Dentuman Keras di Malang Ternyata Karena Fenomena Alam Thunderstorm, Ini 4 Faktanya

Dentuman keras di Malang sempat menjadi tanda tanya. MBKG akhirnya mengungkap fakta, ternyata suara keras itu dari fenomena alam Thunderstorm.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.com
Ilustrasi - Dentuman Keras di Malang Ternyata Karena Fenomena Alam Thunderstorm, Ini 4 Faktanya 

Dia meminta agar masyarakat tidak perlu panik atau bahkan mengaitkan dentuman tersebut dengan hal supranatural.

2. Apa itu Thunderstorm?

Ilustrasi awan
Ilustrasi awan (Istimewa)

Melansir dari Wikipedia, Thunderstorm adalah badai petir yang juga disebut badai listrik, badai guntur atau badai. 

Mengutip situs satelit.bmkg.go.id, terdapat 3 (tiga) syarat dasar untuk terbentuknya badai guntur/thunderstorm, yaitu: uap air, ketakstabilan/instabilitas udara dan mekanisme pengangkatan massa udara (lifting).

Udara dikatakan tak stabil jika ia terus naik ketika ada dorongan ke atas.

Suatu massa udara tidak stabil dicirikan oleh udara panas yang lembab di dekat permukaan dan udara dingin yang kering di atasnya.

Ketika parsel udara yang naik mengalami pendinginan, sebagian uap airnya akan terkondensasi membentuk awan cumulonimbus (Cb) yang umumnya disebut badai guntur (thunderstorm).

Perkembangan badai guntur memerlukan faktor pemicu atau mekanisme awal yang menimbulkan gerakan massa udara ke atas.

Suhu di lapisan paling bawah atmosfer meningkat sangat cepat pada sore atau malam hari karena pemanasan daratan dan udara panas akan cenderung untuk bergerak naik.

Pengangkatan (lifting) juga dapat disebabkan oleh adanya front, terutama front dingin dan dry‐ lines.

Bentuk rupa bumi (terrain) juga dapat menyebabkan pengangkatan udara, seperti ketika aliran udara melalui daerah pegunungan maka angin akan dipaksa naik melewati lereng pegunungan.

Semua badai guntur tersusun berawal dari sel badai guntur.

Sel thunderstorm memiliki ciri khusus yaitu siklus hidupnya hanya sekitar 30 menit.

3. Viral

Sontak hal tersebut menjadi viral di berbagai media sosial, di mana warganet ramai-ramai mempertanyakan dan mencari tahu, dari mana asal suara dentuman misterius itu.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved