Karantina Umrah Mahal, Sampai Rp 9 Juta, Amphuri Sambat, Ini Harapannya pada Pemerintah

Lonjakannya bahkan terbilang tinggi, sampai - sampai Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri)

Editor: Suyanto
STR / AFP
Jamaah berpakaian ihram sedang tawaf mengelilingi Kabah dengan mengikuti garis melingkar di pelataran Kabah. Tahun ini, hanya 13 orang WNI yang ikut pelaksanaan haji 2020, mereka saat ini tinggal di Arab Saudi 

SURYA.co.id I JAKARTA - Karantina mandiri untuk jemaah Umrah Indonesia, mau tidak mau harus menambah biaya umrah melonjak.

Lonjakannya bahkan terbilang tinggi, sampai - sampai Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) mengeluhkannya.

Ketua umum Amphuri Firman M Nur mengatakan, pihaknya telah mengirim surat ke sejumlah pihak agar ada kebijakan - kebijakan baru yang bisa meringankan beban biaya bagi jemaah umrah di masa pandemi.

"Di awal ketentuan WNI itu bersifat ditanggung pemerintah. Kemudian ketua satgas mengumumkan surat selanjutnya hanya TKI dan pekerja migran serta pelajar saja (yang gratis), sedangkan yang lain sifat berbayar karantina mandiri dengan ketentuan karantina tersebut dengan hotel yang ditentukan makanya timbul banyak biaya akhirnya," ujar Firman saat dikonfirmasi, Senin (25/1/2021).

Menurutnya, sektor perjalanan haji dan umrah sangat terdampak akibat pandemi Covid-19, dimana sejak 27 Februari kegiatan umrah dan haji ditutup oleh Arab Saudi.

Terlebih kini, kementerian agama sudah menetapkan standar minimal untuk biaya umrah tahun 2021 sebesar Rp 26 juta.

"Kami sebagai asosiasi Amphuri melihat kondisi ini tidak baik buat usaha umrah yang baru mencoba bangkit," ungkapnya.

Ia menerangkan, taksiran biaya karantina mandiri per orang bisa mencapai 5 juta untu 5 hari karantina ditambah dengan dua kali tes PCR Swab, dengan total mencapai 9 juta.

"Tapi kalau yang agak murah hotel bintang tiga bisa Rp 800. Berarti sudah empat juta ditambah dua kali PCR, itu berarti 1,6 paling murah, 800an PCR paling murah. berarti bisa sampai Rp 5 jutaan. Betul kalau bintang lima bisa sampai Rp 9 juta," ujarnya.

Firman berharap, ada kebijakan pemerintah yang dapat membebaskan biaya karantina mandiri dan PCR swab bagi jemaah, lantaran pelaksanaan umrah telah memiliki regulasi yang ketat dari baik pemerintah Indonesia dan Arab Saudi.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved