Berita Tuban
Video Warga Desa Sumurgeneng Tuban Borong 176 Mobil Baru Toyota Innova Hasil Jual Tanah ke Pertamina
Sebuah video viral belasan truk towing mengangkut mobil baru yang diberi para warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Penulis: M. Sudarsono | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id | TUBAN - Sebuah video viral belasan truk towing mengangkut mobil-mobil baru yang dibeli para warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Ada 176 mobil baru dengan merek kebanyakan Toyota Innova rencananya didatangkan ke desa tersebut.
Saat ini, sudah ada 17 mobil baru sudah datang. Fenomena pembelian mobil-mobil baru itu membuat warga Desa Sumurgeneng pun menjadi tuan takur kayak mendadak.
Pembelian mobil-mobil baru itu hasil dari mereka menjual lahannya kepada PT Pertamina.
Kepala Desa (Kades) Sumurgeneng, Gihanto membenarkan video viral di media sosial warganya berbondong-bondong beli mobil mewah.
Ia mengatakan, di desa tersebut ada 840 kepala keluarga (KK).
Sedangkan keluarga yang menjual tanahnya ke Pertamina untuk pembangunan kilang minyak ada 225 KK.
"Benar terkait warga ramai-ramai beli mobil baru, kabarnya kemarin datang lagi dari Gresik atau Surabaya," kata Kepala Desa (Kades) Sumurgeneng, Gihanto, Selasa (16/2/2021).
Gihanto mengungkapkan, tanah warganya dijual kepada Pertamina untuk pembangunan grass root refinery (GRR) kilang minyak kerjasama Pertamina-Rosneft (Rusia).
Ia menambahkan, dari ratusan warga yang membeli mobil, satu keluarga ada yang membeli mobil baru dalam jumlah dua unit hingga tiga unit.
"Sampai sekarang sudah ada sekitar 176 mobil baru yang datang, terakhir kemarin ada 17 mobil baru," bebernya.
Dapat uang jual tanah miliaran

Menurut Gihanto, warga tertarik beli mobil baru lantaran uang hasil jual tanah itu mencapai miliaran rupiah.
Rata-rata, penjual mendapatkan uang, paling sedikit sebesar Rp 8 miliar.
Sedangkan warga yang memiliki lahan sekitar 4 hektar mendapatkan uang Rp 26 miliar.
Ada juga warga Surabaya yang memiliki lahan di sini mendapat Rp 28 miliar.
Adapun Pertamina menghargai tanah Rp 600.000-Rp 800.000 per meter, jauh lebih tinggi dari harga tanah pada umumnya di sini.
"Ya memang kondisinya begitu, dapat uang lalu beli mobil, ada juga yang dibelikan tanah lagi maupun bangun rumah juga," pungkasnya.
Untuk kebutuhan sehari-hari

Sementara itu, seorang warga setempat, Mulyadi yang juga menjual tanahnya mengaku, membeli mobil karena untuk kebutuhan sehari-hari.
Ia tak merinci berapa yang didapat dari hasil penjualan tanah miliknya untuk proyek kilang minyak Pertamina-Rosneft ini.
"Tanah saya 1/2 hektare, sebagian uangnya untuk membeli mobil," katanya.