang ada di sekitar saudara," pesan Kapolda Jambi.

"Saya yakin saudara sudah dilatih dipersiapkan baik fisik mental maupun keterampilan oleh Bapak Dansat dan Wadansat Brimob, jangan lengah dalam waktu enam bulan ke depan saudara-saudara berangkat utuh kembali utuh dan tidak ada yang terluka atau kurang apapun," kata Irjen Pol A Rachmad Wibowo.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved