Biodata Yusuf Pemuda Papua yang Berhasil Jadi Anak Buah Jenderal Andika Perkasa, Kisahnya Bikin Haru

Yusuf Wonda adalah pemuda Papua yang kini telah berhasil jadi anak buah Jenderal Andika Perkasa. Kisahnya bikin haru. Berikut profil dan biodatanya

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Kolase youtube Army Zone dan instagram
Yusuf Wonda, merupakan Pemuda Papua yang Kini Berhasil Jadi Anak Buah Jenderal Andika Perkasa. Profil dan biodatanya ada di artikel ini 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - Simak profil dan biodata Yusuf Wonda, pemuda Papua yang kini telah berhasil jadi anak buah Jenderal Andika Perkasa.

Kisah perjuangan Yusuf Wonda demi menjadi prajurit TNI AD memang bikin haru, dan bahkan sempat viral di media sosial.

Dalam tayangan di channel youtube Army Zone baru-baru ini, Yusuf tampil gagah dengan seragam dinasnya berpangkat Prajurit Dua (Prada).

baca Juga: Ini Sosok Diana Listyo, Istri Calon Kapolri Listyo Sigit Prabowo, Punya Penampungan Anak Yatim

Baca Juga: KONDISI KESEHATAN HABIB RIZIEQ di Tahanan Memprihatinkan, Sakit Sering Kambuh, Minta Doa Umat

Baca Juga: Sama Seperti Kakek Koswara, Nenek 78 Tahun Ini Juga Digugat Anaknya Karena Harta Warisan

Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Bantu Anak Buahnya Renovasi Makorem 072/Pamungkas⁣, Fasilitas Setara Hotel

Baca juga: Foto Jadul Jenderal Andika Perkasa Kenakan Baret Kopassus Jadi Sorotan, Dikomen Artis dan Pengacara

Ia mengucapkan terima kasih kepada Pemda Papua dan TNI AD yang telah mendukungnya hingga bisa menjadi prajurit TNI AD.

Meski keluarganya tak datang dalam pelantikan, tapi Yusuf mengaku senang dan berharap keluarganya juga merasakan hal yang sama.

Yusuf juga berpesan kepada pemuda dan pemudi Papua untuk mengikuti jejaknya menjadi prajurit TNI.

Menurutnya, TNI merupakan kebanggaan orangtua dan suatu kehormatan mendapat tugas negara.

"Saya pesan untuk adik-adik yang ada di pedalaman maupun yang ada di kota, mari daftar TNI.

Saya harap ikuti langkah saya supaya kalian bisa menjadi TNI.

Karena TNI merupakan suatu kebanggaan orangtua dan kehormatan tugas negara dan bangsa," ujar Yusuf.

Berikut videonya.

Biodata Yusuf Wonda

Diberitakan sebelumnya, Yusuf Wonda merupakan pemuda Papua yang berhasil lolos masuk seleksi calon prajurit TNI AD.

Yusuf Wonda lahir di Kampung Nawa Mulya, Distrik Yapsi, Kabupaten Jayapura.

Sejak kecil Yusuf Wonda bermimpi menjadi prajurit TNI AD.

Seperti dilansir dari tribunjabar.id dalam artikel 'Kisah Yusuf Wonda Lolos Seleksi Calon Prajurit TNI, Bawa Bekal Nasi Tahu, Bercita-cita Jadi Sniper'

Mimpinya itupun menjadi kenyataan.

Ia berhak mengikuti pendidikan Sekolah Calon Tamtama Prajurit Karier (Secata PK) di Rindam XVII/Cen.

"Cita-cita saya memang dari kecil (bergabung di TNI)," katanya dalam video yang dibagikan instagram @tni_angkatan_darat.

Keterbatasan ekonomi tidak menciutkan tekad Yusuf Wonda menjadi prajurit TNI AD.

Yusuf berlatih keras jauh sebelum mengikuti seleksi.

Ia menonton video latihan TNI sebagai penduan dan melakukan olahraga seperti berlari, push up, dan sit up.

"Saya berlatih setiap pagi dan sore," kata Yusuf Wonda dalam video tersebut.

"Sebelum seleksi, saya sempat di rumah menonton tayangan video teman-teman tentang latihan TNI," ucapnya.

Tak hanya itu, Yusuf Wonda juga belajar malam dan menjaga kesehataan sebagai bekal agar dinyatakan lolos masuk seleksi.

Saat mengikuti seleksi, bekal makanan Yusuf Wonda begitu sederhana.

Ia hanya memakan nasi dan tahu.

Kesederhanaan bukanlah halangan bagi Yusuf Wonda untuk meraih mimpinya.

Menjadi prajurit Tamtama merupakan jalan yang ia pilih agar kelak menjadi sniper handal.

“Puji Tuhan, telah memberikan jalan yang terbaik, sehingga saya diberikan kelulusan untuk mengikuti pendidikan dan menjadi seorang prajurit TNI AD,” kata Yusuf Wonda.

Anak kelima dari 11 bersaudara pasangan Adolof Wonda (54) dan Blandina Samobra (42) itu ingin mewujudkan keinginan ayahnya.

Yusuf Wonda memberikan pesan untuk teman-temannya yang belum berhasil.

"Untuk teman-teman yang belum terpanggil, jangan menyerah, terus berusaha, dan selalu bersyukur atas jalan yang diberikan kepada kita,” jelasnya.

Menurut Yusuf Wonda, keberhasilannya lolos seleksi masuk calon prjaurit TNI tidak lepas dari dukungan keluarga dan doa dari orang-orang terdekat.

Baca juga: Biodata 4 Jenderal Polisi Berpeluang Jadi Kabareskrim Gantikan Listyo, Ada Kapolda Jatim Nico Afinta

Baca juga: Profil Brigjen TNI Izak Pangemanan, Anak Buah Jenderal Andika Perkasa Terobos Daerah Rawan KKB Papua

Berikut video pengakuan Yusuf.

Putra Papua Lolos Jadi Anak Buah Jenderal Andika Perkasa

Kisah serupa ternyata juga dialami Dwi Cahyono, putra asli Papua yang lolos menjadi anak buah KSAD Jenderal Andika Perkasa.

Kisah pemuda yang lulus seleksi TNI AD itu viral di Instagram (FB).

Dwi Cahyono bukan asal Jawa meskipun namanya Jawa, putra asli Suku Auyu, Kabupaten Mappi, Papua.

Seperti yang dimuat laman resmi TNI AD, awalnya ia sempat mendaftar pada 2019, tetapi gagal.

Berkat tekad kuat untuk mewujudkan cita-citanya sejak kecil, akhirnya tahun ini ia lolos untuk menjadi prajurit TNI AD.

Ia lulus menjadi Prajurit Tamtama PK TNI AD Gelombang I Tahun 2020 binaan Koramil 1707-07 / Keppi Kodim 1707 / Merauke.

Rupanya, sosok Dwi Cahyono ini membuat Komandan Korem 174 Merauke Kolonel Inf Bangun Nawoko terkesan.

Pada video yang dimuat akun Instagram TNI AD yang diunggah pada 1 Juni 2020, sang Danrem mengaku, tercuri perhatiannya karena nama Dwi Cahyono yang khas sebagai nama orang Jawa.

Padahal, Dwi adalah orang suku asli dari Papua.

"Ada sesuatu yang menarik perhatian saya di mana ada salah satu calon atau peserta yang lihat di name tag nya itu namanya Jawa yaitu Dwi Cahyono. Namun demikian yang bersangkutan ini adalah warga suku asli dari Papua," katanya.

Kemudian diperlihatkan cuplikan video saat ia sedang menanyakan identitas Dwi Cahyono.

Ia menanyakan kenapa bisa nama putra Papua itu adalah nama Jawa.

Kemudian, Dwi menjelaskan, karena orangtua angkatnya adalah orang Jawa.

"Siap, bapak mama angkat orang Jawa," jawab Dwi Cahyono.

Tak berhenti di situ, Kolonel Inf Bangun Nawoko pun kembali menanyakan orangtua kandung Dwi.

Dwi kemudian menjawab, ibu kandungnya sudah meninggal.

"Siap, orang tua asli ibu sudah meninggal, bapak masih ada," ujarnya.

Berdasarkan pengakuan Dwi dalam sebuah wawancara di video tersebut, sang ibu meninggal sejak ia masih bayi.

"Ayah bernama Agustinus Hemi Kumuda dan ibu bernama Yuli Pari Ku Muda. Pada saat itu saya lahir ibu kandung saya meninggal," katanya.

Pada usia tiga hari, ia pun diadopsi oleh pasangan suami istri yang merupakan orang Jawa.

"Saya diambil pasangan suami istri orang Jawa yang mengasuh saya pada saat saya berusia tiga hari," katanya.

Diketahui orangtua angkat Dwi Cahyono ini adalah Mardi Santoso dan Parinten.

Selain memiliki orangtua angkat orang Jawa, ternyata Dwi Cahyono ini juga pandai berbahasa Jawa.

Pada video itu, diperlihatkan pula momen saat ia meladeni Danrem yang mengajak berbicara menggunakam bahasa Jawa.

Tak hanya itu, ada juga momen saat Dwi Cahyono bercerita soal awal mula dirinya yang mendaftar ke TNI.

"Saya mendaftarkan diri saya menjadi TNI di Koramil terdekat. Setelah saya mendaftarkan diri saya,
saya diterima untuk mengikuti pembinaan kegiatan fisik di Koramil. Setelah itu saya latihan pembinaan fisik selama kurang lebih satu bulan," katanya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved