KKB Papua Pamer Setelah Tembak Warga Sipil, Sebelumnya Tewaskan 2 Anak Buah Jenderal Andika Perkasa

KKB Papua baru-baru ini pamer setelah menembak seorang warga sipil di Kabupaten Intan Jaya. Sebelumnya 2 anak buah Jenderal Andika Perkasa jadi korban

Facebook TPNPB
Ilustrasi KKB Papua. Baru-baru ini KKB Papua Pamer Setelah Tembak Warga Sipil 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah

SURYA.co.id - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua baru-baru ini pamer setelah menembak seorang warga sipil di sekitar perbatasan Distrik Sugapa-Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya.

Warga sipil bernama Boni Bagau itu dituduh KKB Papua sebagai mata-mata TNI-Polri.

Sebelumnya, aksi keji KKB Papua juga semakin menjadi-jadi hingga menewaskan dua anak buah Jenderal Andika Perkasa.

Ilustrasi KKB Papua bersatu lagi
Ilustrasi KKB Papua bersatu lagi (Youtube Surya Online)

Baca juga: Panglima TNI Kerahkan 450 Prajurit Yonif Para Raider 501 Tumpas KKB di Intan Jaya, Ini Kehebatannya

Baca juga: Yonif Para Raider 501 akan Dikirim untuk Libas KKB Papua, Asops Jenderal Andika Perkasa Cek Kesiapan

Melansir dari Antara, KKB Papua memamerkan aksi penembakan warga sipil tersebut melalui sebuah surat yang dibawa Pastur Yustinus Rahangiyar.

"Memang benar ada laporan penembakan menewaskan Boni Bagau yang dilaporkan keluarga korban Wilem Bagau ke Polsek Sugapa, Sabtu (30/1)" kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal di Jayapura, Senin (1/2/2021).

Pastur Rahangiyar membawa surat dari KKB Papua pimpinan Undius Kogoya yang ditujukan ke TNI-Polri di Intan Jaya.

Melalui surat tersebut, KKB Papua menyatakan telah melakukan penembakan terhadap warga sipil di sekitar perbatasan antara Distrik Sugapa-Distrik Homeyo.

Penembakan itu dilakukan karena korban diduga menjadi mata-mata TNI-Polri.

"Isi surat dari KKB Papua menyatakan penembakan terhadap korban karena diduga mata-mata TNI-Polri" kata Kamal.

Kamal mengatakan dari laporan yang diterima setelah menerima laporan tersebut kemudian dilakukan pertemuan dengan keluarga korban di Polsek Sugapa, Sabtu malam (30/1).

Pertemuan dilanjutkan keesokan harinya, Minggu (31/1) bertempat di ruangan Pastoran Kampung Bilogai, Distrik Sugapa yang dihadiri TNI-Polri, para tokoh dan keluarga korban (Wilem Bagau) yang membahas rencana evakuasi jenazah Boni Bagau.

Dalam pertemuan tersebut, orang tua korban Gad Bagau meminta agar korban dimakamkan di kampung Agapa mengingat situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan apabila diambil atau dibawa ke Distrik Sugapa maupun Distrik Homeyo.

Aparat keamanan TNI - Polri sendiri masih melakukan penyelidikan terkait dengan laporan penembakan tersebut, tambah Kombes Kamal.

Tewaskan dua anak buah Jenderal Andika Perkasa

Diberitakan sebelumnya, aksi KKB Papua semakin merajalela hingga menewaskan dua anak buah Jenderal Andika Perkasa.

Pratu Roy Vebrianto dan Pratu Dedi Hamdani gugur ditembak KKB Papua pada Jumat (22/1/2021) di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.

Berikut kronologi tewasnya mereka.

Baca juga: 6 FAKTA Letda Sofyan yang Nangis Dilantik Jenderal Andika Perkasa, KASAD Juga Beri Hadiah Spesial

Baca juga: 3 Fakta Irjen Nico Afinta Kapolda Jatim yang Disebut Pantas Jadi Kabareskrim, Biodata dan Kekayaan

1. Pratu Roy Vebrianto

Pratu Roy Febrianto, anak buah Jenderal Andika Perkasa yang gugur di Papua.
Pratu Roy Febrianto, anak buah Jenderal Andika Perkasa yang gugur di Papua. (instagram gardadepan_ind)

Pratu Roy Vebrianto gugur setelah terlibat kontak tembak dengan KKB Papua di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua, Jumat (22/1/2021) pagi.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Ditembak KKB, Dua Prajurit TNI Gugur ketika Dievakuasi ke Timika'

"Dua korban penembakan KKB Papua meninggal dunia saat dievakuasi ke Timika dengan menggunakan helikopter Caracal," ujar Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kogabwilahan III) Kolonel Gusti Nyoman Suriastawa, dalam keterangan tertulis, Jumat sore.

Suriastawa menjelaskan, Pratu Roy gugur setelah KKB Papua memberondong peluru secara membabi buta.

Peristiwa penembakan itu terjadi ketika Pratu Roy baru melaksanakan salat subuh.

2. Pratu Dedi Hamdani

Sementara, Pratu Dedi Hamdani meninggal saat melakukan pengejaran KKB Papua.

Pratu Dedi mengejar KKB Papua setelah Pos Titigi menjadi sasaran penembakan.

"Korban juga ditembaki secara membabi buta dari arah ketinggian di hutan yang terletak antara Kampung Sugapa Lama dan Kampung Hitadipa," ucap Suriastawa.

Sebelumnya, pihak TNI melaporkan kontak tembak TNI dan KKB Papua berlangsung pada Jumat pagi.

Baku tembak berlangsung hingga Jumat siang.

Kedua prajurit yang gugur itu merupakan anggota Yonif 400/BR yang sedang bertugas di Intan Jaya.

Dandim 1705/Nabire Letkol Benny Wahyudi menjelaskan, ini bukan kali pertama Pos TNI Titigi diserang KKB Papua.

Insiden serupa juga terjadi pada 10 Januari lalu.

Akibat penyerangan itu, Pratu Agus Kurniawan gugur.

"Ini lokasi yang sama dengan lokasi tewasnya Pratu Agus Kurniawan. Koramil sekarang Siaga, tingkatkan kewaspadaan," kata Benny.

Menurut Benny, KKB Papua pimpinan Sabinus Waker diduga menjadi dalang di balik penyerangan kali ini.

Kelompok itu juga diduga dalang di balik penyerangan pada 10 Januari.

"Mereka menyerang sejak jam 07.00 WIT, ini masih kelompok yang sama (kelompok Sabinus Waker)," kata dia.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved