Prajurit TNI Banteng Raider Berguguran, Paulus Waterpauw Ajak Pemprov Atasi KKB Papua: Turun Dong
Prajurit TNI Banteng Raider Berguguran akibat kebrutalan KKB Papua. Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw Ajak Pemprov Ikut Atasi KKB Papua.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Kabupaten Intan Jaya semakin brutal, hingga membuat prajurit TNI dari Satuan Batalyon Infanteri 400/Banteng Raider jadi korban.
Prajurit TNI Banteng Raider yang baru-baru ini gugur ditembak KKB Papua adalah Prada Ginanjar Arianda.
Menindaklanjuti hal itu, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua dan Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) ikut turun tangan menyelesaikan masalah KKB Papua di Intan Jaya.

Baca juga: Biodata Prada Ginanjar Arianda, Prajurit TNI Banteng Raider yang Gugur Diberondong KKB Papua
Baca juga: UPDATE Situasi Intan Jaya Setelah KKB Papua Berondong Prajurit TNI AD, Polda Papua Kirim 300 Pasukan
Hal itu diperlukan karena persoalan di Intan Jaya tidak cukup hanya mengandalkan peran aparat keamanan dan bupati setempat.
"Kami berharap tidak hanya Bupati yang menangani, harus ada peran dari DPRP, Pemprov Papua, turun dong, datang dan ajak (masyarakat) bicara.
Kalau kami aparat yang bicara, masyarakat sudah apriori dan kemudian pendekatannya pasti dengan imbauan.
Tapi, kalau tidak mau pasti kami jalankan peran dan fungsi kami, karena buktinya anggota jadi korban terus," tutur Paulus, Senin (15/2/2021).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kapolda Papua Minta Pemprov dan DPRP Ikut Turun Tangan Atasi Masalah di Intan Jaya'
Dikatakan Paulus, konflik yang kian memanas di Kabupaten Intan Jaya karena dipengaruhi adanya akumulasi kekecewaan sekelompok masyarakat pada Pilkada 2017.
Oleh karena itu, meskipun kepala daerah saat ini sudah berusaha merangkul mereka yang kecewa dalam Pilkada tersebut, namun, dianggap masih kurang efektif.
"Saya lihat mereka (Pemkab) terkendala, Intan Jaya itu kemungkinan besar ada rentetannya dengan Pilkada karena ada amarah kekecewaan yang memang tersimpan di dalam sanubari masyarakat Intan Jaya, saya paham itu," ujarnya.
"Saya pikir pemerintahan yang sekarang sedang mencoba merangkul mereka-mereka yang jadi saingan saat Pilkada, tapi mungkin ada bagian yang belum sehingga kelompok ini terus memunculkan amarah-amarah itu," tambahnya.
Seperti diketahui, kondisi keamanan di daerah Intan Jaya masih terus memanas hingga saat ini.
Akibat ulah yang dilakukan KKB Papua tersebut, bahkan membuat roda pemerintahan di daerah tersebut tidak jalan.
Terakhir, seorang anggota TNI dari Yonif 400 Rider bernama Prada Ginanjar gugur akibat kontak senjata dengan KKB Papua pada Senin pagi.
Biodata Prada Ginanjar Arianda yang Gugur Diberondong KKB Papua
Prada Ginanjar Arianda adalah prajurit asal satuan Yonif 406 Brigif 4/Banteng Raider di bawah Kodam IV/Diponegoro, Jawa Tengah (Jateng).
Prada Ginanjar gugur pada usia 22 tahun.
Seperti dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'Lagi, Prajurit TNI AD Meninggal Usai Kontak Tembak dengan KKB Papua'
Suasana haru menyelimuti kediaman orang tua Prada Ginanjar Arianda di Dusun Sumanding, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat (Jabar).
Ginanjar merupakan anak dari pasangan Dede Anda dan Ny Yati.
Prada Ginanjar meninggal dunia mengalami luka di bagian pinggang hingga menembus bagian perut.

Baca juga: Sosok Prada Ginanjar, Anak Buah Jenderal Andika Perkasa yang Gugur Ditembak KKB Papua, Luka di Perut
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Ajak South Korea Army Latihan Gabungan, ini Kekuatan Perang AD Korea Selatan
Peristiwa itu terjadi di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin, 15 Februari 2021.
Asops Kogabwilhan III Brigjen Suswatyo membenarkan, ada satu anggota TNI yang tewas dalam insiden itu.
"Korban satu, tidak ada yang luka. Lokasi kejadian di Sugapa di Intan Jaya, mereka terlibat kontak senjata," kata dia.
Prada Ginanjar yang tertembak kemudian dievakuasi menggunakan helikopter yang mengangkut Pangdam ke Sugapa.
Seperti diketahui, Pangdam XVII Cenerawasih, Mayjen Ignatius Yogo Triyono memang tengah melakukan kunjungan ke Sugapa Intan Jaya pada Senin, 15 Februari 2021 pagi.
"Jenazah sudah dievakuasi ke Mimika sekitar pukul 09.30 WIT sudah sampai di Brigif," tutur Suswatyo.
Sebelum peristiwa baku tembak ini, KKB juga berulah di Kabupaten Intan Jaya.
Yang terakhir terjadi, seorang anggota TNI bernama Praka Hendra Sipayung tertembak di Kampung Mamba, Distrik Sugapa.
"Kejadian jam 15.15 WIT, dia (korban) sama temannya," ujar Dandim 1705/Nabire, Letkol Inf Benny Wahyudi.
KKB melepaskan satu kali tembakan dan mengenai Praka Hendra kemudian melarikan diri.
Praka Hendra masih bisa diselamatkan dan dievakuasi ke Mimika.

Sementara itu Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN OPM), Sebby Sambom saat dihubungi Kompas, menyatakan pihaknya bertanggung jawab atas insiden kontak tembak di Kampung Mamba pada Senin pagi tadi.
Serangan dipimpin oleh Sabinus Waker.
Sebelumnya, Komandan Distrik Militer 1705/Nabire Letnan Kolonel Inf Benny Wahyudi mengatakan, sekitar 300 personel anggota TNI AD yang berada di Intan Jaya menjamin keamanan masyarakat dari ancaman serangan KKB.
”Anggota TNI di sana telah membuat perimeter untuk pengamanan wilayah Distrik Sugapa. Kami menjamin pelayanan publik di Intan Jaya kembali terlaksana seperti biasa,” kata Benny.(*)