KKB Papua

Teror KKB Ancam Aset Terbesar Papua Ini Bakal Hilang, Anak Putus Sekolah Direkrut Jadi Separatis

Teror yang terus menerus dilancarkan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua bakal mengancam hilangnya aset terbesar Bumi Cenderawasih.

Editor: Iksan Fauzi
Sumber: Tribunnews.com
Kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua kerap mengganggu warga di Kabupaten Intan Jaya dan Nduga. Aksi separatis ini membuat Papua terancam 

SURYA.co.id - Teror yang terus menerus dilancarkan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua bakal mengancam hilangnya aset terbesar Bumi Cenderawasih.

Aset itu adalah generasi penerus yang kehilangan akses pendidikan karena masalah keamanan yang terganggu oleh aktivitas KKB Papua, khususnya di Kabupaten Intan Jaya dan Nduga.

Di dua wilayah tersebut, gangguan KKB terus berlangsung hingga membuat warga di sana beserta anak-anaknya mengungsi ke wilayah lain.

Ironisnya, KKB ini juga diduga merekrut anak-anak putus sekolah untuk dilatih di hutan dan mengikuti jejak mereka.

Hal ini setidaknya telah terjadi, seorang anak diduga hasil rekrutan KKB menembak warga sipil di pasar dalam jarak dekat. 

Ilustrasi KKB Papua
Ilustrasi KKB Papua (Facebook TPNPB)

Pendidikan di Papua terganggu 

Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Papua Christian Sohilat mengatakan jika hal itu dibiarkan berlarut-larut, maka akan berdampak adanya kehilangan generasi penerus di Bumi Cenderawasih.

Menurut Christian Sohilat, konflik itu sudah membuat banyak sektor berjalan tak semestinya. Termasuk dalam hal pendidikan.

Anak-anak yang merupakan pelajar di Intan Jaya dan Nduga pun tak bisa sekolah dan mendapat pendidikan yang layak.

Sebab, konflik bersenjata telah membuat keluarga anak-anak tersebut mengungsi meninggalkan lokasi tempat tinggal mereka.

Sehingga aktivitas belajar mengajar di beberapa lokasi terpaksa berhenti karena faktor keamanan.

Padahal, jelas dia, anak-anak itu ialah generasi penerus di daerah mereka.

“Kita harus selamatkan anak-anak di sana (Intan Jaya dan Nduga) karena mereka generasi penerus.

Kalau sampai kita tidak tolong maka tidak ada lagi generasinya,” tutur Christian Sohilait, Rabu (10/2/2021).

Melansir Kompas.com (grup SURYA.co.id), pihaknya akan segera melakukan pendataan terhadap pelajar yang terdampak konflik bersentara di Intan Jaya dan Nduga.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved