Biodata Irjen Wahyu Hadiningrat yang akan Jadi Kabareskrim Menurut IPW, Berikut Daftar Kekayaannya
Irjen Wahyu Hadiningrat disebut akan menjadi Kabareskrim menurut Indonesia Police Watch (IPW). Berikut profil, biodata, dan kekayaannya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Inilah profil dan biodata Irjen Wahyu Hadiningrat yang disebut-sebut akan menjadi Kabareskrim menurut Indonesia Police Watch (IPW).
Selain profil dan biodata, daftar kekayaan Irjen Wahyu Hadiningrat juga akan diulas di artikel ini.
Seperti diketahui, Ketua Presidium IPW Neta S Pane memprediksi ada empat jenderal polisi yang menjadi kandidat kuat Kabareskrim menggantikan Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

• Bocoran Kabareskrim Baru: Ada Nama Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, Ini Kandidat Kuat Menurut IPW
• Nama Calon Kabareskrim Baru Masih Diproses Winjakti, Irjen Wahyu Widada atau Irjen Nico Afinta?
Mereka adalah Wakabareskrim Irjen Wahyu Hadiningrat dan Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widada.
Kemudian, ada pula nama Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri dan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta.
Tapi IPW mendapat bocoran bahwa Irjen Wahyu Hadiningrat lah yang kemungkinan besar akan menjadi Kabareskrim.
"Tapi, bocoran yang diperoleh IPW yang akan menjadi Kabareskrim sepertinya Irjen Wahyu Hadiningrat," kata Neta saat dihubungi, Senin (8/2/2021).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Empat Jenderal Bintang Dua Berpeluang Jadi Kabareskrim, Ini Rekam Jejaknya'
Wahyu Hadiningrat pernah menjabat sebagai Kapolres Jakarta Selatan hingga Wadir Tipidsiber Mabes Polri.
"Wahyu sendiri track record-nya cukup mumpuni," ujar Neta.
Bersamaan dengan itu, Polri juga akan melakukan rotasi sejumlah perwira tinggi di sejumlah posisi.
Neta mengatakan, dalam mutasi ini, Listyo Sigit harus mampu menunjukkan komposisi perpaduan senior dan junior agar Polri bisa makin solid dan bekerja "presisi".
"Target dari mutasi ini harus berorientasi pada penjagaan maksimal terhadap ancaman dan gangguan kamtibmas.
Bagaimanapun, dampak sosial ekonomi akibat pandemi Covid-19 tak bisa dianggap remeh," tutur Neta.