Kehebatan KRI Sultan Hasanuddin TNI AL yang Latihan Bareng Kapal Perang Turki di Laut Mediterania

Inilah kehebatan kapal perang TNI AL, KRI Sultan Hasanuddin yang menggelar latihan bersama Angkatan Laut Turki di Laut Mediterania.

HANDOVER
KRI Sultan Hasanuddin TNI AL yang Latihan Bareng Kapal Perang Turki di Laut Mediterania. Kehebatannya diulas di artikel ini 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah

SURYA.co.id - Inilah kehebatan kapal perang TNI AL, KRI Sultan Hasanuddin yang menggelar latihan bersama Angkatan Laut Turki.

Latihan tersebut melibatkan kapal perang Turki TCG Yildirim F 243 dan kapal perang Jerman FGS Magdeburg F 261 di laut Mediterania, perairan Lebanon, pada Sabtu (13/2/2021).

Melansir dari Wikipedia, KRI Sultan Hasanuddin dengan nomor lambung 366 merupakan kapal kedua dari kapal perang jenis Perusak Kawal Berpeluru Kendali kelas SIGMA milik TNI AL.

KRI Sultan Hasanuddin berlayar di Laut Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (5/12/14)
KRI Sultan Hasanuddin berlayar di Laut Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (5/12/14) (Kompas/Muhammad Ikhsan Mahar)

Baca juga: Kehebatan 3 Kapal Perang TNI AL yang Bayangi Kapal Induk Amerika USS Nimitz di Timur Sumatera

Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Renovasi Mabes AD Bak Hotel Bintang 5, Eks Petinggi Kostrad Terkagum-kagum

Nama KRI Sultan Hasanuddin diambil dari nama Sultan Hasanuddin, Raja Gowa XVI.

KRI Sultan Hasanuddin merupakan sebuah korvet modern yang dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda yang mulai pada tahun 2005 khusus untuk TNI-AL.

KRI Sultan Hasanuddin akan bertugas sebagai kapal patroli dengan kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara.

Kapal kelas SIGMA ini mulai dikerjakan pada Oktober 2004, dan telah digunakan oleh TNI AL 24 November 2007.

KRI Sultan Hasanuddin dirancang utnuk menerima sistem modul di berbagai area, hal ini menyebabkan kapal ini mempunyai keluwesan yang tinggi dalam pengaturannya dengan biaya yang rendah.

Korvet ini dilengkapi dengan perlengkapan komunikasi dan pertempuran yang lengkap di dalam ruang yang luas untuk menampung akomodasi 80 orang, sebuah dek helikopter dan propulsi diesel propeler ganda.

Kemampuan propulsi dan keseimbangan yang tinggi dari kapal ini (dilengkapi dengan gulungan penyetabil pasif) membuatnya cocok untuk operasi pencarian dan patroli di perairan teritorial indonesia.

Fungsi dasar dari kapal ini adalah Patroli maritim Zona Ekonomi Ekslusif (EEZ), Penggetar, Pencarian dan penyelamatan (SAR) dan anti kapal selam.

Dek helikopter mampu menampung sebuah helikopter dengan berat maksimum 5 ton dilengkapi dengan fasilitas lashing point dan sistem pengisian BBM.

Operasi helikopter mampu dilakukan pada malam hari maupun siang hari.Kapal ini dibuat menggunakan rules Lloyd's Registeruntuk unrestricted service dan distujui oleh prinsipal kelautan yang bonafid.

Kapal kelas sigma ini dilengkapi dua buah mesin diesel V28-33D STC (sequential turbo charging) diproduksi oleh MAN Diesel (Jerman) berkonfigurasi V 20 silinder.

Mesin berkekuatan 8900 kW ini masing-masing menggerakan sebuah baling-baling yang bisa diatur kemiringan bilahnya melalui sebuah gir pengurang putaran satu tingkat.

Mesin berbobot 46 ton ini berukuran panjang x lebar x tinggi = 7330 x 2100 x 3180 mm.

Sebagai bagian dari armada patroli KRI Sultan Hasanuddin dipersenjatai dengan berbagai jenis persenjataan untuk meronda wilayah kedaulatan Republik Indonesia.

Termasuk diantaranya adalah:

- Peluru kendali darat ke udara: MBDA Mistral dalam peluncur Tetral laras 4, Jangkauan efektif 6 km

- Peluru kendali anti kapal: MBDA Exocet MM40 block 2, Jangkauan efektif 70 km

- Kanon utama: OTO Melara Super rapid kaliber 76 mm, kecepatan tembakan 120 rpm,jarak maksimum 16 km (Posisi A)

- Kanon anti serangan udara: 2 x 20 mm DENEL Vector G12 (Posisi B)

- Torpedo: 3A 244S Mode II/MU 90 dilengkapi dengan 2 peluncur torpedo B515

Baca juga: Tembak Prajurit TNI Banteng Raider dan Warga Sipil, Akankah KKB Papua OPM Ditetapkan Jadi Teroris?

Baca juga: Anak Buah Jenderal Andika Perkasa Berguguran Ditembak KKB Papua, Panglima TNI Menyerukan Hal ini

Sensor dan elektronis:

- Sistem Perang: Thales TACTICOS

- Radar utama: MW08 3D multibeam surveillance radar

- Radar senjata: LIROD Mk2 tracking radar

- Data Link: LINK Y Mk2 datalink system

- Sonar: Thales Kingklip medium frequency active/passive ASW hull mounted sonar

- Elektronik Komunikasi: Thales/Signaal FOCON

- Sistem Pengecoh: TERMA SKWS

- Platform integrasi utama: Imtech UniMACs 3000 Integrated Bridge System

Melansir dari unggahan instagram @tni_angkatan_laut, Satgas Maritime Task Force (MTF) TNI Konga XXVIII-L 2019 KRI Sultan Hasanuddin 366 kembali melaksanakan latihan bersama dengan Angkatan Laut Turki.

Latihan ini melibatkan kapal perang Turki TCG Yildirim F 243, serta Sailing Pass dengan kapal perang Jerman FGS Magdeburg F 261 di laut Mediterania, perairan Lebanon, pada Sabtu(13/2)

Komandan KRI Sultan Hasanuddin 366 yang juga Dantsgas MTF TNI Konga XXVIII-L 2019, Letkol Laut (P) Ludfy mengungkapkan bahwa kegiatan Mailbag Transfer dilaksanakan dalam latihan Replanishment At Sea yang dilaksanakan oleh dua kapal atau lebih.

“Latihan ini dilaksanakan bertujuan untuk memberikan dukungan logistik di laut tanpa harus kembali ke pangkalan,” ungkap Ludfy.

Ludfy menambahkan jika latihan ini juga merupakan manifestasi dari program prioritas Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, khususnya pembangunan sistem pembinaan kekuatan dan kesiapan operasi yang bersinergi dan mempunyai interoperabilitas tinggi.

Latihan dimulai dari kapal perang Turki yang berperan sebagai kapal penerima, melaksanakan approach ke KRI Sultan Hasanuddin 366 hingga posisi sejajar dilanjutkan pengiriman tali pendahuluan, tali jarak serta high line terakhir pengiriman barang (Mailbag Transfer).

Kemudian pada run kedua, KRI Sultan Hasanuddin-366 berganti peran menjadi kapal penerima, melaksanakan approach kepada kapal pemberi yaitu TCG Yildirim F 243.

Usai berlatih mailbag transfer, kegiatan berlanjut dengan Sailing Pass bersama kapal Jerman FGS Magdeburg F 261 dan kapal Turki TCG Yildirim F 243.

Kegiatan tersebut merupakan penghormatan kepada kapal perang Jerman FGS Magdeburg F 261 yang telah selesai melaksanakan tugas sebagai unsur MTF pada misi perdamaian di Lebanon.

Dalam sailing pass tersebut, KRI Sultan Hasanuddin 366 melaksanakan peran parade dan penyemprotan semburan air pompa hydrant yang kemudian dibalas hal serupa oleh FGS Magdeburg F 261.

Berikut momen latihan bersama tersebut.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved