Aksi Licik KKB Papua Ancam Pemkab Intan Jaya hingga Tak Berani Ngantor, Lakukan ini Saat Malam Hari
Inilah aksi licik KKB Papua yang mengancam para ASN Pemkab Intan Jaya hingga tak berani ke kantor. Lakukan hal ini saat malam hari.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Inilah aksi licik Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang mengancam para ASN Pemkab Intan Jaya hingga tak berani ke kantor.
Seperti diketahui, situasi Kabupaten Intan Jaya saat ini belum kondusif.
Terlebih lagi setelah KKB Papua menembak mati dua anak buah Jenderal Andika Perkasa yakni Pratu Roy Vebrianto dan Pratu Dedi Hamdani.

• Kabar Terbaru KKB Papua Intan Jaya Tembak Lagi Warga Sipil, Bupati dan Jajarannya Tak Berani Ngantor
• Fakta Terbaru Aksi KKB Papua Intan Jaya Tergetkan Daerah Tertinggal, Jenderal Andika Perkasa Dipuji
ASN di semua instansi di Kabupaten Intan Jaya, Papua pun tidak dapat berkantor sejak tahun 202 hingga awal tahun 2021 ini akibat kekhawatiran terhadap serangan KKB Papua.
Kelompok tersebut menebar teror dan intimidasi.
Hal ini disampaikan Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni saat dihubungi dari Jayapura, Senin (8/2/2021).
Natalis mengatakan, KKB Papua mengintimidasi para aparatur sipil negara (ASN) dan warga setempat.
Anggota kelompok tersebut meminta uang dan bahan pokok secara paksa.
”Mereka mendatangi rumah pegawai dan warga pada malam hari dengan membawa senjata.
Apabila tidak diberi uang dan makanan, kelompok itu akan menyakiti mereka,” ungkap Natalis.
Seperti dilansir dari Kompas.id dalam artikel 'ASN di Intan Jaya Tidak Berkantor akibat Intimidasi Kelompok Bersenjata'
Ia menuturkan, sudah dua warga sipil yang tewas ditembak KKB Papua di kabupaten itu karena para korban tidak memenuhi permintaan anggota kelompok tersebut.
”Kelompok ini menganggap warga yang tidak mau memberikan uang dan makanan sebagai bagian dari aparat keamanan. Karena itu, mereka tidak ragu untuk menembak warga sipil,” ujarnya.
Natalis menambahkan, pihaknya telah membentuk tim untuk pemulihan dan penanganan gangguan keamanan Intan Jaya di Kabupaten Nabire.
Dalam tim ini juga tergabung pihak kepolisian dan TNI.
”Rencananya kami akan ke Intan Jaya pada Rabu (10/2/2021).
Saya akan mengaktifkan kembali kegiatan pemerintahan di Intan Jaya dan mencoba upaya persuasif dengan KKB Papua agar tercipta situasi yang aman,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor Intan Jaya Ajun Komisaris Besar I Wayan G Antara mengakui, semua instansi di lingkup Pemerintah Kabupaten Intan Jaya tidak membuka kantornya hingga bulan ini.
Tidak terlihat aparatur sipil negara dari instansi-instansi tersebut di Sugapa, ibu kota Intan Jaya.
Adapun pelayanan publik yang tetap berjalan hanya di puskesmas dan sejumlah SMA serta SMP.
Sekolah-sekolah itu tetap dibuka karena kegiatan belajar secara daring terkendala fasilitas jaringan telekomunikasi.
• Perjuangan Mantan Koorsahli Jenderal Andika Perkasa Sukses Rekrut 1000 Pemuda Papua Jadi TNI AD
• Kabar Terbaru US Army Kirim 1300 Pasukan ke Indonesia, Jenderal Andika Perkasa Siap, ini Jadwalnya
KKB Papua Intan Jaya Tembak Lagi Warga Sipil
Sementara itu, aksi KKB Papua di Kabupaten Intan Jaya menimbulkan korban lagi.
KKB Papua menembak lagi seorang warga sipil di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaua, Senin (8/2/2021) sore

Kapolres Intan Jaya AKBP I Wayan G Antara mengatakan, warga sipil yang ditembak KKB Papua selamat dan dirawat di Pusksesmas Bilogai.
"Ya tadi ada penembakan tadi sore. Katanya luka di pipi," ujar Wayan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Penembakan Kembali Terjadi di Intan Jaya, Seorang Warga Terluka'
Wayan belum bisa memberi keterangan lebih jauh karena masih menunggu laporan dari lapangan.
Saat ini, kata Wayan, situasi di Distrik Sugapa berstatus siaga.
"Situasi siaga, kalau dibilang aman ya tidak aman, dibilang tidak aman ya aman," kata dia.
Korban penembakan itu bernama Ramli yang mengalami luka di bagian pipi.
Insiden penembakan itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIT.
Saat ini, Ramli masih dalam keadaan sadar dan dirawat di Puskesmas Bilogai.
Tim Satgas I , Personel Polsek Sugapa dan BKO Polres Intan Jaya berada di lokasi kejadian untuk melakukan pengamanan.
Anggota KKB Papua memang kerap mengancam mengeksekusi mereka jika bantuan itu tak dipenuhi.
Dari data yang dikeluarkan Polda Papua, selama 2020, KKB Papua beraksi sebanyak 49 kali di tujuh kabupaten.
• Jenderal Andika Perkasa Siap Sambut 1300 US Army di Indonesia Bulan Februari, ini Fakta Terbarunya
Peristiwa paling banyak tercatat di Intan Jaya sebanyak 23 kali, Mimika sembilan kali, Nduga delapan kali, Pegunungan Bintang enam kali, dan Keerom satu kali.
Dari aksi-aksi tersebut, total ada 17 orang yang tewas karena ulah KKB Papua. Sebanyak 12 orang di antaranya merupakan warga sipil, empat anggota TNI dan satu polisi.(*)