Virus Corona di Tulungagung

Jumlah Pasien Baru dan Kesembuhan di Tulungagung Mulai Seimbang, Satgas Berharap Segera Relaksasi

Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung menutup semua destinasi wisata dan memberlakukan jam malam pukul 20.00 - 04.00 WIB.

Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/David Yohanes
Wakil Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung, Galih Nusantoro. 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Pelaku usaha kuliner dan wisata mengeluhkan pengetatan pembatasan usaha setelah Kabupaten Tulungagung masuk zona merah, sejak 21 Desember 2020 silam.

Salah satu implikasinya, Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 menutup semua destinasi wisata dan memberlakukan jam malam pukul 20.00 - 04.00 WIB.

Akibatnya, pelaku usaha kuliner yang berjualan malam hanya bisa menjalankan usaha dalamwaktu yang sangat terbatas.

Wakil Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung, Galih Nusantoro mengatakan, pemerintah memperpajang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat PPKM) hingga 8 Februari 2021.

Kabupaten Tulungagung ikut menyesuaikan ketentuan PPKM itu, untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

"Sebenarnya Tulungagung tidak masuk dalam wilayah pemberlakuan PPKM. Tapi kami ikut mengantisipasi, menyesuaikan PPKM," terang Galih, Senin (25/1/2021).

Namun, Satgas juga akan melakukan evaluasi berdasarkan kondisi di lapangan.

Salah satunya jika terjadi penurunan pasien baru secara konsisten, diikuti angka kesembuhan yang lebih tinggi.

Selain itu okupansi tempat tidur perawatan yang tersedia di atas 25 persen dari kapasitas.

"Kami pasti akan melakukan evaluasi setiap saat jika indikator itu sudah terpenuhi," tegas Galih.

Masih menurut Galih, angka kesembuhan pasien saat ini sudah cukup tinggi.

Bahkan, sering kali angka kesembuhan pasien per hari lebih tinggi dibanding pasien baru.

Namun secara umum perbandingan keduanya masih seimbang.

"Saat ini kondisinya sudah seimbang. Semoga di waktu mendatang angka kesembuhan akan terus lebih tinggi," sambung Galih.

Diakui Galih, masyarakat butuh percepatan pemulihan ekonomi.

Jika karena itu semua indikator di atas diharapkan segera terpenuhi, sehingga relaksasi bisa kembali dilakukan.

Selama relaksasi pemberlakuan jam malam akan diundur lebih malam, izin hajatan akan dibuka dan destinasi wisata juga dibuka.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved