Techno
Dampak Penggunaan WhatsApp Mod atau WA GB yang Viral di Twitter, Sebelumnya Ramai Kebijakan Baru
Inilah dampak penggunaan WhatsApp Mod atau WA GB yang baru-baru ini viral di Twitter. Sebelumnya heboh kebijakan baru.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Namun, WhatsApp akhirnya memundurkan tanggal berlakunya kebijakan baru ini.
Tujuannya agar pengguna lebih memahami maksud kebijakan baru WhatsApp.
Sembari menunggu kebijakan baru ini benar-benar diterapkan, WhatsApp juga berupaya meyakinkan pengguna bahwa pembaruan ini "aman" untuk pengguna WhatsApp.
Berikut rangkum strategi dan upaya yang telah dilakukan WhatsApp, dilansir dari Kompas.com dalam artikel '4 Upaya WhatsApp agar Tak Ditinggal Penggunanya, Singgung Apple hingga Bikin Status WA'
1. Menerbitkan klarifikasi awal
Pengguna di Indonesia sendiri mulai mendapatkan notifikasi bahwa bakal ada penerapan kebijakan baru pada 7 Januari 2021.
Hanya berselang dua hari, WhatsApp kemudian mengklarifikasi bahwa pembaruan kali ini berfokus pada interaksi antara pengguna dengan WhatsApp Business.
Menurut laman FAQ WhatsApp, pelaku bisnis yang menggunakan infrastruktur hosting Facebook akan dapat mengelola obrolan WhatsApp, menjawab pertanyaan, dan mengirimkan informasi berguna seperti tanda terima pembelian dengan pelanggan mereka.
Ketika pengguna memilih berkomunikasi dengan pelaku bisnis yang menggunakan infrastruktur hosting Facebook ini, baik melalui telepon, e-mail, atau WhatsApp, pelaku bisnis dapat menggunakan informasi tersebut untuk tujuan pemasarannya, mungkin juga termasuk iklan di Facebook.
Meski demikian, pengguna masih diberikan kebebasan untuk memilih, apakah mereka ingin berinteraksi dengan akun bisnis tersebut atau tidak.
Sedangkan terkait masalah berbagi data dengan Facebook, WhatsApp mengatakan hal ini sebenarnya sudah dilakukan WhatsApp sejak 2016.
Namun, data terbatas yang dibagikan kepada Facebook tersebut hanya di ranah backend untuk kebutuhan infrastruktur perusahaan.
Pembaruan kali ini tidak mengubah hal tersebut.
WhatsApp turut menegaskan bahwa dalam kebijakan baru, pihaknya masih menggunakan sistem enkripsi secara end-to-end, sehingga baik WhatsApp maupun Facebook tidak dapat mengakses percakapan pribadi pengguna.
2. Tepis rumor